Dewa Putu Sahadewa

Umbu Pulang, Tualang Sajak ?

Umbu mengakhiri petualangan yang bagaikan sajak itu sendiri di alam fana. Dunia yang dijalani dengan kembara diri tanpa henti.

Editor: Sipri Seko
Istimewa
Umbu Landu Paranggi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pagi 6 April dini hari, satu peristiwa alam terjadi. Kematian seseorang. Mungkin di detik yang sama beberapa kematian juga terjadi , apapun penyebabnya . Tapi kematian Umbu Landu Paranggi bukanlah akhir kehidupan seseorang. Kematian yang terjadi di daerah Sanur Bali , seusai Badai di atas langit NTT, adalah peristiwa sejarah kebudayaan yang mulia.

Umbu mengakhiri petualangan yang bagaikan sajak itu sendiri di alam fana. Dunia yang dijalani dengan kembara diri tanpa henti. Perhatikan jejak langkahnya di bulan-bulan terakhir hidupnya, Gianyar, Karangasem, Klungkung, Denpasar, untuk akhirnya tubuh 77 tahun itu menyerah.

Jauh sebelum itu perjalanan sajak salah satu raja dari Waingapu Sumba Timur ini malah bukan hanya melampau kabupaten, tapi Propinsi bahkan negara . Tapi yang paling utama perjalanannya menyentuh begitu banyak jiwa muda yang menggelegak gairah berpuisinya karena bersentuhan kata dengan Umbu. Berbagai kantung komunitas sastra didatanginya , tidak perlu banyak ceramah , cukup hadir, duduk merokok , manggut manggut, atmosfir acara akan berubah menjadi bertaksu. Setelah itu kadang kita akan ditelpon. Bisa saja suara khas itu berkata tentang sumpah pemuda, Indonesia , Bali , kata-kata sudah menunggu lama . Saha harus mencari dan hal- hal

lain yang tidak pernah terlalu teknis puisi. Tapi getaran listrik akan menyalakan lampu inspirasi. Dan seperti tertantang untuk membuat yang terbaik .

Sebagian cerita hidupnya adalah misteri, tapi peristiwa kematiannya menyatukan . Putra dan putri Umbu berkumpul di Bali bersama puluhan murid puisi dan kerabat Flobamora Dewata menyinergikan pikiran dan tenaga bersiap mengantar jasad sang raja ke rumah sunyi Senin Siang 12 April 2021, di Pemakaman Mumbul, Nusa Dua, Bali. Rumah khusus untuk Umbu berdiam diri menunggu saat yang tepat pulang ke tanah Sumba, tanah Marappu. Seusai Pandemi mungkin

Ratusan sajak akan tercipta dari peristiwa bersejarah ini. Obituari, lagu dan barangkali juga monumen atau museum, karena sosok Umbu adalah Energi yang tak terbantahkan , energi yang menyalakan denyut nadi puisi banyak penyair.

"Cukup Sudah" satu frasa sederhana yang sampai kepada saya seolah memberi tanda bahwa petualangan Umbu akan berakhir ketika teman-teman dengan penuh khawatir menghubungi saya , mengabarkan kondisi Umbu sesaat sebelum dirawat di Rumah Sakit . Dan benar terjadi Umbu berpulang, di hari ketiga seperti pesannya .

Percayalah Umbu, sajak akan terus dituliskan bukan hanya di batu kubur, rumah sunyi peristirahatanmu. Tualang sajak akan terus beredar dan berpendar.

Cukup sudah, itu bukan untuk komando berhenti menulis puisi tapi satu : cukup sudah untuk pendampingan dan kontak telpon di malam hari menyemangati timpal-timpal,

Dua: cukup sudah berdiam diri dalam pandemi tapi bekerjalah kau walau dalam sunyi dan bunyi kata puisi, tiga : cukup sudah pertemuan dunia, segera lampaui dan menjadi, ketemu , bertemu diri sejati.

Selamat jalan Umbu, satu sajak yang pasti tidak lolos kurasimu saya tuliskan di dingin udara pagi 6 April 2021.

Cukup Sudah; Umbu Landu Paranggi

Kau telah menuntaskan perburuan
kau telah melihat seluruh panen raya
merasakan perih lecut cambuk hidup
merayakan upacara pesta berkuda
sembari menunggu lintasan badai
melewati gugusan pulau tenggara
menghilang ke tengah samudera
lalu kau berseru " Cukup Sudah!"

Selamat berkuda ke puncak sunyi
Mahaguru puisi
paculah kuda paling gagah
wahai raja berahang karang
tak ada air mata yang cukup
untuk menjura sepanjang jejakmu.
tak ada requiem yang sanggup
kupersembahkan,
puisi mati hari ini,
bahkan langit membekukan
bintangnya yang paling terang
udara diam.

"Cukup Sudah" ujarmu
sosokmu menjauh dan lesap
seiring ringkik sajak terakhir
yang paling pilu.

Denpasar, 6 April 2021.
Dewa Putu Sahadewa

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved