Pengelola PAUD Ramah Anak Syalom, Desa Kuaklalo Selalu Mencari Tema yang Relevan

Halena Tabelak, Pengelola PAUD Syalom, Desa Kuaklalo, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang mengisahkan banyak hal seputar pembelajaran bagi anak-anak

Penulis: Paul Burin | Editor: Agustinus Sape
POS KUPANG/PAUL BURIN
Pengelola PAUD Syalom dan pengelola kelompok usaha Desa Kuaklalo foto bersama di depan PAUD itu, Senin 19 April 2021. 

Bagaimana menghadapi anak yang meminta ini dan itu. Ada caranya, yakni memenuhi keinginannya, namun dengan catatan. Misalnya, sepedanya rusak. Jika orangtua memperbaiki maka kontrak sosial dengan anak adalah jam main diatur atau jam belajar ditambah atau kesepakatan apalagi. Intinya, hal-hal positif dapat ditanamkan pada dirinya sejak usia dini dengan cara yang persuasif.

Sedangkan Marthen Agalakari, A.Ma, pengelola PAUD Ramah Anak Pilanuku, Desa Oenoni 2, Kecamatan Amarasi, menjelaskan pendidikan akan nilai menjadi penekanan. Ditemui di desa itu, Senin (19/4/2021), Marthen menyebutkan awalnya para pengasuh mengikuti pelatihan, berusaha memahami dunia anak dan bagaimana menerapkan ilmu agar anak-anak mudah memahami sesuatu.

Intinya kata Marthen dapat dilakukan dengan cara yang sederhana. Membahasakan dengan bahasa anak. Jika perlu menggunakan padanan, misalnya bahasa daerah jika menghadapi anak-anak di kampung. Nilai-nilai kehidupan juga diajarkan. Etika maupun estetika. Tentang etika bagaimana seorang anak menyapa teman, menyapa orang dengan usia di atasnya dan lain-lain.

"Kami ajarkan di sini. Di sini, memang guru dituntut untuk lebih sabar dan bijaksana," kata lelaki asal Kabupaten Alor ini. Marthen menyampaikan terima kasih kepada Yayasan LPM2 yang telah memberi suport dan bantuan sehingga PAUD ini dapat berjalan dengan baik.

Ia mengatakan, ada dua kelompok belajar PAUD, yakni kelompok usia enam tahun yang dipersiapkan masuk SD dan kelompok usia di bawah enam tahun sebagai kelompok bermain. Untuk kelompok belajar di bawah lima tahun dapat menggambar dan bermain.

Sedangkan usia di atasnya mengikuti pengenalan huruf sebagai persiapan masuk SD. PAUD ini memiliki dua orang guru lainnya, yakni Serlina Mau dan Susana Reinnama. Hingga kini jumlah siswa sebanyak 30 orang, 28 di antaranya masuk Dapodik. (pol)

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved