Garam Yodium Terbaik Diproduksi Kopdit Pintu Air Rotat

Sukses membangun usaha riil minyak kelapa, pengurus KSP Kopdit Pintu Air Rotat di Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Propi

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/EGINIUS MO’A
Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga (kemeja putih) dan Ketua KSP Kopdit Pintu Air, Yakobud Jano, Jumat (9/4/2021) siang meluncurkan produk usaha riil garam yodium Cap Pintu Air. 

POS-KUPANG.COM, MAUMERE---Sukses membangun usaha riil minyak kelapa, pengurus KSP Kopdit Pintu Air Rotat di Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali meluncurkan produk garam yodium Cap Pintu Air.

Garam dikeluarkan dari rumah produksi PT.Garam Pintar Asia di Dusun Likong Gete, Desa Nangahale, Kecamatan Talibura diklaim sebagai garam yodium terbaik yang memenuhi 109 kriteria oleh Standar Nasional Indonesia (SNI) standar ISO 9001.

“Keunggulan garam yodium ini, karena sumber bahan baku berasal dari air laut yang sangat bersih belum terkontaminasi. Proses pematangan air laut menggunakan geomembram,sehingga tidak kontak langsung dengan tanah,” kata Manajer PT.Garam Pintar Asia, Ivan Parera, dalam peluncuran garam yodium, Jumat (9/4/2021) siang di Kantor Pusat KSP Kopdit Pintu Air Rotat, 13 Km arah barat Kota Maumere.

Ivan Parera, menjelaskan garam yodium diproduksinya sudah lolos uji mutu pada laboratoroum Kementrian Perindustrian RI dengan hasilnya 95,8 persen melebihi standar yang ditetapkan. Selain juga lolos uji Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan (BPOM) dan mendapat sertifikat halal.

Dikatakan Ivan Parera, rumah produksinya hanya mampu memenuhi kebutuhan garam delapan ton sebulan. Sementara kebutuhan garam di Kabupaten Sikka sebanyak 23 ton/bulan dari 320 ribu jiwa. Berdasarkan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO), setiap individu membutuhkan 2,4 gram garam/hari.

‘Kami bermitra dengan Keuskupan Maumere. Tugas kami produksi garam halus memanfaatkan garam kasar Nangahale yang dikelola Keuskupan Maumere,” kata Ivan Parera.

Perintis Usaha Garam Kasar Keuskupan Maumere, Romo Moses Kuremas, menjelaskan jatuh bangun usaha sawah garam dikelolanya sejak 2013.namun baru kali ini bisa menghasilkan garam yang layak konsumsi.

Ia menjelaskan, produksi garam kasar menggunakan sistim geomembran, sejenis plastik hitam untuk melapisi tanah ketika memompa air laut masuk ke petak-petak seluas ½ Ha.

“Untungnya karena air laut sangat bersih dan matahari yang sangat panas. Air laut diompa masuk kedalam petak dipisahkan sampai enam petak, semuanya menghasilkan garam dengan kadar 20 persen. Inilah “emas putih” dari Sikka. Kekayaaan kita air laut yang bersih dan panas matahari yang luar biasa,” puji Romo Moses.

Romo Moses, mengatakan produksi garam kasar dihasilkan sebanyak 2-3 ton/minggu. Dia senang bila Pemda Sikka dapat mengalokasikan lahan 5 Ha untuk memperluas produksi 50 ton/bulan garam kasar.

Ketua KSP Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano, mengatakan produk garam yodium dirayakan dengan syukur oleh 287.057 anggota yang tersebar di berbagai tempat di Indonesia. Tantangan ke depan memperluas produksi memenuhi kebutuan masyarakat Sikka dan daerah sekitarnya.

Peluncuran produk garam yodium dilakukan Wakil Bupati Sikka yang juga tokoh penggerak Kopdit NTT, Romanus Woga dihadiri pengurus, manajemen dan mitra Pintu Air. Produk ini melengkapi sukacita perayaan HUT ke-26 Kopdit Pintu Air dan Mingguan Ekora NTT. (ius).

Wakil  Bupati  Sikka, Romanus  Woga  (kemeja putih)  dan  Ketua  KSP Kopdit Pintu Air,  Yakobud Jano, Jumat   (9/4/2021) siang meluncurkan produk usaha  riil  garam  yodium Cap  Pintu Air.
Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga (kemeja putih) dan Ketua KSP Kopdit Pintu Air, Yakobud Jano, Jumat (9/4/2021) siang meluncurkan produk usaha riil garam yodium Cap Pintu Air. (POS-KUPANG.COM/EGINIUS MO’A)
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved