Breaking News

Gubernur Ini Pernah Diincar Teroris Ketika Masih Berkuasa, Rahasianya Terbongkar Saat Ditembak Mati

Baru-baru ini, Mabes Polri mengungkap fakta mengejutkan tentang teroris di Indonesia. Ternyata selama ini para teroris punya grup di WhatsApp.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Ilustrasi: Polisi melakukan olah TKP ledakan di Gereja Hati Yesus Yang Mahakudus alias Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021). Polisi menyatakan bom yang meledak tersebut merupakan bom bunuh diri. Enam orang terduga teroris kasus Makassar tersebut ternyata dalam satu grup WA Batalion Iman 

"Jadi sampai saat ini total kurang lebih dari rangkaian Jakarta, Makassar, Jawa Timur, Yogyakarta ada kurang lebih 55-60 orang udah kita amankan," kata Sigit dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu 3 April 2021 malam.

Dijelaskan Sigit, mayoritas para terduga teroris yang diamankan berasal dari klaster teroris Makassar.

"Untuk di Makassar sudah lebih dari 30 kita amankan. Kemudian untuk di Mabes Polri untuk sampai saat ini masih satu orang saja lone wolf," ujar dia.

Lebih lanjut, Sigit mengaku pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya pencegahan terhadap tindak pidana terorisme.

"Harapan kita dalam beberapa hari ke depan kita bisa terus melakukan langkah-langkah di lapangan dalam rangka melaksanakan rangkaian pengamanan sehingga seluruh perayaan ibadah bisa berjalan aman dan lancar," tukas dia.

Teroris Mabes Polri DItembak Mati
Teroris Mabes Polri DItembak Mati (Kompas TV)

Baca juga: Denny Siregar Sebut FPI Tempat Pembenihan Teroris, Setelah Bubar Anggotanya Gabung ke Kelompok Lain

Baca juga: Teroris Ini Sangat Licik, Sebelum Lakukan Bom Bunuh Diri, Minta Dulu Ilmu Kebal ke Dukun Ini, Siapa?

Terduga Teroris Pasar Rebo

Sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap seorang terduga teroris berinisial W, di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat 9 April 2021 siang.

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menyampaikan, W merupakan salah satu terduga teroris yang masuk daftar pencarian orang (DPO) yang merupakan kelompok Jakarta dan sekitarnya.

Ia menjelaskan, W turut terlibat dalam pembuatan bom aseton peroksida (TATP) yang dipimpin HH di Condet, Jakarta Timur.

"Saudara W adalah tersangka teroris yang telah ditetapkan DPO."

"Yang memiliki peran ikut merencanakan dan ikut mengetahui pembuatan bom di rumah HH yang telah ditangkap sebelumnya," kata Ahmad di Mabes Polri, Jakarta, Jumat 9 April 2021.

Ahmad kemudian menjelaskan, W juga pernah menyiapkan tempat uji coba peledakan bom di Ciampea, Bogor, Jawa Barat.

"Saudara W menyiapkan tempat uji coba bom di daerah Ciampea Bogor."

"Jadi 2 peran yang sementara diketahui, sehingga dinyatakan oleh penyidik Densus 88 Saudara W DPO dan telah ditangkap," terangnya.

W telah dibawa tim Densus 88 Antireror Polri ke Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, sejak Jumat (9/4/2021) siang hari.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved