Anjing Pelacak Mabes Polri dan Basarnas Cari Jasad Korban Banjir Ile Ape Kabupaten Lembata
mengerahkan 3 ekor anjing pelacak (SAR Dog) yang didatangkan dari Mabes Polri dan 4 ekor anjing pelacak dari Basarnas.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
Anjing Pelacak Mabes Polri dan Basarnas Cari Jasad Korban Banjir Ile Ape Kabupaten Lembata
POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Proses pencarian jasad korban banjir dan longsor di Ile Ape, Kabupaten Lembata masih terus dilakukan hingga hari keempat pasca musibah Minggu 4 April 2021 dini hari kemarin.
Selain menggunakan alat excavator untuk membongkar bebatuan dan reruntuhan rumah, pencarian jasad korban juga dilakukan dengan mengerahkan 3 ekor anjing pelacak (SAR Dog) yang didatangkan dari Mabes Polri dan 4 ekor anjing pelacak dari Basarnas.
Komandan Lapangan Tim SAR Ipda Sugiono yang memimpin pencarian di desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, menerangkan Mabes Polri menurunkan 6 ekor anjing pelacak, 3 ekor ditugaskan mencari jasad korban di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur dan 3 ekor lainnya yang dikerahkan mencari korban hilang di Ile Ape, Kabupaten Lembata.
Menurut Ipda Sugiono pada tahap pertama 3 ekor anjing pelacak itu melakukan pencarian mayat korban di lokasi banjir dan longsor desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape.
Baca juga: Satu Korban Longsor di Desa Leudanung Kabupaten Lembata Ditemukan
Baca juga: Jelang Kedatangan Presiden Jokowi, Ruas Jalan Rusak ke Ile Ape Ditutupi Tanah
Anjing pelacak yang didatangkan memang sudah dilatih khusus untuk mengendus mayat yang masih terkubur longsor atau reruntuhan rumah. Pencarian akan dilakukan hingga semua korban hilang ditemukan kembali dalam keadaan apapun.
Di Waimatan, pencarian jasad korban yang diduga masih terkubur longsor pun dilakukan dengan empat anjing pelacak milik Basarnas sejak hari ini.
Isran, Koordinator Lapangan Tim SAR Gabungan mengatakan Tim SAR Gabungan, dalam pencarian sejak pagi hari, berhasil menemukan enam jasad korban bencana di desa Waimatan.
Pencarian menggunakan tiga excavator untuk membongkar timbunan bebatuan dan tanah longsor yang mengubur pemukiman warga.
"Ada banyak material besar dari atas gunung," katanya.
Isran berujar Tim SAR gabungan yang terdiri dari Personil Basarnas, Personil Polres Lembata, TNI, Anggota BPD Kabupaten Lembata, PMI dan para relawan akan melakukan pencarian sampai semua jasad ditemukan.
"Sesuai undang-undang pencarian dilakukan selama tujuh hari tapi apabila ada tanggap darurat dari pemerintah daerah maka kita mengikuti dari pemerintah daerah," paparnya.
Baca juga: Gubernur NTT Bentuk Satgas Tanggap Darurat Bencana Siklon Seroja, Ini Nomor Kontak Bantuan Logistik
Baca juga: Percepat Pencarian Jenasah korban Bencana, Polri Turunkan 6 Anjing Pelacak di Lembata dan Adonara
Pencarian, kata dia, memakai semua cara termasuk mengerahkan anjing pelacak untuk mendeteksi keberadaan mayat korban tertimbun.

Anjing pelacak yang baru didatangkan pada Rabu siang itu langsung dikerahkan untuk mengendus keberadaan mayat korban yang masih tertimbun longsor. Pencarian pada Jumat akan diprioritaskan pada areal-areal yang sudah diendus oleh anjing pelacak tersebut.
Basarnas sendiri mengerahkan sejumlah personil dari Basarnas Sulawesi Selatan, Basarnas Kupang, Basarnas Denpasar dan Basarnas Pusat.
Untuk diketahui, masih ada 10 korban dari desa Amakaka yang belum ditemukan dari total 26 korban hilang. Sedangkan, masih ada 11 korban hilang dari desa Waimatan dari total 26 korban yang dinyatakan hilang sebelumnya.