Laut China Selatan

Bikin Heboh, Amerika Serikat dan China Saling Tuding di KTT Anchorage, Ini yang Terjadi

Bikin Heboh, Amerika Serikat dan China Saling Tuding di KTT Anchorage, Ini yang Terjadi

Editor: Gordy Donofan
Istimewa
Bikin Heboh, Amerika Serikat dan China Saling Tuding di KTT Anchorage, Ini yang Terjadi 

Bikin Heboh, Amerika Serikat dan China Saling Tuding di KTT Anchorage, Ini yang Terjadi

POS-KUPANG.COM -- Perwakilan Amerika Serikat (AS) dan China saling menyindir dalam pertemuan antar dua negara di Anchorage, Alaska.

Dilansir BBC, pejabat China menuduh AS menghasut negara lain untuk menyerang mereka. 

Di sisi lain, AS mengatakan China "datang dengan sikap yang sombong".

Baca juga: Heboh, Bela Demokrat Kubu AHY, Gerindra DKI Sindir Bambang Widjojanto, Ada Apa?

Baca juga: Sosok Cynthiara Alona, Bintang Film dan Pemilik Bisnis Properti Yang Jadi Tersangka Prostitusi 

Baca juga: Nikita Mirzani Bakal Menikah Lagi? eks Dipo Latief Ungkap Sosok Calon Suami, Siapa?

Hubungan antara dua negara adidaya ini mengalami ketegangan selama bertahun-tahun.

Pembicaraan sengit di KTT Anchorage itu melibatkan Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, dan penasihat keamanan nasional, Jake Sullivan.

Sedangkan dari pihak Beijing, ada pejabat kebijakan luar negeri senior China, Yang Jiechi, dan Menteri Luar Negeri, Wang Yi.

Pembicaraan sengit di KTT Anchorage itu melibatkan Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken dan penasihat keamanan nasional Jake Sullivan. Sedangkan dari pihak Beijing ada pejabat kebijakan luar negeri senior China, Yang Jiechi dan Menteri Luar Negeri Wang Yi. (CNA Youtube)
Blinken membuka pembicaraan secara blak-blakan dengan mengatakan: "(AS) akan membahas keprihatinan kami terhadap tindakan China, termasuk di Xinjiang, Hong Kong, Taiwan, serangan cyber ke AS, dan pemaksaan ekonomi kepada sekutu kami."

"Setiap tindakan ini mengancam tatanan berbasis aturan yang menjaga stabilitas global," lanjutnya.

Sebagai tanggapan, Yang menuduh Washington menggunakan kekuatan militer dan supremasi keuangan untuk menekan negara lain.

"Itu menyalahgunakan apa yang disebut gagasan keamanan nasional untuk menghalangi pertukaran perdagangan normal, dan menghasut beberapa negara untuk menyerang China," kata Yang.

"Izinkan saya mengatakan di sini bahwa di depan pihak China, Amerika Serikat tidak memiliki kualifikasi untuk mengatakan ingin berbicara dengan China dari posisi yang kuat," ujarnya.

"Pihak AS bahkan tidak memenuhi syarat untuk mengatakan hal-hal seperti itu, bahkan 20 tahun atau 30 tahun yang lalu, karena ini bukan cara untuk berurusan dengan orang-orang China," tambah Yang.

Yang juga mengatakan, HAM di AS berada pada titik terendah, karena 'pembantaian' orang kulit hitam Amerika.

"Kami akan selalu membela prinsip-prinsip kami untuk rakyat kami dan untuk teman-teman kami," jawab Sullivan membalas Yang, menegaskan Washington tidak mencari konflik dengan Beijing.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved