Duet JK-Anies Baswedan Rival Berat Prabowo Jika Pilpres Gandeng Puan Maharani, Begini Kata Pengamat

Nama mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla atau biasa disapa JK, muncul kembali dalam survei elektabilitas yang dilakukan SMRC.

Editor: Frans Krowin
surya.co.id
Prabowo Subianto vs Jusuf Kalla (JK). Elektabilitas Prabowo tertinggi dalam survei SMRC kalau disandingkan dengan Puan Maharani. sementara lawan terbera nanti, adalah pasangan JK-Anies Baswedan. 

5. Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat)

6. Basuki Tjahja Purnama alias Ahok (Komisaris Utama PT Pertamina)

7. Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY (Ketua Umum Partai Demokrat)

8. Tri Rismaharini (Menteri Sosial sekaligus mantan Wali Kota Surabaya dua periode)

Survei yang dilakukan oleh SMRC ini terkait Kondisi Ekonomi dan Politik 1 Tahun Covid-19.

Dalam pemaparan SMRC, elektabilitas capres Prabowo Subianto tertinggi dengan persentase 20 persen.

"Dalam format pertanyaan semi terbuka, Prabowo mendapat dukungan terbanyak 20 persen, disusul Anies Baswedan 11,2 persen, Ganjar Pranowo 8,8 persen, Sandiaga Uno 5 persen, Ridwan Kamil 4,8 persen, Basuki Tjahaja Purnama 4,8 persen, AHY 3,5 persen, dan Tri Rismaharini 3,1 persen," kata Direktur Eksekutif SMRC Sirojuddin Abbas, dalam rilis survei yang disiarkan secara virtual, Kamis (1/4/2021).

Baca juga: Rico Marbun Sebut Prabowo Subianto dan Puan Maharani Calon Kuat Pilpres 2024, Apa Kata Refly Harun?

Baca juga: Jelang Pilpres 2024, Nama Prabowo Subianto Dibawah Sandiaga Uno, PDIP Ungkit Janji Masa Lalu, Apa?

Dalam format tertutup, 15 nama secara urutan elektabilitas tidak banyak berubah.

Prabowo tetap berada dalam posisi teratas dengan persentase 20,8 persen, kedua Anies 13,1 persen, Ganjar 12 persen, Sandiaga 7,4 persen, Ridwan Kamil 6,7 persen, AHY 5,2 persen, Tri Rismaharini 5,2 persen.

"Dengan jumlah calon 15 orang, Prabowo kembali tertinggi, tapi angka dukungannya tidak berubah secara berarti, tetap seperti hasil pertanyaan semi terbuka yang jumlah namanya puluhan. Hanya naik 0,8 persen tak signifikan," ucapnya.

"Artinya, Prabowo tak bisa menarik pemilih yang tadinya memilih nama nama lain yang dikeluarkan dari semi terbuka menjadi 15 nama tersebut," imbuhnya.

Lebih lanjut, Abbas mengatakan, kondisi saat Maret 2021 ini mirip tahun 2011 atau menjelang Pilpres 2014.

Dia mengatakan, saat itu tidak ada suara dominan dan Megawati Soekarnoputri mendapatkan dukungan yang paling besar.

Kala itu nama Joko Widodo (Jokowi) belum muncul, namun Jokowi bisa terpilih pada Pilpres 2014.

Menurut Abbas, dengan elektabilitas 20 persen, Prabowo bakal berat maju dalam Pilpres 2024.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved