Sopir Bus Mengeluh Transportasi Darat Sepi Penupang

MODA transportasi darat lintas Pulau Timor sepi penumpang, dampak dari kebijakan pemerintah melarang mudik lebaran

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS / TOTOK WIJAYANTO
Ilustrasi mudik lebaran 

POS-KUPANG.COM - MODA transportasi darat lintas Pulau Timor sepi penumpang, dampak dari kebijakan pemerintah melarang mudik lebaran. Kondisi ini dikeluhkan sopir dan kondektur bus.

Sopir bus rute Kupang-Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara, Alberto mengaku dalam sehari hanya mengangkut 10 penumpang.

"Keluar dari Kefamenanu hanya bawah dua penumpang. Ada penambahan satu dua penumpang lagi di pinggir jalan. Kita paksa jalan saja Kaka," ujar Alberto saat ditemui di Terminal Bimoku Kota Kupang, Rabu (5/5/2021).

Meski pandemi Covid-19, lanjut alberto, biasanya saat liburan hari raya terjadi lonjakan penumpang yang hendak berlibur ke kampung halaman.

Baca juga: Istana Tepis Jokowi-Sri Mulyani Beda Pendapat Soal THR

Baca juga: Golkar: Melki-Josef Bacagub NTT

Lantaran sepi sehingga Alberto bersama sopir bus lainnya sepakat membuat skema antrean penumpang di pintu masuk wilayah Kota Kupang. Setiap bus menganter dengan durasi 30 menit per bus.

Hal ini terpaksa dilakukan dikarenakan apabila bus hanya diparkir di terminal tentu tidak akan ada penumpang.

"Kami bagi untuk parkir di jalan 30 menit ganti bus lain. Mau dapat penumpang atau tidak, waktunya 30 menit di pinggir jalan dan setelah itu silahkan kembali masuk parkir di terminal, tapi kalau mau langsung jalan juga terserah sopir bus. Setelah 30 menit ganti bus lain yang parkir di tempat itu juga," jelas pria 46 tahun ini.

Baca juga: Ternyata Gegara Hal Ini BJ Habibie Sebut Gereja Tempat Menenangkan, Gus Miftah Klarifikasi, Ada Apa?

Baca juga: Arsenal (1) vs (2) Villarreal: Saatnya Jadi Pahlawan

Alberto mengatakan, meski penumpang sepi dan merugi, namun pihaknya tetap menerapkan tarif normal. Ia menegaskan, tetap mematuhi protokol kesehatan yang diberlakukan Pemerintah Kota Kupang.

Kodektus bus, NN mengaku sudah dua hari ia bersama sopir bertahan di Terminal Bimoko karena tidak ada penumpang yang mau berangkat ke Kefamenanu.

"Kami sudah dua hari di terminal. Kami rugi, tapi mau bagaimana. Tetap tunggu saja penumpang yang datang," ujarnya.

Sebelum pandemi, lanjut NN, setiap bus rute Kupang-Kefamenanu mampu bolak balik hingga tiga kali dalam sehari, dengan menangkut penumpang sekitar 20 orang. NN setuju operasi penerapan protokol kesehatan yang akan digelar Pemkot Kupang. (cr8)

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved