PKB NTT Solid Dukung Gus Ami Kader Desak Muktamar Luar Biasa
PKB NTT tidak terpengaruh dengan wacana Muktamar Luar Biasa ( MLB) untuk melengserkan Muhaimin Iskandar
Sejumlah kader PKB di daerah memunculkan dua nama untuk menggantikan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dari kursi Ketua Umum PKB.Kedua nama itu adalah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut dan Putri Almarhum Presiden Abdurrahman Wahid, yakni Yenny Wahid.
"Yenny Wahid atau Menteri Agama untuk mengganti Cak Imin. Pak Mahfud sudah mundur, tapi dia back up di belakang," ujar seorang eks pengurus PKB kepada Tribun Network, Rabu (14/4).
Menurutnya, saat ini sudah terdapat 200 DPC yang menyuarakan untuk mendesak diselenggarakan muktamar luar biasa PKB. Rencananya akan ada pertemuan akbar antar DPC setelah bulan ramadhan. "Syawal. Tidak enak berantemnya bulan puasa," ucapnya.
Para DPC akan meminta nasehat dari para kiai sepuh untuk menyelamatkan PKB. "Syawal itu DPC-DPC kumpul semua, meminta para kiai sepuh, PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) untuk mengambil alih PKB yang sudah ke luar dari AD/ART partai," ujarnya.
Eks Wakil Ketua DPW PKB Banten, Abdul Roji memberikan dukungan agar diselenggarakan MLB. Ia berpandangan telah terjadi pelanggaran Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) hasil Muktamar Bali 2019.
Abdul Roji menyebut telah terjadi tindakan sewenang-wenang, terurama terkait pemecatan terhadap kader. Hal ini, menurutnya yang tidak sesuai dengan AD/ART partai.
"Tidak sesuai AD/ART, karena langsung tunjuk seolah partai punya dia. DPC-DPC ingin perubahan melalui MLB," tutur Abdul kepada Tribun Network, Rabu (14/4).
Yenny Wahid, melalui juru bicara Imron Rosyadi Hamid, angkat bicara mengenai gejolak di internal PKB.Saat ini beberapa kader di tingkat DPC PKB menginginkan digelarnya MLB. Yenny Wahid, melalui Imron, mengatakan sudah mendengar perihal dinamika tersebut.
"Mbak Yenny sudah mendengar berita-berita menyangkut dinamika internal PKB pasca dilangsungkannya Muscab serentak Tahun 2021 yang menimbulkan ketidakpuasan pengurus daerah," ujar Imron saat dikonfirmasi.
Dalam pandangannya, PKB dibawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar semakin menunjukkan watak oligarkis dan nepotisme yang tidak sehat bagi pengembangan demokrasi.
"Kami mengetuk kesadaran semua pihak termasuk internal DPP bahkan para sesepuh agar mengingatkan Muhaimin Iskandar dan lingkaran elitenya untuk kembali kepada sejarah awal berdirinya partai," kata Imron.
Termasuk sejarah masa lalu Cak Imin dalam memperlakukan Gus Dur dalam konflik PKB yang masih terus diingat warga NU. Gus Dur, lanjut Imron, tidak sekedar Pendiri PKB, tetapi juga cucu Hadratus Syech Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama yang seharusnya tidak diperlakukan seperti itu.
"Kami khawatir, diamnya para sesepuh akan dianggap sebagai upaya perlindungan kepada Cak Imin yang memiliki sejarah kelam terhadap Gus Dur sehingga berdampak pada penilaian negatif kalangan akar rumput terhadap para sesepuh. Kesadaran kolektif diperlukan agar proses demokrasi di PKB kembali bisa berjalan normal," ucap Imron. (hh/jen/din/rob/mm/pet/tribun network/denis)