Ramadan 2021

Begini Pengakuan Sopir Bis Daratan Pulau Timor Menjelang Lebaran

dikeluhkan sejumlah sopir dan kondektur bis di darat pulau Timor, NTT yang sepih dari penumpang saat libur lebaran tahun ini.

Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/IRFAN HOI
Bis terpakir hingga dua hari menunggu penumpang di terminal Bimoku, kota Kupang.  

Libur Lebaran, Bis di Daratan Pulau Timor Sepih Penumpang, Sopir Mengaku Rugi

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Biasanya saat liburan orang-orang akan melakukan mudik ke kampung halaman, yang tentunya moda transportasi baik darat, laut dan udara akan dipenuhi para penumpang.

Namun, kondisi ini berbeda dengan tahun ini yang dikeluhkan sejumlah sopir dan kondektur bis di darat pulau Timor, NTT yang sepih dari penumpang saat libur lebaran tahun ini.

Alberto, salah satu sopir bis tujuan Timor Tengah Utara (TTU) mengaku dalam sehari ia hanya mampu membawa tidak lebih dari 10 penumpang untuk sekali jalan dari kota TTU ke kota Kupang.

"Ia Kaka, keluar dari Kefa (ibu kota TTU,red) hanya bawah dua penumpang, ada penambahan satu dua penumpang lagi di pinggir jalan. Kita paksa jalan saja Kaka," ujarnya, Rabu 5 Mei 2021 saat ditemui di terminal Bimoku, kota Kupang.

Baca juga: Peneliti Hama Sebut Belalang Kembara Bisa Diatasi Kalau Diantisipasi Sejak Awal 

Ia menyebutkan, meski dalam kondisi Pandemi, biasanya saat liburan hari raya bis-bis selalu dipenuhi penumpang yang hendak berlibur ke kampung halaman dan lonjakan penumpang tersebut terjadi H-1 sebelum liburan mulai kelihatan bertambahnya jumlah penumpang.

Ia menjelaskan, bersama para sopir lainnya harus dilakukan skema pemberlakuan antri penumpang di pintu gerbang masuk wilayah kota Kupang dengan durasi 30 menit per bis.

Upaya ini, menurutnya terpaksa dilakukan oleh para sopir dikarenakan bila bis hanya diparkir saja dalam terminal tentu tidak akan ada penumpang yang datang.

"Kami bagi untuk parkir di jalan 30 menit ganti bis lain. Mau dapat penumpang atau tidak, waktunya 30 menit di pinggir jalan dan setelah itu kalau tidak ada penumpang yang datang silahkan kembali ke terminal, tapi kalau mau langsung jalan juga terserah. Setelah 30 menit ganti bis lain yang parkir di tempat itu," jelas pria 46 tahun itu.

Baca juga: Sopir Bis Jurusan Tambolaka Minta Pemerintah Naikan Tarif Angkutan

Kondisi ini, menurutnya akan sangat merugikan dirinya lantaran biaya operasional yang dikeluarkan olehnya melebihi keuntungan dari jumlah penumpang yang ia angkut.

Alberto juga berujar, meski merugi, ia dan para sopir lainnya tetap menerapkan harga normal kepada penumpang.

Terkait dengan larangan dan penerapan protokol kesehatan yang akan dilakukan oleh pemerintah kota Kupang, Alberto mengungkapkan akan mendukung program tersebut sebagai upaya mencegah penularan covid-19 yang lebih besar.

Senada, NN, kondektur bis tujuan TTU, juga mengaku hingga dua hari ia bersama sopir bertahan di terminal pihaknya belum mendapat satupun penumpang yang ingin berangkat ke TTU.

NN mengisahkan, selama ini bis rute Kupang-Kefa (TTU) ini mampu bolak balik hingga tiga kali dalam sehari dengan kisaran penumpang hingga 20 orang. Apa lagi, kata dia, saat musim libur bis-bis akan dipenuhi dengan penumpang.

Baca juga: Renovasi Rumah Bagi Korban Bencana di Adonara Timur Mulai Dikerjakan

"Kami sudah dua hari di terminal. Kami rugi Kaka, tapi mau bagaimana. Tetap tunggu saja penumpang yang datang. Harganya tetap seperti dulu-dulu," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved