Ngaku Wartawan Ingin Liput Sidang Rizieq Shihab, Neno Warisman Malah Sebut Nama Gisel, Kenapa?
Ngaku Wartawan Ingin Liput Sidang Rizieq Shihab, Neno Warisman Malah Sebut Nama Gisel, Kenapa?
POS-KUPANG.COM - Ngaku Wartawan Ingin Liput Sidang Rizieq Shihab, Neno Warisman Malah Sebut Nama Gisel, Kenapa?
Neno Warisman hadir dalam sidang lanjutan Rizieq Shihab di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur pada 19 Maret 2021.
Kehadirannya di PN Jakarta Timur untuk melakukan liputan.
Baca juga: Jatuh 3 Kali Naiki Tangga Air Force One, Joe Biden Dikhawatirkan Derita Penyakit Berbahaya Ini, Apa?
Baca juga: Aib SBY di Demokrat Dikuliti Hingga Akar Sosok Ini Blak-blakkan Ungkap Skenario Busuk Ayah AHY, Apa?
Baca juga: Ngotot Minta Jokowi 3 Periode, Arief Poyuono Sampai Ingin Tampar dan Jerumuskan Jokowi, Kok Bisa?
Baca juga: Borok Raffi Ahmad Terungkap, Pernah Tembak Eks Ariel NOAH Ini Tapi Ditolak Mentah-mentah, Siapa?
Namun, dia tidak diizinkan masuk ke persidangan oleh petugas.
Neno mengaku sebagai dewan redaksi dari Satu Indonesia News Network sembari memperlihatkan kartu persnya.
"Saya ke sini untuk meliput," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, kedatangannya untuk perlakuan hukum yang lebih adil.
"Saya mendukung apa yang sudah konstitusi katakan. Jadi siapa pun dia, kalau perlakuan hukum itu, harusnya sama ya."
"Kasusnya mirip seperti Irjen Napoleon Bonaparte, Gisel, hukumnya sama, kasusnya juga sama. Tetapi terjadi perlakuan yang berbeda," imbuh dia.
Sidang kasus kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat; kasus kerumunan di Megamendung, Puncak; dan kasus tes usap (swab test) palsu RS Ummi Bogor akan digelar lagi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur pada hari ini, Jumat.
Agendanya membacakan dakwaan lima perkara, tiga di antaranya untuk terdakwa Rizieq Shihab, yang seharusnya dijadwalkan pada Selasa (16/3/2021) lalu.
Kelima perkara itu tertera dengan nomor 221, 222, 224, 225 dan 226.
Baca juga: Jatuh 3 Kali Naiki Tangga Air Force One, Joe Biden Dikhawatirkan Derita Penyakit Berbahaya Ini, Apa?
Baca juga: Aib SBY di Demokrat Dikuliti Hingga Akar Sosok Ini Blak-blakkan Ungkap Skenario Busuk Ayah AHY, Apa?
Baca juga: Borok Raffi Ahmad Terungkap, Pernah Tembak Eks Ariel NOAH Ini Tapi Ditolak Mentah-mentah, Siapa?
Nomor perkara 221/Pid.B/2021/PN.Jkt.Tim untuk terdakwa Rizieq Shihab terkait kasus kerumunan di Petamburan.
Nomor perkara 222/Pid.B/2021/PN.Jkt.Tim untuk terdakwa Haris Ubaidillah, Ahmad Sabri Lubis, Ali Alwi Alatas, Idrus alias Idrus Al-Habsyi, dan Maman Suryadi terkait kasus kerumunan di Petamburan.
Nomor perkara 224/Pid.B/2021/PN.Jkt.Tim untuk terdakwa Muhammad Hanif Alatas yang juga merupakan menantu Rizieq Shihab terkait kasus tes usap palsu RS Ummi.
Nomor perkara 225/Pid.B/2021/PN.Jkt.Tim untuk terdakwa Rizieq Shihab terkait tes usap palsu RS Ummi.
Sementara nomor perkara 226/Pid.B/2021/PN.Jkt.Tim untuk terdakwa Rizieq Shihab terkait kasus kerumunan di Megamendung.
BACA JUGA BERITA LAINNYA:
Ingat Neno Warisman? Kini Disuruh Minta Maaf Oleh Sosok Ini Gegera Anies Baswedan, Kenapa?
Masih ingat Neno Warisman? Artis lawas ini diminta menyampaikan permintaan maaf kepada publik.
Hal ini karena dulu mengampanyekan rumah DP nol persen program Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Publik heboh dengan kasus korupsi proyek rumah DP nol persen ini. Kasus ini sedang ditangani KPK.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan, kasus korupsi yang menjerat Dirut PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan terkait pengadaan lahan untuk program rumah DP nol rupiah.
Baca juga: Jatuh 3 Kali Naiki Tangga Air Force One, Joe Biden Dikhawatirkan Derita Penyakit Berbahaya Ini, Apa?
Baca juga: Ngotot Minta Jokowi 3 Periode, Arief Poyuono Sampai Ingin Tampar dan Jerumuskan Jokowi, Kok Bisa?
Baca juga: Jelang Grand Final, Putera Pariwisata Nusantara NTT Minta Dukungan Masyarakat NTT
"Terkait Sarana Jaya sejak Jumat pekan lalu Yoory diperiksa KPK dan sudah ditetapkan tersangka masalah pembelian tanah DP nol," ucapnya, Selasa (9/3/2021).
rumah DP nol persen di Jakarta
Berdasarkan informasi yang diperoleh TribunJakarta.com, kasus yang menyeret anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini terkait pembelian tanah di kawasan Munjul, Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur.
Adapun pembelian seluas 41.921 meter persegi ini telah dilakukan BUMD milik Pemprov DKI Jakarta itu sejak 2019 lalu.
Kasus ini pun diduga merugikan keuangan negara hingga Rp 100 miliar.
Meski demikian, politisi Gerindra menyebut, Yoory memiliki hak untuk menjelaskan sesuai data dan fakta dari kasus yang menjeratnya itu.
Untuk itu, ia menyebut, pihaknya masih menunggu pihak KPK menjelaskan soal permasalahan yang mencoreng nama Pemprov DKI ini.
"Kami menganut asas praduga tak bersalah ke yang bersangkutan untuk dapat menjelaskan dan klarifikasi sesuai fakta dan data," ujarnya di Balai Kota Jakarta.
Setelah Yoory ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi, Gubernur Anies Baswedan langsung bergerak cepat.
Orang nomor satu di DKI itu langsung menunjuk Direktur Pengembangan Indra Sukmono Arharrys sebagai Pelaksana tugas (Plt) Dirut PD Pembangunan Sarana Jaya.
Anies Baswedan Belum Pecat Yoory C Pinontoan
Baca juga: Jatuh 3 Kali Naiki Tangga Air Force One, Joe Biden Dikhawatirkan Derita Penyakit Berbahaya Ini, Apa?
Baca juga: Ngotot Minta Jokowi 3 Periode, Arief Poyuono Sampai Ingin Tampar dan Jerumuskan Jokowi, Kok Bisa?
Baca juga: SMAN 5 Kupang Persiapkan Ujian Akhir Sekolah, Kepsek Optimis Raih 100 Persen, Simak Info
Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Minggu 21 Maret 2021: Cancer Harus Lepas Masa Lalu, Virgo Kendalikan Emosi
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan, pihaknya belum memecat Dirut PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan (YC) meski saat ini tengah terjerat kasus korupsi.
Ia menyebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hanya menonaktifkan Yoory untuk sementara waktu selama menjalani pemeriksaan terkait kasus korupsi pengadaan tanah untuk program rumah Dp nol.
"Ini kan (saat ini) dinonaktifkan. Kami menunggu dulu hasil dari pada KPK," ucapnya, Selasa (9/3/2021).
Politisi Gerindra ini menegaskan, pihaknya mendukung penuh langkah KPK dalam mengusut tuntas kasus korupsi yang menyeret nama anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini.
"Kami hormati proses yang ada. Kami tidak ingin mendahului, kami hormati. Kami tunggu hasil dari pihak KPK," ujarnya di Balai Kota Jakarta.
Ia pun meminta masyarakat bersabar dan menunggu penyelidikan yang tengah dilakukan KPK terkait kasus yang mencoreng Pemprov DKI.
"Masyarakat harap bersabar menunggu hasil dari KPK, kami menunggu konferensi pers atau lain-lain dari KPK," kata dia.
"Kami berikan kesempatan seluas-luasnya untuk melakukan penyelidikan dan seluruh rangkaian pemeriksaan atas kasus di Sarana Jaya," tambahnya menjelaskan.
Sebelumnya, YC ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembelian lahan untuk proyek pengadaan rumah DP nol rupiah yang menjadi program andalan Anies semasa kampanye dulu.
Satu di antaranya pembelian tanah seluas 41.921 meter persegi yang berada di kawasan Munjul, Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Kotamadya Jakarta Timur, tahun 2019.
Penanganan perkara ini telah ditingkatkan ke tahap penyidikan dan sejumlah pihak telah ditetapkan sebagai tersangka.
Para tersangka termasuk YC dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) kesatu KUHP.
Baca juga: Jatuh 3 Kali Naiki Tangga Air Force One, Joe Biden Dikhawatirkan Derita Penyakit Berbahaya Ini, Apa?
Baca juga: Aib SBY di Demokrat Dikuliti Hingga Akar Sosok Ini Blak-blakkan Ungkap Skenario Busuk Ayah AHY, Apa?
Baca juga: Borok Raffi Ahmad Terungkap, Pernah Tembak Eks Ariel NOAH Ini Tapi Ditolak Mentah-mentah, Siapa?
Tim penyidik KPK bahkan dikabarkan telah bergerak cepat mengusut kasus ini dengan menggeledah sejumlah lokasi.
Satu di antaranya sebuah kantor di kawasan Cibubur, Jakarta Timur pada Rabu (3/3/2021) lalu.
Dari penggeledahan itu, tim penyidik mengamankan berbagai dokumen yang terkait dengan perkara ini.
Akan tetapi hingga berita ini diturunkan, Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dan sejumlah komisioner KPK belum merespons konfirmasi yang dilayangkan.
Neno Warisman Kampanyekan rumah DP nol persen
Kini Neno Warisman disuruh minta maaf ke publik oleh bekas politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand mengunggah sebuah video di laman media sosial Twitter-nya.
Neno Warisman
Video pendek berdurasi sekitar 57 detik itu merupakan video Neno Warisman di saat ia mengampanyekan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
“Saya mengimbau kepada seluruh warga Jakarta, kalau rumahnya masih ngontrak, sebentar lagi Insya Allah kita udah tidak punya lagi rumah tunggakan istilahnya,” buka Neno Warisman dalam video yang diunggah akun @FerdinandHaean3, Jumat (13/3/2021).
“Tetapi kita sudah punya rumah sendiri. Buat yang remaja-remaja, yang masih bingung kalau minta uang sama orang tua enggak enak, besok Insya Allah uang sekolah kita jalan sudah tinggal Rp5.000 saja,” kata Neno Warisman dalam video itu.
“Buat para istri, ayo ke mana lagi kita cari orang yang … pemimpin yang berpihak betul pada perempuan. Sama perempuan, lho, dan terakhir yang paling oke adalah OK-OCE,” tutur Neno lagi.
“Islam adalah identik dengan niaga tentu saja menjadi mata peradaban, rantai peradaban yang paling penting. Dengan OK-OCE, 200.000 pengusaha baru kita akan mendapatkan sedikitnya satu juta orang yang sejahtera, Insya Allah dengan waktu sangat dekat kita menjemput satu kota yang maju dan bahagia dengan segera. Yuk, pilih Mas Anies dan Bang Sandi,” pungkasnya.
Baca juga: Jatuh 3 Kali Naiki Tangga Air Force One, Joe Biden Dikhawatirkan Derita Penyakit Berbahaya Ini, Apa?
Baca juga: Aib SBY di Demokrat Dikuliti Hingga Akar Sosok Ini Blak-blakkan Ungkap Skenario Busuk Ayah AHY, Apa?
Baca juga: Borok Raffi Ahmad Terungkap, Pernah Tembak Eks Ariel NOAH Ini Tapi Ditolak Mentah-mentah, Siapa?
Baca juga: Jelang Grand Final, Putera Pariwisata Nusantara NTT Minta Dukungan Masyarakat NTT
Menanggapi itu, Ferdinand dalam video lawas yang ia unggah tersebut menuliskan keterangan bernada menyindir seperti berikut:
“Wahai orang beriman NENO WARISMAN, ijinkan sy bertanya, tak ingin minta maaf ke publik Jakarta atas pernyataan yang ternyata tak terbukti ini?” cuit Ferdinand.
“Proyek gagal tapi korupsinya gede2an. Saran saya minta maaflah ke publik Jakarta sbg org beriman. Malu dong..!” tutupnya.
Ferdinand mempertanyakan apakah Neno Warisman tidak merasa malu dengan pernyataannya terkait Program Rumah DP 0% yang ia gembor-gemborkan beberapa tahun silam tatkala mengampanyekan Anies-Sandi yang nyatanya kini tidaklah terbukti keberhasilannya.
Seperti yang kita tahu, belakangan ini publik memang cukup ramai membicarakan perihal proyek gagal tersebut yang ternyata dananya dikorupsi oleh pihak tak bertanggung jawab.
Oleh karenanya, Ferdinand pun menyarankan agar Neno Warisman sebagai orang yang beriman agar kiranya meminta maaf kepada publik Jakarta terkait program gagal Anies yang diimbaukannya dahulu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul https://solo.tribunnews.com/2021/03/20/bawa-kartu-pers-ke-sidang-rizieq-shihab-neno-warisman-tak-boleh-masuk?page=all