Kunjungi Dekranasda NTT, Menteri Koperasi : Kalah Orang Jakarta
awak media Julie mengaku senang dengan kunjungan ini karena ini memang sangat dibutuhkan oleh UMKM binaan Dekranasda.
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
Kunjungi Dekranasda NTT, Menteri Koperasi : Kalah Orang Jakarta
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Menteri Koperasi Indonesia, Teten Masduki mengunjungi Dekranasda NTT pada Jumat (23/10/2020) dalam rangkaian kegiatannya di NTT bersama rombongan.
Dalam kunjungan tersebut menteri mengungkapkan bahwa yang dilakukan dekranasda NTT merupakan sesuatu yang keren dengan segala potensi yang ada.
"Produknya keren - keren, ini sih kalah orang Jakarta. Ini keren, sudah modern, karena kan ada history lainnya ini ya lengkap semua. Bagus. Ini keren" kata Menteri Teten.
Turut hadir bersama Menteri, Direktur Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), UMKM, Supomo, Deputi Pengawasan Kementerian Koperasi, Ahmad Zabadi, dan Staf Khusus Menteri, Riza A. Damanik.
Menteri Teten mengisahkan, beberapa tahun lalu pernah ada seorang guru besar Jerman yang membicarakan Moringa dengannya.
"Waktu itu saya nggak ingat itu kelor, dulu nggak mudah seperti sekarang lihat di google atau di YouTube. Cerita si profesor itu bagaimana kandungan gizi kelor ini yang sangat kaya" ceritanya.
"Dekranasda saya rasa sudah benar, kalau mau mengatasi stunting gizi buruk ya kelor. Murah dan bisa ditanam apalagi disini nomor dua setelah Spanyol" katanya.
Untuk model bisnis kedepannya, kata Menteri Teten, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dekranasda NTT dan dinas - dinas terkait untuk mengembangkan UMKM yang ada.
"Kami juga sedang diminta oleh pak Presiden untuk mengembangkan UMKM, bagaimana dari UMKM yang kecil - kecil, perorangan per kelompok sampai dalam koperasi dan skala besar atau skala bisnis" jelas Menteri Teten.
Teten melanjutkan, koperasi di NTT merupakan yang terbaik di Indonesia.
"Kalau nasional kita ini baru 8 persen penduduk Indonesia yang berkoperasi. NTT ini sudah 50 persen penduduknya sudah bergabung sebagai anggota" ujar Teten.
Ia juga mengatakan, dari koperasi - koperasi besar yang ada di NTT seperti Obor Mas, Pintu Air, Tanaoba Lais Manekat (TLM) dan Talenta, Obor Mas yang sudah menjadi penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Jadi sebenernya NTT juga nggak usah mikir konsep bisnis barunya, udah koperasi saja sebagai konsolidator" ujarnya.
Sementara itu, menjawab pertanyaan dari para pelaku UMKM, Deputi Pengawasan Kementerian Koperasi, Supomo menjelaskan, dari pertanyaan - pertanyaan tersebut, intinya adalah permodalan dan distribusi atau pemasaran dari produk - produk UMKM yang ada.
"Yang paling membanggakan di NTT ini adalah para pelaku UKM itu sudah tidak asing dan sudah mempunyai suatu reward untuk berkoperasi l, karena memang data menunjukkan bahwa masyarakat NTT ini sangat tinggi jiwa berkoperasinya, artinya jiwa berkelompoknya" jelas Supomo.