Bupati Mabar Sambut Baik Program Pelatihan Pariwisata Setingkat D1 di Labuan Bajo
sektor pariwisata itu, merupakan kerja sama antara Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung dengan Asosiasi Pariwisata Nasional
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
Bupati Mabar Sambut Baik Program Pelatihan Pariwisata Setingkat D1 di Labuan Bajo
POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Bupati Manggarai Barat (Mabar), Edistasius Endi menyambut baik program pelatihan pariwisata setingkat Diploma Satu (D1) di Labuan Bajo, Jumat 26 Maret 2021.
Program demi meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sektor pariwisata itu, merupakan kerja sama antara Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung dengan Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas) dan Loccal Colletion Hotel.
"Saya ucapkan terima kasih, kehadiran sekolah vokasi ini sangat baik, untuk tempat bagi masyarakat dapat ambil bagian dalam pembangunan pariwisata yang ada," tegasnya
Bupati yang akrab disapa Edi Endi ini mengatakan, pembangunan pariwisata yang gencar dilakukan di Labuan Bajo sebagai Destinasi Super Prioritas sejatinya harus berdampak pada masyarakat Labuan Bajo.
Baca juga: Tamu Kita: Edistasius Endi: Bertemu Banyak Orang Karena Politik
Baca juga: Gelar Operasi, Loka POM Manggarai Barat Temukan 49 Jenis Produk Pangan Tidak Penuhi Katentuan
Sehingga, harap politisi asal Partai NasDem ini, program ini dapat memprioritaskan putera dan putri yang berasal dari Kabupaten Mabar.
"Ini sebagai suatu kebanggaan tapi semu, kehadiran bapak sekalian membuat kami optimis dan bangga, sehingga pada saatnya nanti masyarakat tidak menjadi penonton yang kalah. Target jangka pendek, kami ingin menjadi penonton yang menang, target jangka panjang menjadi pelaku," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Asparnas sekaligus Owner Loccal Colletion, Dr Ngadiman SH., SE., M.Si dalam kesempatan berbincang dengan Bupati Edi Endi merespon baik keinginan orang nomor satu di Kabupaten Mabar itu untuk memprioritaskan warga di daerah itu.
Menurutnya, program yang akan dijalankan pada Juli 2021 itu merupakan proyek pembangunan SDM yang berkualitas dalam sektor pariwisata.
Baca juga: Begini Kata Kasat Lantas Polres Manggarai Barat soal Tilang Elektronik
Baca juga: Julie Sutrisno Laiskodat Buka Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh di Manggarai Barat
Dengan biaya sekitar Rp 12 juta dan dapat dicicil sebanyak 10 kali, para peserta program akan mendapatkan kualitas pelatihan dan pendidikan dari dosen berkompeten dan tenaga profesional yang telah berpengalaman.
"Pelatihan dan pendidikan setingkat D1 yang mana teori 30 persen dan praktik 80 persen. Yang kami ingin cetak adalah lulusan siap pakai, bukan jumlah lulusan, pertama kami akan terima sebanyak 100 orang dengan 5 jurusan yakni House Keeping, Front Office, Food and Beverage, Tour Guide dan Cook and Pastery. Harapannya kalau Labuan Bajo ditetapkan menjadi destinasi super premium harus diikuti SDM yang super premium juga. Pelayanannya harus premium juga. Sekarang harus diciptakan kenyamanan tingkat premium," jelasnya.
Biaya Rp 12 juta yang dapat dicicil hingga 10 kali, lanjut Ngadiman, merupakan biaya untuk administrasi, dosen hingga tenaga profesional dalam 5 jurusan yang ada.
"Tujuannya bukan cari uang, CSR murni. Ini hanya biaya dosen dan administrasi, jadi kami tidak membebani APBD. Saya tidak mau. Kami pun akan mencari dana CSR, terutama penelitian. Kami harus lakukan penelitian, untuk 5 tahun apa yang diperlukan Labuan Bajo. Pariwisata, tenaga kerja dan infrastruktur atau seperti apa yang dibutuhkan," katanya.
Baca juga: Di Manggarai Barat Sudah 442 Pasien Positif Covid-19 yang Sembuh
Baca juga: Tantangan Pemimpin Baru Manggarai Barat
"Dengan 30 persen teori dan 70 persen praktik di Loccal Colletion, inilah yang menjadi jaminan kerja, dapat 3 sertifikat yakni sertifikat pelatihan, sertifikat magang dan sertifikat ujian kompetensi," jelasnya.
Hal penting lainnya, kata Ngadiman, lulusan dalam program yang akan memasuki tahap seleksi pada April 2021 ini akan difasilitasi hingga penempatan kerja pada sektor pariwisata.
"Sebagai Ketua Asparnas, kami membuka (program) pertama di Labuan Bajo sebagai pilot projek, tapi akan dibuka juga di 34 provinsi di Indonesia. Jadi suatu kebanggaan, Labuan Bajo jadi pilot projek untuk program ini, uang kuliah murah dan dicicil hingga 10 kali, jadi kami ingin masyarakat kurang mampu dapat kuliah. Dan nanti penempatan kerja akan kami tempatkan. Jadi bukan hanya sekedar pendidikan dan pelatihan, tapi hingga penempatan kerja," imbuhnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)