Dekranasda NTT Dukung Pelaku UMKM Goes Digital
NTT mendukung penggunaan QRIS sebagai model pembayaran digital yang pelan-pelan harus diikuti oleh para pelaku UMKM.
Penulis: F Mariana Nuka | Editor: Rosalina Woso
"Kalau gulunga itu printing. Tapi, tenun is not only tenun as fashion, but is also art. Seni. Sehingga tidak bisa gulungan seperti itu," tegasnya.
"NTT bisa terkenal karena nilai cerita dibalik motif itu. Makanya motif itu saya larang penenun atau desainer ubah motifnya. Warnanya boleh fleksibel, tapi motif tidak boleh. Printing mematikan penghasilan mama mama penenun di NTT. Itu kill them," sambung Julie lagi.
Dia menegaskan, UMKM dan pelaku UMKM bisa menghubungi dekranasda untuk memberitahu potensi dan kendala dalam pengembangan produk unggulan mereka. Sehingga nantinya Dekranasda bisa melakukan pembinaan dan fasilitasi supaya sesuai standar. Jika sudah tahu produknya apa, maka dilanjutkan pada kontrol kualitas.
"Jadi jangan bilang untuk buka pangsa pasar dulu. Karena pangsa pasar itu kita harus tahu apa yang mereka butuhkan. Jangan buat sesuatu tanpa koordinasi dengan kami," jelas Julie.
Setelah itu, produk UMKM itu harus wajib ada di toko Dekranasda dan e-katalog. Dia pun memberikan nomornya melalui 08111491526 agar pelaku UMKM bisa menghubunginya berdiskusi tentang pengembangan UMKM.
Baca juga: Kunjungi Dekranasda NTT, Menteri Koperasi : Kalah Orang Jakarta
Baca juga: Ketua Dekranasda NTT Julie Laiskodat Perkenalkan Obyek Wisata NTT ke Para Finalis Putri Indonesia
Baca juga: Ketua Dekranasda NTT Tantang GM AP I Jadikan Bandara El Tari One Stop Shopping Produk Lokal
"Jadi saya belum tahu kalian bikin apa di NTT. Tolong beri tahu kami, kita duduk diskusi," pintanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Intan Nuka)