Pengemudi Pariwisata Labuan Bajo Apresiasi Pelatihan Driver Manner
upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya para pengemudi pariwisata dengan menggelar pelatihan driver manner
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Seorang pengemudi pariwisata di Labuan Bajo, Aloysius Suhatim Karya mengatakan, upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya para pengemudi pariwisata dengan menggelar pelatihan driver manner merupakan langkah yang perlu diapresiasi.
Dalam rilis yang diterima POS-KUPANG.COM dari Divisi Komunikasi Publik Badan Pelaksana Otoritas Labuan Bajo Flores ( BPOLBF), Kamis (8/4/2021), menurutnya, keberadaan pengemudi pariwisata tentu harus dibekali dengan ilmu yang memadai guna menghasilkan pelayanan yang maksimal dan profesional.
"Saya pikir ini adalah kegiatan yang patut kita apresiasi kepada pemerintah karena telah melihat bahwa driver pariwisata itu merupakan elemen penting dalam kegiatan industri pariwisata. Bahwa selama ini teman-teman driver menjemput wisatawan tanpa mendalami seperti apa mekanisme atau norma dalam tata krama penerimaan wisatawan dengan kita sebagai pelayan wisata dalam hal ini driver," ujarnya seusai mengikuti praktik pelatihan driver manner di Mako Polres Manggarai Barat (Mabar), Selasa, (6/4/2021).
Baca juga: Bupati Ngada Buka Kegiatan Musrembang RKPD Tahun 2022 dan Rembung Sunting 2021
Baca juga: Penanganan Bencana Siklon Seroja Makan Korban, Bupati Kupang Dijemput Satpol PP Provinsi NTT
Lanjut Aloysius, gelaran pelatihan mengemudi yang dipraktikkan di dalam Kota Labuan Bajo dibawah bimbingan pihak terkait tentu langsung memperkuat kapasitas SDM para pengemudi.
Hal ini menurutnya, mampu membangkitkan rasa optimisme dalam membangun citra pariwisata Labuan Bajo, melalui pelayanan jasa yang sopan santun, beretika dan profesional.
"Dalam kegiatan ini saya mendapatkan ilmu baru defensive driving. Perilaku pengemudi yang dapat mengidentifikasi, mengantisipasi dan menghindari setiap potensi bahaya selama mengemudi. Ini sangat penting sekali karena ke depan banyak masuk wisatawan. Dan tentu orang pertama yang dijumpai wisatawan di Labuan Bajo itu driver. Jadi, kesan pertama wisatawan tentu akan terjadi kontak fisik dengan driver, yang kemudian akan melahirkan persepsi mereka. Baik, ramah, professional atau santun. Tentu kita harus menjaga dan mengedepankann pelayanan professional, santun dan menciptakan kenyamanan wisatawan," ujarnya.
Baca juga: Danlantamal VII Kupang Serahkan Bantuan Sosial Bagi Warga Pesisir Kupang
Baca juga: Di Belu - NTT, OMK Halilulik Galang Dana untuk Bantu Korban Bencana
Aloysius berharap, pelatihan driver manner ini mampu menyasar semua pengemudi pariwisata yang ada di Kabupaten Mabar, khususnya di Labuan Bajo.
Hal ini menurutnya merupakan upaya yang perlu dilakukan dalam menciptakan sebuah standarisasi pelayanan yang harus dimiliki oleh para pengemudi pariwisata.
Selain itu, Louis juga berharap, pemerintah mampu mengakomodir para pengemudi pariwisata yang telah mengikuti pelatihan dalam setiap kegiatan pariwisata yang ada di Labuan Bajo.
"Pemerintah sudah mengambil langkah yang tepat dengan menempatkan masyarakat bukan lagi obyek tapi subyek dan itu terejahwantahkan dalam peningkatan kapasitas sumber daya teman-teman driver sebagai putra daerah. Supaya standarisasi pelayanan ini menjadi satu, maka pemerintah harus lebih masif. Menjaga stabilitas iklim pariwisata kita agar tidak ada perbedaan dalam memperlakukan tamu. Dan semua driver bisa diakomodir dalam pelatihan ini. Pemda bersinergi dengan pemerintah pusat, baik BPOLBF atau Kementerian agar kegiatan ini berkelanjutan," tuturnya.
Sementara itu, peserta pelatihan lainnya, Irenius da Costa berharap, hasil kegiatan itu mampu memberikan nilai tambah bagi para pengemudi pariwisata, baik dari segi ilmu pengetahuan maupun dari sisi ekonomi.
"Ada satu keinginan kami dengan harapan diselenggarakannya pelatihan ini oleh BPO Labuan Bajo Flores bekerjasama dengan Dinas Perhubungan dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat ini, ada satu persiapan yakni setelah mengikuti pelatihan ini, kita tidak hanya mengantongi sertifikatnya saja tapi apa yang akan dipersiapkan setelahnya. Bukan hanya sebatas kegiatan lalu selesai, tapi minimal ada persiapan ke depannya, entah dijadikan contoh ke teman-teman lain, atau untuk diakui serta menjaga kenyamanan tamu di kemudian hari harus beridentitas seperti ini," ucap Irenius
Selain memberikan apresiasi atas pelatihan ini, Irenius juga berharap setelah kegiatan pelatihan dilakukan, BPOLBF, mampu membentuk kelompok atau komunitas kecil khusus bagi para pengemudi,sebagai upaya persiapan tindaklanjut setelah mengikuti pelatihan ini.
Sebagai seorang pengemudi yang telah memiliki sertifikat pelatihan dari Politeknik Transportasi Darat Bali (Poltrada Bali), Irenius berharap, selain pembekalan ilmu pengetahuan, para pengemudi yang telah mengikuti pelatihan ini nantinya mampu diakomodir dengan baik dalam kepentingan melayani para wisatawan agar juga mampu meningkatkan pendapatan ekonomi para pengemudi.
"Tentu saya rasa teman-teman lain merespon baik ini karena ini sesuatu yg positif. Ada pikiran kami untuk tindaklanjut setelah kegiatan ini, ada komunikasi lanjutan dengan pihak BPO Labuan Bajo Flores untuk membuat kelompok kecil terkait kami yang telah mengikuti kegiatan ini. Terus terang mengikuti kegiatan ini rata-rata masih bekerja atau bergantung diri dengan perushaan atau tempat kerja lainnya. Tentu ada nilai tambahnya untuk peningkatan status dari sisi pengasilan secara pribadi kalau kegiatan ini diwadahi resmi oleh BPOLBF atau Dinas Perhubungan ataupun Dinas Pariwisata. Harapannya ada lanjutan bahwa kami ini seperti apa dan nantinya mau diapakan setelah pelatihan ini," ucapnya.