Penangkapan terduga teroris

Kaya Raya,Teroris Condet Dijuluki Juragan Tanah, Kurang Bergaul dan Tak Pernah Jumatan

Kaya raya,Teroris Condet dijuluki Juragan Tanah, kurang bergaul dan tak pernah jumatan

Editor: Adiana Ahmad
CNN Indonesia
Penangkapan terduga teroris Condet oleh Tim AntiTeror Mabes Polri 

Kaya Raya,Teroris Condet Dijuluki Juragan Tanah, Kurang Bergaul dan Tak Pernah Jumatan

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri bersama Polda Metro Jaya bergerak cepat menangkap 4 terduga teroris di sejumlah Wilayah Jakarta dan sekitarnya, setelah ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar. 

Namun tahukah kamu, satu dari 4 terduga terduga teroris itu ternyata kaya raya dan dijuluki Juragan Tanah.

Dia adalah Husein Hasny alias HH. Husein Hasny diciduk di showroom mobilnya Condet, Jakarta Timur

Saat penangkapan terduga teroris, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti termasuk 5 bom aktif dan 3,5 kg bahan peledak. Tak hanya itu, polisi juga menyita Kartu Tanda Aggota (KTA) dan seragam Front Pembela Islam (FPI).

Baca juga: Untung Cepat Tertangkap,Ini Rencana Jahat Tersangka Teroris Condet dan Bekasi,Rakit 100 Bom di Rumah

Baca juga: Begini Cara Densus 88 Polri Menangkap Teroris: Awalnya Tanya Kontrakan, Ternyata Mau Tangkap Pelaku

Dari penelusuran Tribunnews.com, terduga teroris Husein Hasny yang ditangkap di Jalan Raya Condet, Jakarta Timur, dikenal sebagai seorang yang kaya raya di lingkungannya. Ia memiliki banyak tanah di lingkungan tersebut.

Adalah Adi (52), seorang pedagang yang berjualan di sekitar rumah Husein, yang menyatakan bahwa terduga teroris itu sebagai orang yang terbilang kaya. Adi menyatakan tanah-tanah yang berada di sekitar rumahnya semuanya milik keluarga Husein. Tanah itu dibuat menjadi ruko ataupun toko untuk dikontrakan.

"Dia juragan tanah. Ini semua tanah dia, ruko-ruko di sini punya dia semua. Sampai tukang-tukang apa itu tanahnya dia semua. Sewanya tahunan itu," kata Adi.

Adi menerangkan Husein memang dikenal warga sekitar sebagai orang keturunan Arab. Tanah-tanah itu didapatkan Husein dari warisan orang tuanya yang telah meninggal.

"Pokoknya di sekitar sini milik dia semua. Mutar sampai yang showroom sampai tukang pecel lele itu, nyewa dia semua ini. Pangkas rambut, tukang jahit, gado gado, tempat buah, tukang jamu, showroom, ada toko lagi nggak tahu. Yang baru bangun itu mie ayam ini," ujar dia.

Selama ini Adi mengenal sosok Husein sebagai pribadi yang tak mau bergaul dengan masyarakat sekitar.

"Nggak ada yang mencurigakan karena dia tertutup," kata Adi. Ia menyampaikan bahwa Husein tidak pernah beraktivitas di luar rumah bersama warga sekitar. Bahkan, kata dia, Husein juga tidak pernah terlihat salat jumat di masjid sekitar rumahnya.

"Nggak pernah keluar orangnya. Jumatan aja enggak pernah. Enggak tahu di mana. Padahal ada dua masjid di sini enggak pernah keliatan," kata Adi.

Baca juga: Tokoh Agama di TTU Mengecam Aksi Terorisme di Gereja Katedral Makassar

Adi tak menyangka Husein terlibat kasus dugaan tindak pidana terorisme. Saat Husein ditangkap Densus 88 pada Senin (29/3) lalu, Adi malah mengira keramaian di rumah Husein itu karena kasus sengketa tanah. "Ramai di sini kemarin, saya enggak tahu masalahnya teroris. Saya kira masalah tanah. Sengketa tanah. Sudahlah, biarin diambil (ditangkap) kata saya gitu," ujar dia.

Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan selain ZA dan HH yang ditangkap di Bekasi dan Condet, dua tersangka lainnya ditangkap di Ciputat Timur, Tangerang Selatan dan Mangga Dua, Pademangan, Jakarta Utara.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved