Di Kabupaten TTS, Pelajar 17 Tahun Ditemukan Tewas Gantung Diri

Pihaknya belum bisa memastikan motif korban hingga memutuskan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
PK/Dion Kota
Kasat Reskrim Polres TTS Iptu Hendricka Bahtera 

Di Kabupaten TTS, Pelajar 17 Tahun Ditemukan Tewas Gantung Diri

POS-KUPANG. COM | SOE -- Entah apa yang ada dibenak Sari Trinda Lombo (17), siswi SMA Kristen Soe hingga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Kamis 29 April 2021 siang. Dengan menggunakan seutas tali, korban mengakhiri hidupnya di dalam ruangan bekas kamar mandi milik pamannya Yunus Lombo di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Kota Soe.

Kasat Reskrim Polres TTS, Iptu Hendricka Bahtera mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih mendalami kasus tersebut. Pihaknya belum bisa memastikan motif korban hingga memutuskan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

"Kita masih mendalami kasus ini. Sejauh ini kita belum menyimpulkan motif dari kasus gantung diri tersebut," ungkapnya.

Baca juga: Hingga Tanggal 28 April, ASN di Kabupaten TTS Belum Terima Gaji, Ini Pemicunya

Kasus gantung diri tersebut pertama kali diketahui oleh kakak kandung korban Armi Lombo. Armi yang melintas di depan bekas kamar mandi milik Yulius Lombo,  yang merupakan pamannya pada sore hari kaget melihat adiknya dalam posisi tengah tergantung. Armi lalu mendekati korban, dan mendapati korban sudah tak bernyawa.

"Saya kaget saat melintas di depan bekas kamar mandi, lihat ada orang dalam posisi tergantung, yang ternyata itu adik saya. Saat saya temukan dia, posisi dia sudah dalam kondisi tak bernyawa," ujarnya Armi.

Kejadian tersebut langsung dilaporkan Armi Kepada Bapaknya, Yakub Lombo dan saudaranya yang lain.
Yakub Lombo yang adalah ayah kandung korban mengatakan sekitar pukul 07:00 Wita, korban ke rumah mereka dan meminta jiregen untuk menadah air.

Baca juga: Kerusakan Puskesmas Siso di Kabupaten TTS, Irene: Rekanan Siap Perbaikan, Simak Beritanya

Saat itu, korban ambil jirigen dan langsung kembali ke rumah pamannya yang tak jauh dari rumah mereka. Selama kni diketahui korban tinggal bersama pamannya.

Kali tempat dilakukan sunset tradisional, Desa Fatukoto, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten TTS  26 April 2021
Kali tempat dilakukan sunset tradisional, Desa Fatukoto, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten TTS 26 April 2021 (POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURAS)

korban diketahui bekerja di sebuah pabrik roti di kawasan Nifuboko sambil bersekolah di SMA Kristen SoE.

"Tadi Pagi dia (korban) dia datang ambil jerigen di rumah bilang mau tada air. Tidak ada sesuatu yang mencurigakan. Kaget saya dapat informasi dia sudah meninggal dunia karena gantung diri ," ucapnya. 

Paman korban, Yunus Lombo mengatakan, ia baru mengetahui kejadian itu setelah ia kembali ke rumah usai bekerja.

Baca juga: Telan Anggaran Rp 1,8 Miliar, Radio Amanatun di Kabupaten TTS - NTT Tak Kunjung Tuntas, Ini Masalah

Saat itu, keluarga menghubunginya namun ia tengah mengendarai sepeda motor menuju ke rumah, sehingga ia tidak tahu jika korban yang selama ini tinggal bersama mereka telah menghabisi nyawanya dengan cara gantung diri. 

Nampak erosi yang mengancam jalan nasional di Desa Boentuka, Kabupaten TTS
Nampak erosi yang mengancam jalan nasional di Desa Boentuka, Kabupaten TTS (PK/Dion Kota)

"Saya pulang kerja masih singgah di nenek dong di Nifuboko. Waktu itu keluarga saya telefon saya, tapi saya di atas motor jadi tidak tahu. Sampai rumah baru tahu kalau korban ada gantung diri," ujar Yunus. (Laporan Reporter Pos-Kupang.Com, Dion Kota)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved