Flores Timur Krisis Minyak Tanah
permainan harga oleh pelaku usaha lain, ia hanya melayani warga yang berada di kelurahannya
Flores Timur Krisis Minyak Tanah
POS-KUPANG.COM|KUPANG-- Belum selesai duka badai siklon tropis yang menerjang beberapa wilayah di Kabupaten Flores Timur, kini warga mengeluhkan kelangkaan minyak tanah.
Yos Kedang, salah satu pengecer di RT 16 RW 5, Kelurahan Puken Tobi Wangi Bao mengaku, kelangkaan minyak tanah di wilayah itu dirasakan sejak Januari 2021. Meski demikian, ia tidak pernah menaikan harga jual eceran kepada warga.
"Kami ambil langsung di agen dengan harga Rp 5000 perliter, jual juga perliter tetap Rp 5000. Karena kasihan warga, kita jual harga begitu supaya semua bisa dapat," ujarnya kepada wartawan, Senin19 April 2021.
Ia mengatakan untuk menghindari permainan harga oleh pelaku usaha lain, ia hanya melayani warga yang berada di kelurahannya. Untuk memastikan itu, warga yang membeli minyak pun wajib membawa KTP.
Agar semua bisa mendapatkan minyak, kata dia, warga juga hanya diberi jatah 5 hingga 10 liter per KK.
Baca juga: PLN Bantu Warga Nelelamadike di Adonara Kabupaten Flores Timur
"Kita terapkan aturan begitu dengan tujuan semua bisa dapat. Kalau ada kelebihan, baru kita layani warga dari kelurahan lain. Apalagi, ada yang sengaja beli di pengecer, lalu mereka jual lagi dengan harga di atas Rp 5 ribu. Kalau mau begitu, beli saja di agen," katanya.
Ia berharap kelangkaan itu bisa segera diatasi pemerintah daerah agar kebutuhan rumah tangga bisa terpenuhi.
Sementara salah satu warga Kelurahan Lewolere, Marianus Niron mengaku rela mengantri minyak tanah di kelurahan Puken Tobi Wangi Bao, karena i daerahnya pun mengalami kelangkaan minyak tanah.
Baca juga: Ratusan Hektar Sawah di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur - NTT Rusak Diterjang Banjir Bandang
"Minyak tanah sulit didapat, sehingga saya cari ke kelurahan lain," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda)