Wartawan dan Anggota DPRD Ngada Disuntik Vaksin Sinovac Dosis Kedua
Sejumlah wartawan media cetak, elektronik, online dan anggota DPRD Kabupaten Ngada kembali disuntik Vaksin Sinovac
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | BAJAWA-Sejumlah wartawan media cetak, elektronik, online dan anggota DPRD Kabupaten Ngada kembali disuntik Vaksin Sinovac untuk dosis kedua setelah mereka menerima vaksin dosis pertama beberapa waktu lalu.
Kegiatan vaksinasi dalam rangka untuk mencegah penularan covid dilakukan di lantai II Kantor DPRD Ngada, Selasa (13/4/2021).
Anggota DPRD Kabupaten Ngada, Fromensius Loko Kisa mengatakan, sebelumnya dirinya sudah disuntik vaksin dosis pertama dan saat ini sudah disuntik vaksin sinovac dosis kedua.
"Betul hari ini, kami sudah disuntik vaksin sinovac dosis kedua, karena sebelumnya kami sudah disuntik vaksin sinovac dosis pertama," ungkap politisi PKB itu.
Baca juga: Pasien Covid-19 di Sumba Timur yang Meninggal Dunia Bertambah, Simak Datanya
Baca juga: Jamal Senang Bisa Tarawih Berjamaah Hari Ini Umat Muslim Mulai Puasa
Dijelaskannya, saat menerima vaksin sinovac dosis pertama, ia tidak merasakan gejala apa-apa, sehingga hari ini, oleh petugas ia kembali diperbolehkan menerima vaksin dosis kedua.
Pada kesempatan tersebut, Sekretaris II DPC Ngada tersebut menghimbau kepada masyarakat supaya tidak takut untuk menerima vaksin covid sebab hal itu dilakukan untuk meminimalisir penyebaran covid-19.
"Karena setelah kami, sasaran nantinya adalah masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat tidak boleh takut apabila disuntik vaksin oleh petugae," ungkapnya.
Sementara itu, Wartawan Ekora NTT, Belmin Radho membantah adanya rumor yang mengatakan setelah vaksin ada penambahan ukuran pada alat vital.
Baca juga: Menaker Ida Fauziyah: THR Pekerja Dibayar Penuh
Baca juga: Cak Imin Digoyang
Menurut Belmin, setelah melakukan observasi secara internal, tidak ada penambahan ukuran setelah dirinya menerima vaksin sinovac dosis pertama.
"Sehingga kepada maeyarakat jangan percaya dengan rumor yang beredar. Kita harus tetap menerima vaksi untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)