Berita Manggarai Timur

Cerita Tedi Pemuda Manggarai Timur Rancang Pompa Hidram Permudah Warga Mesi Akses Air Minum Bersih

Kisah Tedi Janu Pemuda Asal Kampung Mesi Desa Rana Mbata Rancang Pompa Hidram Hingga Warga Tidak Susah Akses Air Bersih

Editor: Gordy Donofan
Dok. Humas Pemkab Matim
Tedi Janu (kemeja hitam) dan Bupati Matim Andreas Agas saat meresmikan air di Kampung Mesi Desa Rana Mbata, Sabtu (20/3/2021). 

"Ketika kalian berhasil mendekatkan air ke rumah, sesungguhnya kalian sudah meringankan tugas perempuan. Air selalu identik dengan kehidupan dan tonggak kehidupan kita adalah perempuan,” tambah dia.

Tedy Janu menuturkan, sebanyak 70 kepala keluarga dari 3 rukun tetangga (RT) yang berdomisili di Kampung Mesi telah menikmati layanan air minum bersih dengan sistem pompa hidram.

Air minum sistem pompa hidram ini diresmikan oleh Bupati Matim, Agas Andreas.

Bupati MAtim Andreas Agas saat meresmikan sarana air bersih di Kampung Mesi
Bupati MAtim Andreas Agas (pegang kran) saat meresmikan sarana air bersih di Kampung Mesi (Dok. Humas Pemkab Matim)

Hadir pada acara tersebut Ketua DPRD Manggarai Timur, Heremias Dupa dan anggota DPRD Dapil Kota Komba; Tarzan Talus.

Janu menuturkan, sistem pompa hidram ini merupakan hasil rakitannya.

Berdasarkan hasil uji coba dengan sistem ini, kebutuhan setiap rumah tangga dapat dipenuhi sebanyak 60 liter per kepala keluarga dengan kapasitas bak penampung mencapai 8.000 liter melalui sistem buka tutup 2 kali sehari dan menggunakan kran tongkang.

"Awalnya nada pesimis begitu kencang terdengar, tetapi buat mereka hal itu biasa dan hal itu justru menjadi motivasi. Mereka hanya fokus untuk menyelesaikan pekerjaan ini dan memenuhi kebutuhan air bersih warga. Kondisi air yang ada saat ini sangat cukup untuk kebutuhan warga. Kami juga berterima kasih kepada Kepala Desa Rana Mbata yang telah membantu melancarkan mimpi dan kerja kami dengan bantuan dana,” ungkap dia.

Janu menuturkan, uang yang dibutuhkan untuk merakit peralatan pompa hidram ini tidak terlalu besar, hanya kurang lebih Rp 130-an juta, dengan manfaat jangka panjang dan ketersediaan air untuk masyarakat.

"Saya berkomitmen untuk menjaga kebutuhan air bagi warga 3 RT dan ke depannya akan diusahakan agar setiap rumah bisa dialiri air bersih tanpa menggunakan kran tongkang lagi dan bebas iuran air, melalui usaha kecil-kecilan Karang Taruna Tunas Bakti yang sedang kami buat seperti usaha las dan terop,” ujar dia.

Janu menuturkan, mata air Wae Sior dan Wae Sele merupakan sumber utama air bersih yang dialirkan ke rumah warga Mesi melalui sistem pompa air hidram. 

Ketua Karang Taruna Tunas Bakti, Desa Rana Mbata, Jefri Ndarung, meminta agar Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur menerapkan peraturan daerah perlindungan mata air dan fokus pada pemeliharaan, perawatan, penghijauan dan penataan ruang mata air berdasarkan adat suku Manus. 

"Kami para pemuda dan pemudi Karang Taruna Tunas Bakti sangat membutuhkan perhatian, dukungan dan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur,"  kata Ndarung.

Janji Hibah Dana 600 Juta

Menanggapi permintaan Pemuda Karang Taruna Tunas Bakti, Bupati Andreas berjanji Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur siap menghibahkan anggaran senilai Rp 600 juta pada anggaran 2022 untuk pembangunan pagar di sekeliling sumber mata air Wae Sele dan Wae Sior.

Kepala Desa Rana Mbata, Mikael Agung mengatakan, Pemerintah Desa memberikan kepercayaan serta melibatkan pemuda desa yang tergabung di Karang Taruna Tunas Bakti untuk sama-sama membangun desa dengan inisiatif, inovasi dan kreativitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved