Timor Leste Ditindas Portugis,Harkatnya Diangkat RI Tapi Ngotot Merdeka, Didukung Negara Afrika ini
Timor Leste mengalami perang saudara yang brutal setelah Portugal meninggalkan negara itu dengan kondisi yang sangat miskin
Keduanya memang terletak di ujung yang berlawanan di Samudra Hindia, namun Mozambiklah kepemilikan Portugis yang paling dekat dengan pulau kecil itu.
Dari Mozambik, Portugal mengambil sumber daya untuk operasinya di Timor Leste.
Misalnya tanggapan Portugal atas pemberontakan 1911-1912 yang dilancarkan oleh Donn Roaventura, pemimpin raja Manufahi yang telah mempersatukan hampir semua raja Timor melawan Portugis.
Portugal juga mengirim pasukan dari Mozambik untuk memadamkan pemberontakan di Timor Leste.
Beberapa pemimpin pemberontak tersebut kemudian diasingkan ke Afrika.
Di luar pertimbangan logistik, pengiriman pasukan dari Mozambik juga merupakan bagian penting dari upaya Portugis untuk menebarkan permusuhan di antara orang-orang terjajah.
Namun, justru dengan mengasingkan 'pembuat onar' Timor Leste ke Mozambik, menjadi bagian sejarah penting kedua negara terjajah tersebut.
Hal itu memainkan peran kunci dalam gerakan kemerdekaan di kemudian hari.
Salah satunya sosok yang pernah diasingkan ke Mozambik yaitu tokoh penting dalam sejarah Timor Leste, Jose Ramos-Horta.
Ia adalah seorang anggota pendiri Front Revolusioner untuk Timor Timur Merdeka (Fretilin); menteri luar negeri di pengasingan dan perwakilan tetap Fretilin untuk PBB; pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 1996; dan Presiden Timor Leste dari tahun 2008 hingga 2012.
Horta menjadi perhatian otoritas kolonial setelah membaca Struggle for Mozambique karya Eduardo Mondlane's (presiden pendiri Front Pembebasan Mozambik, atau FRELIMO) dan melibatkan turis Amerika di ibu kota Dili dalam diskusi tentang anti-kolonialisme.
Pada satu titik, Horta mengatakan bahwa jika Portugal tidak mau membangun Timor Timur, Amerika Serikat harus mengambilnya.
Karena pernyataan tersebut dan aktivitas politiknya yang berkembang, pada tahun 1970 Horta yang berusia 22 tahun diasingkan ke Mozambik (kemudian Afrika Timur Portugis) selama dua tahun.
Setelah rezim diktator Portugal digulingkan pada tahun 1974, dekolonisasi berlangsung dengan cepat di Afrika dan Timor Lorosae, namun kemerdekaan Timor Leste batal bahkan sebelum ia terjadi dengan hadirnya pasukan Indonesia.
Pada Maret 1975 Fretilin yang didirikan Ramos-Horta muncul sebagai partai paling populer di Timor Timur karena kampanye akar rumputnya di daerah pedesaan dan dukungan dari kaum tani Timor.