Mengejutkan di Depan Sosok Ini Jokowi Sebut Praktek Agama Eksklusif Harus Dihindarkan, Sindir Siapa?

Mengejutkan di Depan Sosok Ini Jokowi Sebut Praktek Agama Eksklusif Harus Dihindarkan, Sindir Siapa?

Editor: maria anitoda
Antara via Kompas.com
Mengejutkan di Depan Sosok Ini Jokowi Sebut Praktek Agama Eksklusif Harus Dihindarkan, Sindir Siapa? 

POS-KUPANG.COM - Mengejutkan di Depan Sosok Ini Jokowi Sebut Praktek Agama Eksklusif Harus Dihindarkan, Sindir Siapa?

Sekali lagi Jokowi mengungkapkan kemarahannya.

Akhit-akhir ini isu agama selalu digunakan untuk melakukan satu tindakan kriminal besar.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa praktek-praktek keagamaan yang ekslusif dan tertutup harus dihindari.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam pembukaan Munas ke-9, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Istana Negara, Jakarta, Rabu, (7/3/2021).

Baca juga: Jokowi Teken Inpres Perintahkan Seluruh Elemen Pemerintahan Dukung BPJS Ketenagakerjaan

Baca juga: Anak Eks Kapolri Dai Bachtiar jadi Ajudan Jokowi, Alasan Penunjukan Kombes Pol Adi Vivid Tak Biasa

Baca juga: Orang Mikin Dilarang,Atta Halilintar Boleh GelarNikahan Hingga Dihadiri Jokowi,Gus Miftah Sebut ini

"Praktek-praktek keagamaan yang eksklusif yang tertutup harus kita hindari, karena sikap ini pasti akan memicu penolakan-penolakan dan akan menimbulkan pertentangan pertentangan," kata Jokowi.

Presiden bersyukur bahwa bangsa Indonesia mewarisi Bhinneka Tunggal Ika dari para pendiri bangsa.

Sehingga dapat saling menghormati dan hidup bergandengan meskipun berbeda latar belakang. 

 "Walaupun kita berbeda, berbeda suku, berbeda ras, berbeda agama, juga berbeda pandangan dalam keagamaan, tetapi kita tetap saling menghormati, tetap bersatu, tetap rukun dan bersama-sama bergotong-royong," katanya.

Kepala Negara mengatakan bahwa sikap toleran adalah sebuah keharusan.

Sikap yang saling menghargai segala perbedaan termasuk perbedaan keyakinan. 

"Saling menghormati dan belajar dari orang lain, sehingga tercapai kesamaan sikap yang saling menghormati dalam perbedaan-perbedaan," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden mengajak kepada keluarga besar LDII untuk selalu menyuarakan dan meningkatkan toleransi dalam kehidupan sosial keagamaan.

Mengajak untuk selalu menyuarakan dan melaksanakan sikap terbuka terhadap perbedaan.

"Untuk bergaul, untuk bergotong-royong bersama sama dalam perbedaan termasuk sekali lagi perbedaan pandangan keagamaan," pungkasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved