Breaking News

Karantina Finalis Putera Puteri Tari NTT, Panitia: Lanjutkan Tahap yang Dilakukan Kelompok Millenial

Anak - anak utusan daerah 8 pasang yaitu dari Manggarai Barat, Manggarai, Kota Kupang, TTS, Alor, Rote dan Sikk

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
Ketua Panitia Pemilihan Putera Puteri Tari NTT, Drs. Sofyan, M.M 

Karantina Hari Pertama Finalis Putera Puteri Tari NTT, Ketua Panitia : Ini Menindaklanjuti Tahap Pertama Yang Dilakukan Oleh Kelompok Millenial

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Sebanyak 8 pasang Putera Puteri Tari dari beberapa kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengikuti karantina hari pertama di Hotel Sasando, Jumat 26 Maret 2021.

Kedelapan pasang finalis ini akan mengikuti grandfinal pada Minggu 28 Maret 2021 setelah dikarantina selama dua hari.

Ketua panitia pemilihan Putera Puteri Tari NTT, Drs. Sofyan, M.M., mengungkapkan, karantina bagi 8 pasang Putera Puteri Tari ini sudah dilakukan sejak pukul 14.00 WITA.

"Anak - anak utusan daerah 8 pasang yaitu dari Manggarai Barat, Manggarai, Kota Kupang, TTS, Alor, Rote dan Sikka," ungkapnya.

Baca juga: Taman Budaya Gerson Poyk NTT Bebaskan Biaya Sewa Untuk Komunitas Seni

Kepala UPTD Taman Budaya ini mengatakan, kegiatan ini hanya menindaklanjuti kegiatan tahap pertama yang dilakukan oleh kelompok millenial yang melakukan perekrutan peserta pertama.

"Pada tahap kedua ini diberikan langsung kepada kami pemerintah yaitu dalam hal ini pemerintah provinsi antara Dekranasda dan Taman Budaya sehingga kita sudah mengambil alih," kata Sofyan.

"Kegiatan ini bukan lagi kegiatan yang tahap pertama tetapi sudah kegiatan pemerintah sehingga kita mengumumkan via online lewat WhatsApp maupun Instagram yang diawali seperti itu juga dengan membuka pendaftaran secara gratis," tambahnya.

Ditahap pertama, kata Sofyan, hanya ada 5 pasang finalis kemudian ditahap kedua panitia membuka lagi pendaftaran dan mendapatkan tambahan 3 pasang sehingga menjadi 8 pasang saat ini.

"Jadi, ada 8 Putera dan 8 Puteri," tukasnya.

Baca juga: Pagelaran Seni Tradisional NTTdi Taman Budaya Tampilkan Tarian Tradisional Li Ngae dari Semau  

Selama karantina sehari ini, para peserta diberi beberapa materi sebagai bekal untuk menambah wawasan mereka tentang apa itu budaya dan bagaimana penerapannya.

"Materi - materi itu sebagai referensi mereka untuk mengenal secara akademik tari itu bagaimana, budaya itu bagaimana dan penerapan - penerapannya. Konsep yang diharapkan adalah melestarikan budaya tradisional," jelas Sofyan.

"Pemateri dari ISI Yogyakarta Dr. Setiaastuti M.Sn, pak Zam Imbras, pemilik ajang ini ditingkat nasional, dari Taman Budaya saya sendiri dan Pariwisata," tambahnya.

Sementara tim juri terdiri dari Jimmy Neolaka S.Sn., M.Sn, Putera Tari NTT 2020, Kung Opa S.Sn., Puteri Tari NTT 2020, Welmy Ratu, Zam Imbras dan Widyawati.

Instruktur tari dari Kabupaten Rote Ndao, Jessen Pah, yang turut mengantar para kontestan mengaku berharap yang terbaik bagi anak didiknya. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved