Saat Bersama NKRI,Ekonomi Timor Leste Dijamin Indonesia, Kini Bumi Lorosai SemakinMenuju Kehancuran
Negara Timor Leste yang baru berusia 20 tahun kini sedang mengalami masa sulit. Bahkan, negara yang resmi berdiri pada 20 Mei 2002 itu semakin terpuru
Industri pariwisata telah dibungkam oleh menteri yang tidak tahu bagaimana maju atau menerima nasihat kecuali jika itu menguntungkan diri mereka sendiri.
Dan selain dari beberapa perkebunan kopi kecil, tidak ada aliran pendapatan yang perlu diperhatikan.
Setelah sumur minyak mengering, tidak akan ada apa-apa.
Mungkin yang terburuk dari semuanya adalah bahwa setelah membayar $ 650 juta (Rp9,3 triliun) pada tahun 2018 kepada Shell dan ConocoPhillips untuk membeli saham mereka di ladang minyak dan gas Greater Sunrise yang dioperasikan oleh Woodside Petroleum Australia, saham Timor Leste sekarang bernilai nol.

Kesepakatan itu adalah langkah pertama dalam rencana besar yang dibuat oleh pahlawan kemerdekaan dan mantan perdana menteri dan presiden Xanana Gusmao untuk membangun industri perminyakan dalam negeri.
Rencananya termasuk $ 450 juta (Rp6,4 triliun) untuk sebuah bandara dan jalan raya di pantai selatan yang jarang penduduknya, meskipun ada nasihat dari setiap ahli dalam bisnis bahwa keseluruhan rencana itu tidak mungkin.
Sekarang proyek itu telah merugikan Timor Leste setidaknya $ 1,1 miliar (Rp15,8 triliun), hampir sama dengan produk domestik bruto negara itu tahun lalu.
Ini adalah usaha yang sangat tidak kompeten dan harus menjadi subjek penyelidikan nasional.
Sementara itu, investasi di bidang pertanian yang diandalkan 80% penduduk untuk bertahan hidup hanya menarik sekitar 2% dari APBN tahun lalu.
Investasi di bidang kesehatan, 0,3% dari PDB, dan pendidikan, 0,2% dari PDB, bahkan lebih buruk lagi.
Di sinilah letak akar masalahnya: alokasi bagian terbesar dari pengeluaran pemerintah untuk proyek infrastruktur dan kesombongan berskala besar.
Pendekatan atas-bawah untuk pembangunan ekonomi ini harus disesuaikan dengan pendekatan yang difokuskan pada penyediaan layanan dasar dan membangun industri yang lebih terdiversifikasi yang benar-benar akan menciptakan lapangan kerja jangka panjang seperti pariwisata dan manufaktur.
Sampai ini terjadi, Timor Leste masuk dalam peringkat negara-negara minyak yang gagal, yang diliputi oleh kelaparan dan keputusasaan.
Sebagian artikel ini sudah tayang di Intisari.Grid.ID dengan judul: Sempat Nikmati Manisnya Pertumbuhan Ekonomi, Timor Leste Perlahan-lahan Hancur Karena Pemerintah yang Tak Becus Urus Anggaran, Ladang Minyak Tak Bisa Dinikmati hingga Proyek Besar Mangkrak