Lurah Naikoten I Polisikan Anggota DPRD Ketua RT/RW Desak NasDem Pecat Sivqrid Basuki
Lurah Naikoten I Polisikan Anggota DPRD Ketua RT/RW Desak NasDem Pecat Sivqrid Basuki
Budi Izaac membenarkan sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Oebobo untuk diproses hukum lebih lanjut. Ia berharap agar kejadian tersebut tidak terjadi lagi.
"Apabila ada masalah kita bisa duduk untuk membahas bersama-sama dengan mencari solusi. Namun datang dengan kekerasan, itu yang tidak menjadi harapan kami," tandas Budi Izaac.
Sivqrid Klarifikasi
Anggota DPRD Kota Kupang, Sivqrid Basoeki mengaku kaget mengetahui adanya laporan polisi di Polsek Oebobo. Ia membantah menganiaya Lurah Naikoten I, Budi Izaac.
Sivqrid Basoeki mengetahui laporan polisi dari Facebook, pada grup Veky Lerik Bebas Bicara.
"Saya terkejut karena sudah ramai diviralkan di medsos. Saya sudah kontak pengacara untuk mengambil jalur hukum. Saya dirugikan sekali, karena saya tidak sentuh dia. Saya akan melaporkan UU IT, pencemaran nama baik, perbuatan tidak menyenangkan dan penipuan. Karena lurah memakai tiga saksi bahwa saya memukul dia. Ini pembunuhan karakter," kata Sivqrid.
Politisi Partai NasDem ini berencana melaporkan ke Polres Kupang Kota dan Polda NTT. Namun dari lembaga DPRD Kota Kupang masih menyarankan untuk diselesaikan secara kekeluargaan.
Lebih lanjut Sivqrid menjelaskan kronologi. Menurutnya, bertempat di RT 005 RW 002 Kelurahan Naikoten I sekitar pukul 17.00 Wita, ada tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pihak kelurahan.
"Saat mereka sedang mendata kerusakan, pak RW menelepon saya sebagai wakil rakyat bahwa ada tim mendata kerusakan lagi. Jadi saya bilang, saya juga sedang perlu pak Lurah. Saya sempat turun di RT tersebut dan memanggil pak Lurah," terangnya.
Ia mengatakan, ada persoalan pasca badai Seroja, berdasarkan laporan masyarakat bahwa sampah berserakan dan menutup akses jalan.
"Masyarakat menyampaikan kepada saya, minta tolong untuk diberikan solusi supaya sampah tidak berserakan. Karena pada saat itu semuanya terbatas, Dinas Kebersihan fokus pada jalan utama jadi belum bisa dibantu di jalan lingkungan. Jadi saya bilang sabar saja nanti diangkut," paparnya.
"Tapi ada masyarakat yang sampaikan bahwa ada arahan pak Lurah menyuruh membakar sampah sepanjang jalan. Saya lansung terkejut, kalau dibakar maka dampaknya bisa luar biasa. Jadi siapa yang tanggung jawab. Saya pun menghubungi pak lurah terkait itu, tapi disambut arogan oleh pak Lurah. Katanya sapa yang omong, kasih tau dia, supaya beta mau duel dengan dia. Kenapa cara bicaranya seperti itu," tambah Sivqrid.
Menurutnya, pada kejadiannya kemarin itu berkaitan dengan ia menanyakan kepada Lurah Naikoten I terkait jawaban arogannya di telepon.
"Saya sebagai seorang manusia jengkel juga karena tarlalu putar-putar. Jadi secara spontan bilang duel itu hanya khilaf saja. Jadi tidak masalah, saat warga tegur, selesai sudah tidak ada lagi permasalahan," ujarnya. (cr6/yen)