Bencana Alam NTT
Kisah Selo, Bocah Lepas dari Pelukan Ibu Lalu Hilang 7 Jam Saat Banjir Bandang Adonara, Kondisinya
Banyak kisah warga dari lokasi banjir bandang di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Minggu (4/4/2021) dini hari.
Penulis: Aris Ninu | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu
POS-KUPANG.COM | LARANTUKA-Banyak kisah warga dari lokasi banjir bandang di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Minggu (4/4/2021) dini hari.
Selo, bocah satu tahun yang adalah salah satu korban selamat saat Adonara diterjang banjir.
Celo anak dari Emanuel Rohidi dan Windiyani.
Pasutri yang tinggal di bantaran Kali Waiwerang tepatnya di Desa Saosina, Kecamatan Adonara Timur merupakan korban banjir bandang yang selamat.
Emanuel bersama istri serta keluarga selamat dari maut saat banjir.
Namun perjuangan anggota keluarga ini sangat memilukan dan menyedihkan.
Pasalnya, ketika terjadi semua keluar rumah guna menyelamatkan diri karena dikepung banjir ada satu anggotanya yang hìlang pasca banjir dan baru 7 jam kemudian.
Anggota keluarga yang hilang bernama Selo.
Selo yang berusia satu tahun hilang dari pukul 01.00 wita hingga baru ditemukan pukul.07.00 wita, Minggu (4/4/2021) pagi di kali oleh opanya.
Selo, bocah berusia satu tahun anak dari Emanuel dan Windiyani.
Di mana Selo ketika banjir mengepung rumahnya ia terlepas dari pelukan ibunya.
"Saya keluar dari pintu belakang tapi banjir sudah kepung rumah kami. Saya sebentar peluk Selo.Kami terbawa air lalu sekitar beberapa meter Selo terlepas dari pelukan saya karena banjir sangat deras. Saya lalu dibawa air dan diselamatkan suami bersama bapak, mama, paman dan adik kami malam itu juga.
Sedangkan Selo dibawa banjir. Malam itu, semua mencari Selo usai kami dievakuasi ke rumah keluarga.Saya terus menangis minta Selo ditemukan sampai dapat karena saya yakin dia selamat. Saya sempat ajak suami doa karena kami yakin Selo selamat hingga anak kami ditemukan selamat oleh opanya sendiri, Lukas Sengaji di dalam kali," papar Ibu Selo, Windiyani kepada POS-KUPANG.COM di tempat pengungsian di Desa Saosina, Kamis (8/4/2021) pagi.
Lukas Sengaji, Opa Selo kepada POS-KUPANG.COM mengisahkan perjuangannya mencari cucunya.