Breaking News

Kebiadaban KKB Papua Terulang, Kali ini Bakar 3 Sekolah, 2 Guru yang Tewas Dibunuhpun Disandera

Kali ini, kelompok ini membakar tiga sekolah dan membunuh para gurunya. Kejamnya lagi, 2 guru yang sudah menjadi mayat pun masih disandera

Editor: Alfred Dama
sosok.grid.id
ilustrasi KKB Papua saat berada di markasnya di Intan Jaya 

POS KUPANG.COM -- Aksi kebiadaban dan kebrutalan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua kembali berulang.

Kali ini, kelompok ini membakar tiga sekolah dan membunuh para gurunya. Kejamnya lagi, 2 guru yang sudah menjadi mayat pun masih disandera

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, belakangan melakukan sejumlah aksi meresahkan.

Dua orang guru ditembak mati, dan mereka meminta tebusan jika pemerintah setempat ingin melakukan evakuasi.

Dilansir dari Kompas.com, peristiwa penembakan ini terjadi pada Kamis (8/4/2021) pukul 9.30 WIT.

Seorang guru SD Oktovianus Rayo (42) ditembak oleh KKB Papua pimpinan Sabinus Waker

Baca juga: Anggota KKB bakar Helikopter milik PT Ersa Eastern Avistion yang sedang dalam perbaikan di Papua

Baca juga: Pantas Eksis Terus, Ternyata Inilah Sumber Dana KKB Papua Hingga Bisa Beli Senjata Canggih, Apa?

Baca juga: Terus Bikin Kekacuan di Papua, KKB Bakal Tamat,Sumber Dana untuk Beli Senjata dan Amunisi Diketahui

Korban saat itu diketahui berada di kiosnya.

Sementara pada Jumat (9/4/2021), guru lain di Distrik Beoga bernama Yonatan Randen ditembak di rumahnya.

Aparat TNI-Polri telah berusaha mengevakuasi korban, akan tetapi KKB Papua menghalangi di Lapangan Terbang Beoga.

Mereka lantas meminta uang tebusan, jika pemerintah ingin mengevakuasi korban, kata Bupati Puncak Willem Wandik.

KKB mengancam, jika uang tidak diberikan, maka pesawat tim evakuasi tidak dibiarkan mendarat di Beoga.

"Setelah negosiasi, apa yang mereka (KKB) minta untuk bisa jenazah keluar (dievakuasi) maka mereka minta sesuatu (uang)," kata Wandik, Sabtu (10/4/2021), dilansir dari Kompas.com.

Wandik tidak menyebutkan berapa jumlah uangnya, akan tetapi jumlah itu dikatakannya cukup besar.

"Dengan hati yang berat, dengan pertimbangan kemanusiaan karena jenazah mulai membusuk, mau tidak mau kita penuhi permintaanya," lanjut Wandik.

Wandik menegaskan, meski mereka memberikan uang kepada KKB , namun itu bukan berarti negara telah kalah.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved