Suasana Ibadah Jumat Agung di Gereja Paroki Roh Kudus Labuan Bajo, Yuk Simak
Suasana Ibadah Jumat Agung di Gereja Paroki Roh Kudus Labuan Bajo Manggarai Barat, Yuk Simak
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
Suasana Ibadah Jumat Agung di Gereja Paroki Roh Kudus Labuan Bajo Manggarai Barat, Yuk Simak
POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Hujan deras sejak pagi mengguyur Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Jumat (2/4/2021).
Namun demikian, cuaca yang kurang bersahabat itu tidak menyurutkan umat Gereja Paroki Roh Kudus Labuan Bajo untuk mengikuti perayaan Ibadah Jumat Agung.
Sebelum ibadah dilaksanakan, pihak keamanan melakukan sterilisasi untuk memastikan kenyamanan bagi para umat.
Selanjutnya, para umat menjalani screening sebelum memasuki gereja.
Terlihat para umat memenuhi area dalam gereja, dan tetap menjalankan protokol kesehatan serta menjaga jarak.
Setiap kursi yang ada, diisi masing-masing beberapa umat demi menjaga jarak.
Sementara itu, pengawalan ketat juga dilakukan personel gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, Satuan Pol PP Kabupaten Mabar, Dinas Perhubungan Mabar, Pemuda Ansor Mabar, Banser NU Mabar, remaja masjid dan Orang Muda Katolik (OMK), THS THM serta petugas keamanan paroki.
Seorang umat, Ryan Soe mengatakan, dirinya antusias mengikuti perayaan ibadah Jumat Agung, meski dalam cuaca yang sedang hujan.
"Hujan sejak pagi, saya ke sini pakai payung," ujarnya.
Diakuinya, semangat untuk mengikuti ibadah Paskah sangat sangat tinggi.
"Tuhan Yesus saja mati di kayu salib demi menebus dosa umat, masa kita dengan alasan hujan kita tidak bisa ke gereja dalam perayaan Jumat Agung ini," tegasnya
Terkait pengamanan, lanjut Ryan, ia mengaku merasa aman karena penjagaan dirasa sangat optimal.
"Kemarin kami saksikan penjagaan oleh semua komponen baik kawan-kawan dari Pemuda Ansor, Banser NU serta TNI-Polri dan Pol PP. Jadi, kami juga merasa aman dan nyaman, walaupun di tengah pandemi," katanya.
Sementara itu, prosesi cium salib oleh umat Katolik dalam perayaan Jumat Agung untuk menghayati peristiwa sengsara dan kematian Yesus Kristus di kayu salib ditiadakan dalam Ibadah Jumat Agung itu
Sebagai ganti tanda hormat kepada salib Yesus, maka umat Katolik yang hadir dalam perayaan Jumat Agung hanya akan menundukan kepala untuk menghormati salib Yesus.
Ibadah Jumat Agung berjalan khusyuk dan para umat menjalani setiap prosesi dengan khidmat.
Dalam khotbahnya, Rm. Aloysius Gambur, Pr mengatakan, momentum Jumat Agung menjadi refleksi iman bagi setiap umat katolik.
Umat katolik, kata Rm. Aloysius Gambur, Pr, juga mengimani Yesus dengan salah satunya memikul 'salib kehidupan'' sebagai jalan yang harus ditempuh untuk keselamatan.
"Salib adalah jalan yang harus kita tempuh sebagai jalan keselamatan. Memikul salib itu keharusan," katanya.
Hingga berita ini ditulis pukul 17.06 Wita, hujan masih mengguyur Kota Labuan Bajo. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)