Digertak Rusia , Amerika Langsung Ciut Nyali hingga Batalkan Kirim 2 Kapal Perang ke Laut Hitam

Khadiran 10 kapal perang Rusia di Laut Hitam langsung membeikan kecemasan pada sejumlah negara Eropa

Editor: Alfred Dama
via Kontan.co.id
Sebuah pesawat pengintai P-8A Poseidon Angkatan Laut AS terbang di atas kapal perusak berpeluru kendali USS Donald Cook (DDG 75) di Laut Hitam, 9 Februari 2021. Foto oleh Spesialis Komunikasi Massa Kelas 3 Will Hardy. Dok: Armada Ke-6 Angkatan Laut AS 

POS KUPANG.COM -- Khadiran 10 kapal perang Rusia di Laut Hitam langsung membeikan kecemasan pada sejumlah negara Eropa

Apalagi Rusia juga sudah menempatkan 100 ribu tentaranya bersama peralatan perang termasuk rudal Balistik di perbatsan dengan Ikraina

Hal itu membuat Amerika Serikat langsung akan mengirimkan 2 kapal perang ke Laut Hitam

Namun, rencana Amerika itu langsung ditanggapi serius dari militer Rusia yan memperingatkan Amerika agar menjauh dari pantai Laut Hitam dan Krimea

Gertakan Rusia itu pun membuat Amerika ciut hingga membatalkan pengiriman 2 kapal perang bepeluru kendali

Pemerintah Amerika Serikat membatalkan pengerahan dua kapal perang ke Laut Hitam, pejabat Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan, di tengah kekhawatiran atas peningkatan militer Rusia di perbatasan Ukraina

Baca juga: Negara-negara Eropa Cemas, Rusia Tempatkan Rudal Balistik di Perbatasan Ukraina, Bakal Perang Besar?

Baca juga: MEMANAS, Rusia Mulai Keras Usir Kapal Perang Amerika Serikat Menjauh dari Krimea, Atau Hancur

Baca juga: Rencana Rusia Serbu Ukraina TerciumIntelejen AS,Pantas Saja Ada KekuatanMilitter Rusia Diperbatasan

Pekan lalu, Turki mengungkapkan, Amerika Serikat akan mengirim dua kapal perang ke Laut Hitam, dalam keputusan yang Rusia sebut sebagai provokasi tidak bersahabat.

Melansir Al Jazeera, Kedutaan AS di Ankara telah memberi tahu Kementerian Luar Negeri Turki tentang pembatalan pengiriman kapal perang tersebut, menurut pejabat Kementerian Luar Negeri Turki pada Rabu (14/5) tetapi tidak memberikan alasan.

Kantor berita Anadolu yang Pemerintah Turki kelola kemudian melaporkan, tidak ada pemberitahuan baru yang Amerika Serikat sampaikan ke Ankara untuk kemungkinan pengiriman kapal perang di kemudian hari.

Sebelumnya, sumber TASS di Kementerian Luar Negeri Turki menyebutkan pada Jumat (9/5), dua kapal perang AS akan memasuki Laut Hitam melalui Selat Bosporus pada 14 dan 15 April serta berada di perairan itu hingga 4-5 Mei.

NTV, stasiun TV Turki, melaporkan pada Jumat, kapal perusak berpeluru kendali kelas The Arleigh Burke USS Roosevelt dan USS Donald Cook akan melewati Selat Bosporus ke Laut Hitam minggu depan.

Merespons rencana kehadiran kapal perang AS, Moskow mengeluarkan peringatan kepada Washington.

“Kami memperingatkan Amerika Serikat, akan lebih baik bagi mereka untuk menjauh dari Krimea dan pantai Laut Hitam kami. Itu untuk kebaikan mereka sendiri,” tegas Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov, seperti dikutip Reuters.

Rusia Tegaskan Amerika Adalah Musuh

Rusia pada Selasa (13 April) menyebut Amerika Serikat sebagai musuh dan meminta kapal perang AS untuk menjauh dari Krimea "demi kebaikan mereka sendiri".

Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014 dan dua kapal perang AS akan tiba di Laut Hitam pekan ini, di tengah peningkatan pertempuran di Timur Ukraina.

Pasukan Ukraina memerangi separatis yang mendapat dukungan Rusia dalam konflik di wilayah Timur negara mereka, yang menurut Kyiv telah menewaskan 14.000 orang.

"Amerika Serikat adalah musuh kami dan melakukan segala yang bisa mereka lakukan untuk merusak posisi Rusia di panggung dunia," kata Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov, seperti dikutip oleh kantor berita Rusia dan dilansir Reuters.

“Kami tidak melihat elemen lain dalam pendekatan mereka. Itu adalah kesimpulan kami,” ujarnya.

“Kami memperingatkan Amerika Serikat, akan lebih baik bagi mereka untuk menjauh dari Krimea dan pantai Laut Hitam kami. Itu untuk kebaikan mereka sendiri,” tegas dia.

Tantangan serius bagi Rusia

Barat membunyikan alarm atas apa yang mereka katakan sebagai penumpukan besar pasukan Rusia di dekat perbatasan Timur Ukraina dan di Krimea. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Selasa meminta Rusia untuk menarik pasukannya.

Rusia mengatakan, pihaknya menggerakkan pasukan sesuai keinginannya, termasuk untuk tujuan pertahanan, dan secara teratur menuduh NATO mengacaukan Eropa dengan memindahkan infrastruktur militernya lebih dekat ke perbatasan negeri beruang merah.

Dukungan militer AS untuk Ukraina, menurut Ryabkov, merupakan tantangan serius bagi Rusia. Ia pun menuduh Amerika Serikat dan NATO mengubah Ukraina menjadi "tong mesiu" dengan meningkatkan pasokan senjata.

Washington menyebutkan, Ukraina membutuhkan tentara yang kuat untuk mempertahankan diri dari potensi agresi Rusia.

Rencana Rusia Serbu Ukraina Tercium Intelejen Amerika, Pantas Saja Ada Kekuatan Militter Rusia  Diperbatasan
Rencana Rusia Serbu Ukraina Tercium Intelejen Amerika, Pantas Saja Ada Kekuatan Militter Rusia Diperbatasan (via Intisari.grid.id)

"Setiap ancaman bagi kami hanya menegaskan keyakinan kami bahwa jalur kami adalah yang benar," kata Ryabkov.

Dia pun memperingatkan kapal perang AS di Laut Hitam untuk menjaga jarak, mengingat apa yang ia katakan adalah risiko tinggi dari insiden yang tidak diharapkan.

“Sama sekali tidak ada yang bisa dilakukan kapal perang Amerika di dekat pantai kami, ini murni tindakan provokatif. Provokatif dalam arti kata langsung: mereka menguji kekuatan kami, mempermainkan saraf kami. Mereka tidak akan berhasil,” tegas Ryabkov.

Armada Laut Hitam Rusia berbasis di Krimea dan memiliki fasilitas rudal juga radar yang kuat di semenanjung tersebut.

Rusia mengonfirmasi pada Selasa, pihaknya memindahkan 15 kapal perang ke Laut Hitam dari Laut Kaspia untuk mengambil bagian dalam latihan.

Sebagian artikel ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judu: Amerika Serikat batalkan pengerahan dua kapal perang ke Laut Hitam 

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved