Warga Kokar Alor Sesalkan Kualitas Pekerjaan Drainase PT. Karya Baru Calisa

proyek tersebut dinilai tidak adil. Pasalnya, ada lahan warga 300 meter yang hingga kini belum digusur. 

Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Warga Kokar Alor Sesalkan Kualitas Pekerjaan Drainase PT. Karya Baru Calisa
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Pekerjaan drainase pada paket pekerjaan ruas jalan Kokar- Tulta-Mali.

Warga Kokar Alor Sesalkan Kualitas Pekerjaan Drainase PT. Karya Baru Calisa

POS-KALABAHI.COM|KUPANG-- Warga Kokar, Kelurahan Adang, Kecamatan Abal, Kabupaten Alor, NTT mengeluhkan kualitas pekerjaan drainase pada paket pekerjaan ruas jalan Kokar- Tulta-Mali. 

Warga Kokar, Imanuel Anie mengatakan, kualitas drainse yang dikerjakan PT. Karya Baru Calisa sangat buruk. Pasalnya, meski baru selesai dikerjakan, namun drainase tersebut sudah rusak. Hal itu, menurut dia, karena kualitas campuran dan jenis batu yang digunakan tidak sesuai spek. 

"Batu yang mereka pakai batu kapur, sehingga saat hujan, langsung rusak. Lalu sekrang ditambal lagi oleh kontraktor," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (20/3/2021). 

Selain kualitas pekerjaan, kata dia, proyek tersebut dinilai tidak adil. Pasalnya, ada lahan warga 300 meter yang hingga kini belum digusur. 

"Kalau mau gusur, ya gusur semua. Kami sudah rela lahan kami digusur untuk pembangunan, tapi kenapa yang lain tidak digusur? Kami merasa ada ketidakadilan," katanya. 

Ia mengatakan, persoalan itu sudah diadukan ke pemerintah desa, lurah dan camat pada 14 November 2020 lalu. Ia juga mengaku sudah mengadukan persoalan itu Ketua DPRD Alor dan menyurati Pemprov NTT. 

"Saat mengadu DPR, ketua DPR langsung telepon kontraktornya untuk segera cari solusi, tapi sampai sekarang belum ada respon," katanya. 

Ia mengatakan, saat pengerjaan berjalan, kontraktor pelaksana malah membongkar material drainase lama dan dibawa pulang. Kontraktor lalu menggantinya dengan batu kapur.

"Masyarakat mendukung program pemerintah tapi jika kontraktor tidak jaga kualitas, kami akan tolak. Proyek asal-asalan kami yang rugi. Kami berterimakasih pemerintah sudah bangun kampung kami. Kami rela lahan kami digusur, tapi kontraktor malah kerja asal-asalan," ungkapnya.

"Ini baru drainase, jangan sampai hingga ke kualitas pengaspalan juga sama, itu yang kami kuatir," tandasnya. 

Ia berharap dinas terkait segera turun ke lokasi memantau langsung pengerjaan itu.

Sementara itu, warga lain, Kristian Kurang mengaku, sudah puluhan tahun warga menantikan proyek jalan. Namun ironisnya, proyek tersebut malah mengecewakan. 

"Menurut kontraktor drainse disitu masih baik. Padahal, yang baru dikerjakan sekarang malah tidak bagus kualitasnya. Lebih baik drainase lama dari pada drainase baru," katanya. 

Ia mengaku warga sudah bertemu camat Abal mengadukan persoalan tersebut. Kepada warga, camat mengaku pemilik lahan sepanjang 300 meter tidak mau lahannya digusur, dengan alasan tidak diundang saat sosialisasi.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved