Satu Minggu Pasca Siklon Tropis Seroja: Kerja Keras PLN Pulihkan Listrik di NTT
Satu Minggu Pasca Siklon Tropis Seroja: Kerja Keras PLN Pulihkan Listrik di NTT
Penulis: F Mariana Nuka | Editor: Kanis Jehola
"Intinya kami tidak mau asal menyalakan. Kami harus pastikan dulu aman, baru nyala. Untuk bisa tahu aman, ada langkah-langkahnya sehingga aman bagi peralatan PLN dan bagi pelanggan. Kami akan terus bersemangat membantu NTT agar menyala," katanya.
"Dukung kami, percaya kami. Nanti akan dinyalakan. Beri kami dukungan. Kami tetap semangat," tambah dia bersemangat.
PLN Distribusi Jawa Timur terbagi dalam lima tim yang diketua diketuai oleh Ruli dengan wakilnya, Edu. Mereka berjumlah 47 orang yang terbagi menjadi 40 tenaga hard skill, 4 orang tenaga pengawas, dan 3 orang tenaga K3. Mereka tiba hari Rabu (7/4) dan efektif turun ke lapangan pada hari Kamis (8/4).
Gotong Royong Dukung PLN Pulihkan Listrik
PLN mengakui beberapa wilayah belum bisa dialiri listrik. Untuk Kota Kupang sendiri, kabel dan tiang listrik masih tertimpa pohon. Instalasi baru bisa dilakukan jika pohon-pohon telah disingkirkan. Sedangkan daerah lainnya masih terkendala akibat putusnya akses jalan.
Arif menjelaskan, untuk pembangunan jaringan baru, PLN punya tim pangkas pohon. Secara reguler juga sama. Tapi, untuk menebang, tentu perlu koordinasi dan izin, karena sebelumnya sudah ditanam baik oleh pemilik atau lembaga pemerintah/swasta.
Menyikapi musibah ini, PLN mendapatkan bantuan warga untuk menyingkirkan pohon-pohon tumbang. PLN juga bersinergi dengan pemerintah, TNI,dan Polri untuk mempercepat pemulihan listrik di NTT. Pelan tapi pasti, upaya memulihkan listrik di NTT mencapai titik terang.
Salah seorang warga yang rumahnya sudah menyala, Marton (22) sangat berterima kasih kepada PLN karena akhirnya listrik telah menyala di rumahnya tepat di hari ke tujuh pasca badai.
"Terima kasih, PLN. Saya sangat bersyukur akhirnya menyala," kata Marton, Minggu (11/4).
Permintaan lain datang dari Novena (29). Dia berharap adanya tambahan personil agar pemulihan listrik bisa dilakukan dengan maksimal.
"Harus perbanyak personil, agar eksekusi di lapangan bisa secepat mungkin. Saya apresiasi tim PLN, pemulihan sudah dilakukan optimal," tambah Novena.
Dukungan demi dukungan pun terus mengalir untuk PLN, baik saat tim melakukan perbaikan di lapangan maupun melalui media sosial. Banyak warga memberi semangat tim PLN, alih-alih menggerutu listrik yang belum menyala.
Presentase Pelanggan Menyala Sudah 50 Persen Berdasarkan data PLN UIW NTT per Senin, 12 April 2020 pukul 12.00 Wita, gardu distribusi terdampak badai sebanyak 4.002 gardu. Dari jumlah tersebut, 1.906 gardu telah menyala dan 2.096 masih padam. Persentase gardu normal sebesar 48 persen.
Data tersebut juga menyebut, sebanyak 50 persen listrik pelanggan telah menyala, dengan jumlah pelanggan menyala sebanyak 314.925 rumah. Sedangkan, 321.054 rumah pelanggan masih padam dari total pelanggan terdampak sebanyak 635.979 rumah pelanggan.
Adapun dalam rilis PLN NTT pada Sabtu (10/4) siang, PLN menyebut telah menyalakan listrik di enam daerah terdampak di NTT, yakni Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sikka, dan Flores Timur.
"Kiranya turunnya personil PLN baik dari NTT, luar NTT, juga tambahan 30 anggota TNI dapat mempercepat pembangunan kembali menara yang sempat rusak itu," harap Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara, Syamsul Huda yang turun langsung ke lokasi pemulihan listrik di NTT.
"Kami menyadari listrik sudah jadi kebutuhan primer saat ini. Harapan masyarakat akan listrik pasti segera terjawab," tandas Jatmiko. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Intan Nuka)