Eko Kuntadhi Soroti FPI, Dulu Ormas Sweeping, Sekarang Jadi Organisasi Teroris Terbesar di Indonesia

Eko Kunthadi, seorang pegiat media sosial, memberikan sorotan tajam terhadap organisasi masyarakat (ormas) FPI yang telah dibubarkan pemerintah.

Editor: Frans Krowin
Warta Kota.com
Eko Kundtadhi 

Tentu saja prediksi saya belum tentu benar apakah benar ada kaitannya. Tapi kenyataannya kita mendapatkan dua aksi teror yang waktunya berdekatan, di Makassar dan Mabes Polri," jelasnya.

Dia lalu menyinggung soal penangkapan beberapa orang terduga jaringan teroris dimana polisi menyita sejumlah atribut berbau FPI dalam penangkapan yang dilakukan itu. Bahkan ada pula buku yang ditulis oleh Rizieq Shihab.

"Sehabis kejadian di Makassar kemarin, polisi menangkap para pengikut Rizieq, mereka adalah pengurus FPI yang yang hendak menyiapkan serangan secara besar-besaran, mereka telah mempersiapkan diri cukup lama," kata dia.

"Mereka ditangkap di Bekasi dan Condet. Ketika ditangkap, disita juga bom-bom yang telah dirakit atau bahan-bahan kimia untuk merakit bom. Bahkan, di Bekasi, polisi terpaksa meledakkannya," imbuh Eko.

Eko menambakan, orang-orang yang patut diduga berafiliasi dengan FPI itu telah menyerukan kepada anggota FPI di seluruh Indonesia untuk mempersiapkan diri.

"Bukan hanya itu, pengurus FPI itu juga mengintruksikan kepada sleuruh jaringan FPI di Indonesia untuk mempersiapkan takjil secara serentak."

"Takjil yang dimaksud adalah menyiapkan alat-alat untuk mempersiapkan serangan seperti bom, alat peledak maupun sejata."

"Apakah kejadian di Makassar merupakan penyambutan dari seruan itu? Saya tidak tahu. Yang pasti polisi masih mendalami. Tapi satu hal yang pasti, adalah pelaku pria di Makassar adalah aktivis FPI," jelasnya.

Dari sejumlah rangkaian peristiwa yang dijelaskannya dalam video itu, Eko menilai, sepertinya sekarang, FPI telah bermetamorfosis dari sekadar organiasi radikal yang hobi sweeping, kini menjelma seperti organisasi teroris seperti JAD dan JIT. Jadi organisasi teroris terbesar di Indonesia.

"Bedanya, kalau JAD dan JIT adalah organisasi bawah tanah. Kalau FPI, dulunya ormas terbuka,  keanggotaannya banyak, strukturnya sampai tingkat daerah."

"Jika mereka sekarang sudah melangkah lebih jauh dengan jalan kekerasan, mereka melangkah dari ormas radikal menjadi organisasi yang merencanakan teror, ini adalah PR serius bagi bangsa ini, PR serius bagi aparat keamanan, PR serius bagi kita semua."

"Kita harus lebih waspada menghadapi mereka. Karena barangkali anggota-anggotanya pernah kita kenal dan potensi orang yang terpapar jadi anggota teroris jauh lebih banyak," tandas Eko.

Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA), 212 Haikal Hassan menanggapi pernyataan Koordinator Jakarta Bergerak, Sisca Rumandor.
Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA), 212 Haikal Hassan menanggapi pernyataan Koordinator Jakarta Bergerak, Sisca Rumandor. ((Channel Youtube Talk Show tvOne))

Ustaz Haikal Sebut Tidak Ada Konsep Bunuh Diri Dalam Islam

Ustaz Haikal Hassan Baras alias Babe Haikal menyoroti sejumlah aksi yang dilakukan terduga teroris di beberapa lokasi belakangan ini.

Seperti diketahui, usai aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Densus 88 menangkap beberapa terduga teroris di sejumlah lokasi, termasuk di Jakarta dan Bekasi.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved