Jokowi Diminta 3 Periode Tapi Dikalahkan Dalam Survei, Ketum Gerindra Belum Mau Nyapres

Meskipun banyak warga Indonesia yang menghendaki Joko Widodo menjabat Presiden RI hingga 3 periode setelah dianggap sanggup membawa perubahaan Indones

Editor: Alfred Dama
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto memberikan keterangan pers di Stasiun MRT Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/7/2019). 

POS KUPANG.COM -- Meskipun banyak warga Indonesia yang menghendaki Joko Widodo menjabat Presiden RI hingga 3 periode setelah dianggap sanggup membawa perbuahaan Indonesia

Namun, hasil survei menujukan sang penantang pada Pilpres 2019 lalu, Prabowo Subianto lebih unggul

Meski mengalahkan Presiden Joko Widodo dalam survei , namun Ketua Umum Partai Gerindra itu belum menyatakan diri untuk kembali mencalonkan diri dalam Pilres 2021 mendatang

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto kini tengah berada di Korea Selatan (Korsel).

Selama di Korea Selatan, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto juga hadiri langsung peluncuran pesawat tempur KFX/IFX pada Jumat (9/4/2021).

Peluncuran pesawat yang diberi nama resmi KF-21 Boramae ini juga dihadiri langsung Presiden Korea Selatan, Moo Jae-in.

Dilansir Sosok.ID dari akun Instagram pribadi @prabowo dan Kompas.com, Jumat (9/4/2021) selama acara berlangsung, Prabowo Subianto duduk di samping Presiden Moon Jae-in

"Bersama Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Menteri Pertahanan Korea Selatan Y.M Suh Wook. Menghadiri undangan Roll-Out Fighter Jet KFX/ IFX," tulis Prabowo di akun Instagramnya, Jumat (9/4/2021).

Hadirnya Prabowo Subianto di acara peluncuran pesawat tempur KFX/IFX ini tentu menyedot perhatian publik.

Pasalnya, santer beredar kabar bila Indonesia sempat menunggak proyek bersama pembuatan pesawat tempur KFX/IFX.

Diketahui, melansir Kompas.com dan Yonhap, proyek pengembangan pesawat KFX/IFX ini dimulai oleh pemerintah Indonesia dan Korsel pada 9 Maret 2009 silam.

Total pembiayaan proyek sampai 2026 direncakan sekitar 8 miliar dollar AS.

Sistem pembayaran dibagi antara Korsel (80 persen) dan Indonesia (20 persen) atau sekitar Rp 21 Triliun.

Akan tetapi, kabar beredar, Indonesia sempat menunggak biaya iuran proyek yang telah disepakati.

Melansir Kompas.com, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan semapt berencana menegosiasi ulang dalam pembiayaan program pembuatan pesawat tempur itu.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved