Bencana Alam NTT
Delapan Korban Belum Ditemukan, Warga Waimatan Akan Gelar Acara Adat 'Neteng Robek'
Pemerintah desa dan keluarga korban akan melakukan seremonial adat sesuai dengan tradisi masing-masing desa.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
Delapan Korban Belum Ditemukan, Warga Waimatan Akan Gelar Acara Adat 'Neteng Robek'
POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Tim SAR Gabungan menggelar rapat bersama Pemkab Lembata, kepala desa, dan camat dari wilayah-wilayah terdampak bencana banjir dan longsor di Posko Utama Kantor Bupati Lembata, Sabtu 17 April 021.
Dari pertemuan tersebut, dihasilkan tiga rekomendasi pasca berakhirnya masa tanggap darurat bencana pertama.
1. Masa pencarian dan evakuasi korban bencana di Kabupaten Lembata dinyatakan selesai pada Sabtu, 17 April 2021.
2. Mulai tanggal 18 April 2021 diberlakukan tahapan-tahapan transisi darurat menuju ke pemulihan.
3. Pemerintah desa dan keluarga korban akan melakukan seremonial adat sesuai dengan tradisi masing-masing desa.
Baca juga: Masa Pencarian Korban Bencana di Kabupaten Lembata Berakhir, Mulai Masa Transisi Pemulihan
Hingga Minggu 18 April 2021, sebanyak delapan warga desa Waimatan masih dinyatakan hilang atau belum ditemukan usai banjir dan longsor, dua pekan lalu, Minggu, 4 April 2021.
Kepala Desa Waimatan, Mus Betekeneng, mengatakan, jika memang korban tidak ditemukan lagi, maka mau tidak mau keluarga harus mengikhlaskan kehilangan mereka. Akan tetapi, solusi secara adat tentu harus dilakukan.
Mereka akan menggelar ritual adat Neteng Robek bagi jiwa para korban yang belum ditemukan jasadnya.

Baca juga: Satu Lamaholot Desak Polisi Usut Penyebar Hoaks Tsunami Lewoleba Kabupaten Lembata
Arwah para korban yang belum ditemukan, melalui dukun atau molan, akan menentukan sendiri benda apa yang dipakai sebagai ganti jasad mereka untuk nantinya dimakamkan oleh keluarga di liang lahat.
Secara sederhana menurut Betekeneng, ini cara untuk memakamkan korban secara baik. Warga khususnya keluarga korban belum menentukan waktu dilaksanakannya ritual adat dimaksud.
Neteng Robek akan dilangsungkan pasca semua proses penanggulangan bencana oleh pemerintah telah berakhir.

Menurut dia, akan ada tiga tahapan ritual adat yang dilakukan.
Baca juga: Wagub NTT, Josef Adrianus Nae Soi Pastikan Relokasi Warga Pasca Bencana di Kabupaten Lembata
Tahap pertama, ritual adat bagi korban hilang yang belum ditemukan, kedua, ritual adat bagi arwah warga Waimatan yang makamnya hanyut diterjang longsor dan banjir. Salah satu lokasi pemakaman di desa Waimatan turut diterjang longsor dan lenyap, dan tahap ketiga adalah ritual adat pendinginan kampung.
Oleh sebab itu, tegasnya, setelah ketiga tahapan seremonial adat ini digelar maka tidak boleh ada lagi aktivitas-aktivitas pencarian, pembersihan dan penanggulangan yang berkaitan dengan bencana alam tersebut.