Ini Data Jumlah Kasus Impor Malaria dan Sebarannya di Manggarai Tahun 2020/2021

Kabupaten Manggarai menjadi salah satu dari 12 kabupaten di Indonesia yang meraih menerima penghargaan Sertifikat Eliminasi Malaria

Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut, SH sedang menerima Sertifikat Eliminasi Malaria tahun 2021. 

Sebagaimana diketahui, dari Provinsi NTT, ada 3 kabupaten/kota yang berhasil mendapatkan Sertifikat Eliminasi Malaria di Propinsi NTT, yakni Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Timur, dan Kota Kupang.

Tiga wilayah itu berhasil mencapai eliminasi malaria selama 3 tahun. Kepala Dinas Kesehatan NTT dr. Messerassi B. V. Ataupah, mengatakan dari ketiga wilayah itu, Kabupaten Manggarai berhasil capai eliminasi malaria pada tahun 2019, sementara Kabupaten Manggarai Timur dan Kota Kupang berhasil eliminasi malaria pada tahun 2020.

''Tempo dalam tiga tahun kita berhasil eliminasi malaria, dulu malaria ini masuk dalam 2 besar penyakit di Puskesmas, sekarang malaria sudah keluar dari 10 besar penyakit penyakit yang ada di NTT. Ini kemajuan yang dicapai bersama dengan Kemenkes,"katanya.

Prosesnya, jelas Messerassi, dimulai sejak tahun 2017. Saat itu dibuat regulasi Peraturan Gubernur NTT nomor 11 tahun 2017 tentang Eliminasi Malaria di Provinsi NTT. Sejak saat itu pula berbagai upaya dilakukan pemerintah setempat dan menghasilkan 3 kabupaten berhasil eliminasi malaria.

Wakil Bupati (Wabup) Manggarai, Heribertus Ngabut, saat dihubungi POS-KUPANG.COM dari Ruteng ke Jakarta, Jumat (30/4/2021) mengatakan,  Pemkab bersama seluruh rakyat Manggarai bangga dengan penghargaan yang diberikan.

Wabup Heribertus menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI yang telah memberikan penghargaan berupa pemberian sertifikat Eliminasi Malaria.

Wabup Heribertus juga mengatakan, untuk tetap mempertahan prestasi itu, Pemkab Manggarai kedepan akan tetap melakukan tindakan preventif, promotif dan kuratif. Dan ini menjadi komitmen Pemkab Manggarai dalam memerangi wabah Malaria di Kabupaten Manggarai.

Dikatakan Wabup Heribertus, sejauh ini kecamatan di Kabupaten Manggarai yang sering berpotensi terjadi kasus Malaria yakni, Satar Mese, Cibal dan Rahong Utara. Menurutnya Kecamatan-Kecamatan itu sering potensial terjadinya kasus Malaria karena datang dari daerah malaria seperti Papua dan Kalimantan.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai melalui Kepala Bidang (Kabid) P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, Asumta Djone kepada POS-KUPANG.COM, menjelaskan untuk Tahun 2021 sementara ini kasus malaria di Kabupaten Manggarai berjumlah 3 kasus. Rinciannya 1 kasus di Kecamatan Rahong Utara PKM Nanu Desa Tengku Lese ,1 dari Kecamatan Ruteng Puskesmas Anam dan 1 kasus dari Kecamatan Cibal Barat, Puskesmas Bea Mese.

Pada tahun 2020 terdapat 6 kasus malaria. Dengan rincian 2 kasus dari Kecamatan Rahong Utara PKM Wangko, 4 dari Kecamatan Satar Mese, Puskesmas Iteng dan Todo.

Dikatakan Asumta, kasus-kasus tersebut merupakan kasus impor bukan kasus lokal. Kabupaten Manggarai sampai dengan saat ini tidak ada kasus malaria lokal.

"Ada kasus malaria tapi ini inpor bukan kasus lokal. Kasus inpor di Manggarai sudah tak ada kasus lokal dan tak ada juga penularan setempat,"jelas Asumta.

Ketika ditanya apa arti dari penghargaan yang diberikan itu, Asumta mengatakan, penghargaan kalau dilihat sepintas biasa saja, tetapi pihaknya yang mengikuti proses ini selama 3 tahun rasanya luar biasa.

"Manggarai kabupaten pertama yang memecah telur di NTT dan di Indonesia Timur baru disusul kota kupang dan Matim. Ketika tim pra assesment datang ke Puskesmas secara langsung ke Reo dan Wangko saat itu tahun 2019 kami nyakin kita pasti dapat. Saat dinyatakan lolos pra dilanjutkan assestmen di Cancar dan Langke Majok dan saat itu mereka langsung wawancara seorang warga yang pulang dari Papua dan penanganan kita benar sesuai standar,"ungkap Asumta.

"Banyak sekali yang dinilai. Arti ini sangat besar buat kita bisa mengelimasi penyakit menular dengan kerja sama dan sama-sama kerja semua pihak. Saat ini Mangarai juga sukses minum obat cacing filariasis (5 tahun),yang penyebaran oleh nyamuk juga. Kita memenuhi target yang diberikan pemerintah,"tambah Asumta. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)

Berita Kabupaten Manggarai

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved