Berita NTT Terkini
Wagub Josef: Tenun Bukan Hanya Kerajinan, Tapi Kekayaan Intelektual
Perlu saya tekankan, tenun ikat ini bukan hanya semata-mata hasil karya (kerajinan) kita, melainkan kekayaan intelektual nenek moyang kita tu

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Intan Nuka
POS-KUPANG.COM | KUPANG - "Perlu saya tekankan, tenun ikat ini bukan hanya semata-mata hasil karya (kerajinan) kita, melainkan kekayaan intelektual nenek moyang kita turun temurun."
Hal itu ditegaskan oleh Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Exotic Tenun Fest 2021 yang diselenggarakan di Lantai 2 Gedung Dekranasda NTT, Senin (22/3/2021) pagi.
Wagub Josef menilai, tenun ikat NTT sangat beraneka ragam dengan motif yang indah. Tenun ikat NTT merupakan karya dan kekayaan intelektual kaum perempuan NTT yang telah mendunia sehingga mengangkat harkat dan martabat masyarakat NTT. Motif yang tertuang dalam tenun NTT menunjukkan betapa kayanya karya imajinasi kaum perempuan NTT yang mana kaya akan pengetahuan dan wawasan kebudayaan yang dituangkan dalam karya seni tersebut.
"Ini merupakan aset NTT yang harus terus dikembangkan sehingga mendapatkan hak paten dan diakui secara sah berasal dari NTT," ucapnya.
Sebagai suatu kekayaan intelektual, Wagub Josef menekankan agar tenun ikat perlu dilestarikan. Apalagi, menurut Wagub Josef, tenun Indonesia termasuk NTT telah mendapatkan indikasi geografis yang cukup banyak dan terdaftar di Jenewa. Oleh karena itu, masyarakat perlu merawat dan mengembangkan tenun yang memiliki peranan penting memberikan identitas dalam masyarakat.
"Atas nama pemerintah dan masyarakat Nusa Tenggara Timur, saya memberikan apresiasi dan penghargaan kepada BI dan Dekranasda NTT atas terselenggaranya Exotic Tenun Fest 2021. Kegiatan ini adalah langkah positif untuk memberikan sumbangsih karya sebagai wujud peningkatan kebudayaan yang lebih beradab dalam membangun manusia Indonesia seutuhnya," katanya.
Wagub Josef berharap, acara Exotic Tenun Fest 2021 ini bisa membuat karya tenun ikat bisa dikenal oleh masyarakat umum; memperluas literasi motif, jenis, dan latar belakang cerita tenun; mendorong UMKM sebagai pilar pemulihan ekonomi; mempercepat digitalisasi promosi dan sistem pembayaran di NTT; dan mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
"Saya yakin acara ini menjadi pioner untuk lahirkan kegiatan lain yang sejenis. Tenun NTT perlu kita kenalkan lebih luas agar peminatnya semakin banyak sehingga mampu menopang perekonomian masyarakat NTT, khususnya para penenun," kata Wagub Josef menutup sambutannya.
Acara Exotic Tenun Fest 2021 merupakan suatu acara yang dikemas oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur bersama Dekranasda NTT untuk mendukung pelaku UMKM khususnya UMKM Tenun yang mengalami penurunan omzet akibat menurunnya daya beli masyarakat dan minimnya kunjungan wisatawan. Kepala KPw BI NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja mengatakan, tujuan diselenggarakannya Exotic Tenun Fest 2021 adalah memperkuat identitas maha karya dan warisan budaya leluhur yang bernilai tinggi, sekaligus memperkenalkan keindahan Tenun NTT kepada masyarakat umum. Selain itu, acara ini juga ingin mendorong UMKM sebagai pilar pemulihan ekonomi, dan mendukung pengembangan UMKM khususnya Tenun melalui digitalisasi promosi dan sistem pembayaran. Kegiatan itu juga sebagai preliminary event, menuju Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Labuan Bajo pada Juni 2021.
Kegiatan tersebut, kata Nyoman, akan belangsung selama tiga hari ke depan sampai Rabu, 24 Maret 2021 yang mana melibatkan 15 UMKM di NTT dan 960 produk berupa kain tenun dan turunannya. Target penjualan dalam kegiatan tersebut sebesar Rp1,2 miliar, dan transaksi terjadi baik secara daring melalui platform zoom dan media sosial, atau secara langsung di Dekranasda NTT.
“Mudah-mudahan dengan adanya influencer antara lain Kirana Larasati dan Wulan Guritno, maka terjadi penjualan secara online. Caranya gampang, cukup klik www.exotictenunfest.com, lalu tinggal pilih produk yang mana terhubung dengan Shopee sebagai e-commerce nasional. Kalau secara offline bisa langsung ke Dekranasda di sini atau Dekranasda di beberapa kabupaten, silakan,” ajak Nyoman saat menyampaikan konferensi pers usai acara pembukaan Exotic Tenun Fest 2021.
Nyoman menyebut, ada tiga pilar yang dilakukan pemerintah bersama BI dan K/L untuk mendukung UMKM, khususnya UMKM tenun. Pertama, korporatisasi, tentang bagaimana menguatkan kelompok penenun agar punya lembaga yang kuat. Kedua, kapabilitas, yang mana dilakukan pelatihan tentang menenun; bagaimana membuat tenun dan pola yang bagus. Ketiga, menghubungkan UMKM tenun dengan Perbankan.
Dalam kesempatan tersebut, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi yang hadir melalui ruang pertemuan zoom sangat mengapresiasi Bank Indonesia dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut. Rosmaya kembali menekankan sambutan Wagub Josef bahwa kegiatan itu tak sekadar perkenalan produk, melainkan kekayaan intelektual nenek moyang. Meski sebagai warisan budaya, Rosmaya ingin agar tetap mendorong digitalisasi dalam promosi dan transaksi produk UMKM dalam bagian dari kenormalan baru.
“Tahun 2021 kita perlu ambil peluang untuk meningkatkan porsi perdagangan dan menarik invesstasi internasional. Yang masih jadi tantangan UMKM adalah daya saing ekspor, terutama konsistensi dari sisi kapasitas produksi, kualitas, dan harga produk,” jelasnya.