Kemenkumham Tolak KLB Demokrat, Rikardus Jani : Barisan Moeldoko di Sana Barisan yang Kecewa
Kami sangat berterima kasih kepada Jokowi karena keputusan ini artinya berpedoman pada UU Pemilu dan AD ART Partai Demokrat
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
Kemenkumham Tolak KLB Demokrat, Rikardus Jani : Barisan Moeldoko di Sana Barisan yang Kecewa
POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) secara resmi menolak permohonan SK Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB), Rabu 31 Maret 2021.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Rikardus Jani mengapresiasi keputusan dari Kemenkumham itu.
"Kami sangat berterima kasih kepada Jokowi karena keputusan ini artinya berpedoman pada UU Pemilu dan AD ART Partai Demokrat," katanya.
Sejak awal, kata Rikardus Jani, pihaknya telah menegaskan bahwa KLB Deli Serdang ilegal.
Baca juga: Ketua DPC Partai Demokrat TTS Masih Enggan Berkomentar Terkait Putusan Kemenhumham
Baca juga: Plong,AHY Lega,Kemenkumham Tolak Demokrat Moeldoko Cs,Putra SBY: Tak Ada Dualisme di Partai Demokrat
"Karena lebih dari 90 persen Ketua DPC dan Ketua DPD tidak mengikuti KLB. Jadi kami tetap loyal daa setia kepada kepemimpinan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono)," ujarnya.
Rikardus Jani menyebut, KLB Deli Serdang atau Kubu Moeldoko adalah barisan yang kecewa akan Partai Demokrat.
"Jadi barisan Moeldoko di sana adalah barisan yang kecewa, orang yang gagal di sana semua itu," ungkapnya.
Rikardus Jani mengakui, terdapat mantan anggota Partai Demokrat dari Kabupaten Mabar.
Baca juga: Moeldoko ke Partai Demokrat KLB, KSP Sebut Otoritas Pribadi dan Tak Mau Bebani Presiden
Baca juga: DPR RI Anita Gah Gelar Doa Bersama & Konsolidasi Partai Demokrat Demi Selamatkan Demokrasi
Bahkan, lanjut dia, pihaknya pun pernah diajak untuk mengikuti KLB Deli Serdang.
Namun demikian, anggota DPRD Kabupaten Mabar ini menolak mentah-mentah ajakan tersebut.
"Saya dengar ada kubu sebelah yang ikut KLB bahkan ada yang ajak saya untuk ikutan KLB Deli Serdang, tapi saya menolaknya, saya tetap lurus, konsisten dengan AHY, karena Demokrat ada karena ada SBY dan Demokrat adalah SBY," tegasnya.
Kami akan pecat, karena tidak loyal terhadap partai. Ada di sini, yang jelas mantan anggota partai.
Baca juga: Penolakkan Moeldoko Makin Meluas, Pengurus DPC Partai Demokrat Sragen Minta Perlindungan ke Polisi
Selanjutnya, secara kepartaian ia akan melakukan kerja-kerja politik untuk pemilu yang akan datang.
"Kami kan fokus sekarang fokus kepada pilpres, pileg atau pemilu 2024. Kan, sudah ada keputusan bahwa tidak revisi UU pilkada. Jadi, kami di daerah sementara bersiap misalnya persiapan verifikasi partai dan regenerasi partai untuk caleg dari tingkat kabupaten, provinsi hingga pusat," katanya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)