Breaking News

Ramadan 2021

Picu Penyakit Mematikan, Ini Bahaya Tidur setelah Sahur, Serangan Jantung hingga Kerusakan Lambung

Picu Penyakit mematikan, ini bahaya tidur setelah sahur, Serangan Jantung hingga kerusakan lambung

Editor: Adiana Ahmad
TribunManado.com
Picu Penyakit Mematikan, Ini Bahaya Tidur setelah Sahur, Serangan Jantung hingga Kerusakan Lambung 

Picu Penyakit Mematikan, Ini Bahaya Tidur setelah Sahur, Serangan Jantung hingga Kerusakan Lambung

POS-KUPANG.COM--Rasa kantuk setelah makan sahur di bulan Ramadan membuat sebagian orang terpaksa tidur.

Padahal kebiasaan berbahaya untuk kesehatan.

Tak main-main, tidur setelah makan sahur bisa memicu penyakit mematikan. Mulai dari serangan jantung hingga kerusakan lambung atau pencernaan.

Langsung tidur setelah sahur dapat mengganggu pencernaan karena tubuh akan bekerja lebih ekstra untuk mencerna makanan. Bahkan hanya berbaring saja tanpa benar-benar tidur dapat memicu masalah seperti refluks asam.

Baca juga: Mutiara Ramadan: 7 Keutamaan Makan Sahur Menurut Rasulullah

Baca juga: Niat dan Doa Sahur Ramadan Lengkap Sebelum dan Sesudah Makan, Serta Niat & Doa Buka Puasa

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk bisa kembali tidur?
Mengutip LiveScience, apabila makanan yang dikonsumsi saat sahur kaya karbohidrat, protein, dan sayuran, maka dibutuhkan sekitar tiga jam untuk makanan turun sempurna dari lambung.

Jika langsung tidur kurang dari waktu cerna yang direkomendasikan, akan berdampak mengganggu pencernaan dan penyerapan nutrisi tubuh.

Oleh sebab itu, usahakan untuk tetap aktif setidaknya 3 jam setelah makan sahur. Anda bisa melakukan ibadah subuh, seperti salat dan mengaji. Kemudian bisa dilanjutkan dengan membersihkan dapur atau kegiatan lainnya yang bermanfaat.

Sebagai kompensasi kurang tidur, Anda bisa 'mencuri' tidur siang sebentar atau menundanya sampai sore.

Berikut ini 7 dampak buruk tidur setelah sahur yang bisa membahayakan kesehatan

1. Refluks

sakit lambung
sakit lambung (ilustrasi/gokilbro)

Setelah makan, jangan langsung berbaring karena dapat meningkatkan komplikasi GERD seperti kerusakan pada esofagus. 

Refluks asam atau istilah medisnya

terjadi karena katup antara lambung dan kerongkongan tidak menutup sepenuhnya. Ini biasanya disebabkan oleh pengaruh gravitasi yaitu perubahan posisi menjadi telentang.

Posisi telentang atau miring dapat menyebabkan makanan yang belum sepenuhnya dicerna di lambung mudah naik ke kerongkongan. Apalagi jika usai makan berat, Anda akan bangun dengan perut kembung.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved