Yayasan Ini Siap Dampingi DLS Korban Dugaan Kasus Pelecehan Seksual, Terduga Pelaku Anggota DPRD TTS
Yayasan di TTS Ini Siap Dampingi DLS Korban Dugaan Kasus Pelecehan Seksual Oleh Oknum DPRD
Penulis: Dion Kota | Editor: Gordy Donofan
Setelah parkir kurang lebih 5 menit, terduga pelaku turun lalu memasuki rumah korban melalui pintu samping.
Melihat terduga pelaku masuk ke dalam rumahnya, korban langsung masuk ke rumah guna melihat apa yang dilakukan terduga pelaku.
Begitu melihat korban yang masuk, terduga pelaku langsung menyapa korban dengan cara saling bertosan tangan dan langsung memeluk korban.
Saat memeluk korban, tangan terduga pelaku memegang payudara korban. Karena merasa tidak nyaman, korban berusaha melepaskan diri dari pelukan terduga pelaku dan mengajak terduga pelaku untuk berjalan ke luar rumah.
Namun terduga pelaku terus berusaha memeluk korban. Korban berpikir, jika di luar rumah, terduga pelaku tidak lagi memeluk korban.
"Dia masuk dari pintu samping langsung menuju pintu kamar anak perempuan saya. Makanya saya cegat dia. Begitu ketemu saya dia langsung tos tangan dengan saya dan memaksa memeluk saya," ujarnya.
Lanjut dia, sesampainya di luar rumah, aksi tidak terpuji anggota DPRD TTS tersebut terus berulang. Padahal di luar rumah ada kakak ipar korban.
Korban berusaha menghindar dengan berjalan menjauh dari terduga pelaku namun terduga pelaku terus mengejar dan melancarkan aksi tidak terpujinya tersebut.
Puncaknya saat korban berusaha menghindar dengan cara berjalan menuju bengkel. Pelaku yang mengejar korban lalu memeluk dan meremas payudara korban dengan kuat. Karena sakit korban lalu berteriak.
Kakak ipar korban datang dan melepaskan tangan terduga pelaku dari payudara korban.
"Saya rasa malu sekali. Saya seperti tidak punya harga diri lagi sebagai seorang perempuan diperlakukan seperti itu," kisahnya.
Tak hanya melakukan pelecehan seksual, terduga pelaku juga diduga mengeluarkan kata-kata bernada penghinaan.
Terduga pelaku yang merasa sebagai tuan tanah di wilayah Oekamusa, tempat tinggal korban juga mengatakan bisa mengusir korban dan keluarganya dari wilayah tersebut.
"Dia maki-maki baru bilang Soru, Lobo dan Tallo itu hanya modal alat kelamin pria saja. Kalau dia mau, dia bisa usir kami dari situ," terangnya.
Dirinya berharap, pihak Badan Kehormatan bisa memproses laporannya secara adil sesuai kode etik DPRD TTS. Dirinya ingin mendapatkan keadilan atas apa yang sudah dilakukan terduga pelaku terhadap dirinya.