Agen di Kota Ende Pertanyakan Kenapa Jual Minyak Tanah di Kantor Lurah
Lurah Onekore, Kota Ende, Kwirinus Victor Bae, mengaku ia didatangi agen minyak tanah di Kantor Lurah Onekore
POS-KUPANG.COM | ENDE - Lurah Onekore, Kota Ende, Kwirinus Victor Bae, mengaku ia didatangi agen minyak tanah di Kantor Lurah Onekore, Rabu (28/4/2021).
Dia katakan, agen mempertanyakan kenapa minyak tanah dijual bukan melalui agen tetapi melalui Pemerintah Kelurahan.
Hal itu disampaikan Kwirinus saat diwawancarai POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya, Rabu (28/4/2021).
Menurutnya, seharusnya agen datang untuk menjelaskan kenapa terjadi kelangkaan minyak tanah di Kota Ende, bukan sebaliknya mempertanyakan kenapa dijual di kantor lurah.
"Ada teman - teman agen tanya, pa Lurah kenapa minyak tanah tanah dijual di Kantor lurah, lalu saya jelaskan instruksi Bupati Ende. Saya juga bilang, seharusnya kami yang bertanya ke agen, selama ini minyak tanah dijual kemana sampai terjadi kelangkaan," ungkapnya.
Baca juga: Kabupaten Kupang Terima DTH Bagi 2.060 KK Tahap I Selama Tiga Bulan
Baca juga: Keluarga Terima Kematian Bocah 4 Tahun di Ngada Sebagai Musibah
Dia mengaku ketika menerima informasi dari masyarakat bahwa terjadi kelangkaan minyak tanah, pihaknya turun ke agen - agen dan pangkalan untuk mengecek.
Menurutnya, ditemukan indikasi ada yang menjual minyak tanah kepada warga di luar Kelurahan.
Terkait kebijakan Pemda Ende bahwa penjualan minyak tanah tidak melalui agen tetapi melalui Pemerintah Kelurahan di kantor lurah, berlaku mulai hari ini hingga 30 April 2021.
Warga yang datang membeli minyak tanah diwajibkan membawa serta Kartu Keluarga (KK), sebagai bukti diri warga Kelurahan dan pihak kelurahan diwajibkan menjual minyak tanah hanya kepada warga Kelurahan.
Kebijakan ini diberlakukan untuk kelangkaan minyak tanah dan penjualan yang melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang terjadi dalam wilayah Kota Ende dan sekitarnya.
Baca juga: Airlangga Hartarto : Penyerapan Dana PEN Capai Rp134,07 Triliun
Baca juga: Beli Minyak Tanah di Kota Ende Wajib Bawa KK Bagaimana Nasib Anak Kos
Namun masih jadi tanda tanya mengapa sampai terjadi kelangkaan minyak tanah, padahal, pihak Pertamina memastikan bahwa stok minyak tanah di Ende tersedia.
Pantauan POS-KUPANG.COM, Rabu (28/4/2021), di Kelurahan Onekore warga berbondong - bondong mendatangi kantor lurah untuk mengantre membeli minyak tanah. Setiap KK mendapat kuota 10 liter minyak tanah dengan harga Rp. 40 ribu.
Maria Malo, warga RT 19/RW 05 mengaku sudah dua bulan terakhir ini mereka kesulitan mendapat minyak tanah. Kalaupun dapat, harganya mencapai Rp. 30 hingga Rp. 40 ribu per 5 liter.
Maria mengaku sangat mengapresiasi kebijakan terbaru Pemda Ende, warga membeli minyak tanah di kantor lurah. "Kami senang akhirnya bisa dapat minyak tanah harganya juga lebih murah," ungkapnya.
Namun Maria mengatakan 10 liter minyak tanah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan di keluarganya selama sebulan. Menurutnya biasanya meraka menghabiskan 20 liter minyak tanah per bulan. Dia katakan lebih menghemat penggunaan minyak tanah.
Hal senada disampaikan Veronika Enga, warga RT 03 /RW 01. Ia mengaku puas dengan kebijakan Pemda Ende. Namun dia mengaku mengantre cukup lama di Kantor Lurah, karena banyak warga yang ingin membeli minyak tanah.
Lantas bagaimana dengan anak - anak kos atau warga dari luar Kelurahan. Lurah Onekore , Kwirinus Viktor Bae, kepada POS-KUPANG.COM, di ruang kerjanya menerangkan warga lain atau anak - anak kos, akan tetap dicover.
Namun lanjutnya, pihaknya memprioritaskan warga Kelurahan. "Nanti tetap kita akomodir, tetapi tetap kita utamakan dulu warga Kelurahan," kata Kwirinus.
Dia katakan, kebijakan Pemda Ende mengenai penjualan minyak tanah ini berlaku mulai hari ini dan akan berakhir pada Jumat, 30 April 2021. Menurutnya, estimasi penjualan hari ini berkisar 160 hingga 180 KK.
Dia mengaku sejak pagi tadi warga sudah berdatangan ke kantor lurah Onekore. Sistem pembelian minyak tanah, yakni, warga menyerahkan KK, selanjutnya menerima kupon untuk antre mendapat minyak tanah. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti)