Paskah 2021
Inilah Makna dan Arti Perayaan Kamis Putih Tri Hari Suci Jelang Paskah 2021, Umat Katolik Wajib Tahu
Inilah Makna dan Arti Perayaan Kamis Putih Tri Hari Suci Jelang Paskah 2021, Umat Katolik Wajib Tahu
POS-KUPANG.COM - Inilah Makna dan Arti Perayaan Kamis Putih Tri Hari Suci Jelang Paskah 2021, Umat Katolik Wajib Tahu
APA Itu Kamis Putih?
Umat Katolik di seluruh dunia sudah pasti menganggap Kamis Putih sebagai hari istimewa.
Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Paskah 2021 Bahasa Inggris dan Indonesia, Cocok untuk Orang Tua & Teman
Baca juga: Jelang Perayaan Paskah, Polres Manggarai Timur Rapat Persiapan Operasi Semana Santa Ranaka 2021
Baca juga: Masa Prapaskah Sejumlah Paroki di Keuskupan Ruteng Diinstruksikan Tidak Misa Tatap Muka
Sebab, Kamis Putih merupakan satu dari tiga hari suci dalam peristiwa sengsara dan wafat Yesus Kristus sebelum kebangkitan dari alam maut.
Kamis Putih adalah hari Kamis dalam Pekan Suci sebelum Paskah yang dimaknai oleh umat Katolik untuk memperingati Perjamuan Malam terakhir yang dipimpin oleh Yesus sendiri.
Kamis Putih sebenarnya tidak ditulis secara khusus dalam Kita Suci.
Namun, apa yang dilakukan Yesus dalam perikop Kitab Suci dipraktikkan dalam Perayaan Ekaristi Kamis Putih.
Beberapa ayat Kitab Suci menulis tentang apa yang dilakukan Yesus dalam perjamuan malam terakhir yang kemudian dipraktikkan dalam tradisi gereja:
Markus 14:22:
Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat,
memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: “Ambillah, inilah tubuh-Ku.”
Markus 14:23:
Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan itu.
Markus 14:24:
Baca juga: Polres Belu Rakor Persiapan Pengamanan Paskah. Ini Harapan Kapolres
Baca juga: Jelang Perayaan Paskah, Polres Manggarai Timur Rapat Persiapan Operasi Semana Santa Ranaka 2021
Dan Ia berkata kepada mereka: “Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang.
Markus 14:25:
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, dalam Kerajaan Allah.”
Kamis Putih selalu diidentikkan dengan Malam Perjamuan Terakhir antara Yesus dan murid-murid-Nya.
Pada saat ini, Yesus juga memberikan nasihat kepada murid-murid-Nya untuk mewarisi tradisi perjamuan terakhir dan pelayanan total antara satu dengan yang lainnya.
Dari apa yang dilakukan oleh Yesus dan pesan-pesan-Nya kepada para murid, bisa ditarik kesimpulan tentang makna Kamis Putih itu sendiri:
Misteri Perayaan Ekaristi:
Apa yang dilakukan oleh Yesus pada malam Kamis Putih adalah misteri perjamuan Tubuh dan Darah-Nya sendiri.
Dia memecah-mecahkan roti dan membagi-bagikannya kepada murid-murid-Nya dengan pesan yang termuat dalam 1 Korintus 11:24-25:
11:24 dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"
11:25 Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"
Apa yang dilakukan Yesus inilah yang kemudian diwariskan dalam tradisi gereja berupa misteri Perayaan Ekaristi untuk mengenangkan peristiwa Perjamuan Malam Terakhir.
Pengkhianatan dan Pengampunan:
Pada Perjamuan Malam Terakhir ini ditampilkan sosok Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus.
Memang Yesus tidak secara terang-terangan menyebut Yudas sebagai orang yang mengkhianati diri-Nya.
Namun, dalam Lukas 22:14-23, Yesus mengatakan demikian:
22:21 Tetapi, lihat, tangan orang yang menyerahkan Aku, ada bersama dengan Aku di meja ini.
22:22 Sebab Anak Manusia memang akan pergi seperti yang telah ditetapkan, akan tetapi, celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan!"
22:23 Lalu mulailah mereka mempersoalkan, siapa di antara mereka yang akan berbuat demikian.
Pelayanan Tanpa Pamrih:
Selain perjamuan akhir, Yesus juga membasuh dan menyeka kaki murid-murid-Nya.
Yohanes 13: 1-17 berbicara seputar tindakan pelayanan Yesus kepada para murid-Nya tersebut.
14–17, Yesus berkata: "Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu.
Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
Tindakan Yesus membasuh kaki merupakan sebuah sikap pelayanan tanpa pamrih yang hendak ditunjukkan-Nya kepada para murid-Nya.
Dia berharap agar para murid-Nya pun mewariskan apa yang dilakukan Yesus itu kepada orang lain. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin)