Berita Anies Baswedan

Ahmad Riza Blak-blakkan Klaim Anies Baswedan Lebih Sukses Tangani Banjir Daripada Ahok, Benarkah?

Ahmad Riza Blak-blakkan Klaim Anies Baswedan Lebih Sukses Tangani Banjir Daripada Ahok, Benarkah?

Editor: maria anitoda
Kolase foto Wartakotalive.com
Ahmad Riza Blak-blakkan Klaim Anies Baswedan Lebih Sukses Tangani Banjir Daripada Ahok, Benarkah? 

POS-KUPANG.COM - Ahmad Riza Blak-blakkan Klaim Anies Baswedan Lebih Sukses Tangani Banjir Daripada Ahok, Benarkah?

Ahmad Riza Patria mengklaim bahwa penanganan banjir era Anies Baswedan lebih baik ketimbang Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Sang Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyinggung soal titik pengungsian dan korban jiwa.

Baca juga: Alasan MK Tolak Gugatan Willybrodus Lay dan JT Ose Luan di Sidang Sengketa Pilkada Belu NTT

Baca juga: Ini Profil Pemain Persebaya Pernah Jadi Kapten Timnas, ANak Legenda Bajul Ijo, Info Sport

Baca juga: Ancam Amerika dan Korea Selatan Korea Utara Geram karena Ini, Sudah Siapkan Skenario Berbahaya, Apa?

Baca juga: Jalan 1 Km, Warga Desa Persiapan Warloka Pesisir Kabupaten Mabar Kesulitan Air Bersih

Berikut alasan lengkap Ahmad Riza Patria.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria merasa penanganan banjir di era kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan lebih baik dibandingkan pemimpin sebelumnya.

Dua pimpinan sebelumnya, yaitu Joko Widodo atau Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.

Tahun 2013 di masa kepemimpinan Gubernur Jokowi, Ahmad Riza Patria menyebut, banjir menyebabkan ribuan warga terpaksa mengungsi.

Bahkan, jumlah pengungsian mencapai lebih dari seribu titik.

"Tahun 2013 umpamanya, titik pengungsian ada 1.115," ucapnya, Jumat (19/2/2021).

Kondisi tak jauh berbeda terjadi tahun 2015 lalu, saat Ahok menjabat sebagai orang nomor satu di DKI, jumlah pengungsian ada 337 titik.

Kemudian, semasa kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan, banjir bisa tertangani dengan baik.

Bahkan, pada 2018 lalu tidak ada warga yang sampai harus mengungsi akibat banjir.

Memasuki tahun 2019, banjir kembali menyebabkan warga Jakarta mengungsi.

Namun, jumlahnya tak sebanyak era Jokowi dan Ahok.

Baca juga: Alasan MK Tolak Gugatan Willybrodus Lay dan JT Ose Luan di Sidang Sengketa Pilkada Belu NTT

Baca juga: Ini Profil Pemain Persebaya Pernah Jadi Kapten Timnas, ANak Legenda Bajul Ijo, Info Sport

Baca juga: Dirut Bumdes 7 Maret Hadakewa: Kehadiran Bumdes Bantu Serap Tenaga Kerja

Baca juga: Akhirnya Terungkap Gubernur Nurdin Abdullah Ditangkap Atas Perintah Presiden: Gigit Sekeras-Kerasnya

Baca juga: Akhirnya Terungkap Gubernur Nurdin Abdullah Ditangkap Atas Perintah Presiden: Gigit Sekeras-Kerasnya

"Banjir 2019 ada 13 titik pengungsian dan 2020 ada 70 titik pengungsian. Sementara 2021 sedang kami rekap, sementara ini baru 1-2 titik pengungsian," kata dia.

"Kalau melihat data dari tahun-tahun sebelumnya terjadi penurunan signifikan," tambahnya menjelaskan.

Tak hanya dilihat dari jumlah pengungsi, keberhasilan Anies mengatakan banjir juga terlihat dari jumlah warga yang meninggal karena banjir.

Saat kepemimpinan Gubernur Jokowi pada 2013 lalu, ada 38 warga yang meninggal akibat banjir yang menerjang ibu kota.

Jumlah ini kemudian mengalami penurunan signifikan saat Anies memimpin Jakarta.

"Korban jiwa sebelumnya tahun 2013 ada 38, tapi sampai hari ini terus menurun. 2018 ada 1 jiwa, 2019 2 jiwa, dan 2020 juga dua jiwa, tuturnya.

"Mudah-mudahan tahun 2021 ini tidak ada korban meninggal karena banjir," sambungnya.

Risma & Ahok Kejar Elektabilitas Anies Baswedan di Jakarta

Sementara itu, nama Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Ahok atau BTP digadang-gadang bakal mendapatkan dukungan untuk maju ke Pilgub DKI Jakarta mendatang.

Elektabilitas keduanya menyusul Anies dalam pemilihan kepala daerah selanjutnya.

Baca juga: Alasan MK Tolak Gugatan Willybrodus Lay dan JT Ose Luan di Sidang Sengketa Pilkada Belu NTT

Baca juga: Ini Profil Pemain Persebaya Pernah Jadi Kapten Timnas, ANak Legenda Bajul Ijo, Info Sport

Baca juga: Dirut Bumdes 7 Maret Hadakewa: Kehadiran Bumdes Bantu Serap Tenaga Kerja

Baca juga: Lagi, Amerika Bongkar Borok China di Laut China Selatan, Tak Disangka Negara Panda Lakukan Ini, Apa?

Baru beberapa bulan menjabat, Menteri Sosial Tri Rismaharini sudah mendapat banyak dukungan dari masyarakat Jakarta untuk menjadi pesaing Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di pemilihan kepala daerah selanjutnya.

Setidaknya hal tersebut terlihat dari survei yang dilakukan oleh Media Survei Nasional (Median) per 31 Januari-3 Februari 2021.

Risma menjadi satu-satunya tokoh yang memiliki elektabilitas menyaingi gubernur petahana saat ini.

Dalam pertanyaan terbuka (top of mind), Median memberikan pertanyaan siapa yang cocok memimpin DKI Jakarta pada periode berikutnya?

"Di posisi pertama masih Anies Baswedan di angka 40,5 persen," kata Direktur Survei Median Ade Irfan Abdurrahman, Senin (16/2/2021).

Namun Risma menjadi tokoh kedua setelahnya dengan persentase responden memilih Risma sebanyak 16,5 persen.

Dinilai sebagai efek blusukan

Ade mengungkapkan, elektabilitas Risma yang mampu melesat dari angka 4,2 persen pada Juli 2020 dan kini berada di 16,5 persen membuktikan ada pengaruh besar dari kebijakan Risma saat menjadi menteri sosial.

Baca juga: Alasan MK Tolak Gugatan Willybrodus Lay dan JT Ose Luan di Sidang Sengketa Pilkada Belu NTT

Baca juga: Ini Profil Pemain Persebaya Pernah Jadi Kapten Timnas, ANak Legenda Bajul Ijo, Info Sport

Baca juga: Akhirnya Terungkap Gubernur Nurdin Abdullah Ditangkap Atas Perintah Presiden: Gigit Sekeras-Kerasnya

Dia mengatakan, blusukan menjadi salah satu kegiatan dilakukan Risma yang memiliki dampak besar terhadap elektabilitas.

"Ini saya pikir ada efek dari kehadiran beliau setelah ditunjuk jadi Menteri Sosial, ada kegiatan beliau blusukan yang langsung dirasakan masyarakat Jakarta," kata Ade.

Aksi blusukan Risma di Jakarta terhitung beberapa kali terjadi. Namun yang paling banyak mendapat sorotan ketika Risma menemui gelandangan di kawasan Sudirman-Thamrin.

Selain itu, Risma juga sempat melakukan aksi blusukan di kolong tol di wilayah Cilincing, Tanjung Priok Jakarta.

Saat itu Risma sempat menawarkan kepada tunawisma di wilayah tersebut untuk membuka warung pecel lele.

Ahok masih diharapkan maju

Selain Risma, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi salah satu tokoh yang diharapkan warga Jakarta untuk maju dalam pemilihan gubernur DKI selanjutnya.

Menurut Ade, persentase responden yang memilih Ahok untuk kembali menjabat DKI 1 cukup mengejutkan karena berada di posisi ketiga setelah Anies dan Risma.

Ahok mendapat 8,5 persen suara responden yang ditanya oleh Median.

Baca juga: Alasan MK Tolak Gugatan Willybrodus Lay dan JT Ose Luan di Sidang Sengketa Pilkada Belu NTT

Baca juga: Ini Profil Pemain Persebaya Pernah Jadi Kapten Timnas, ANak Legenda Bajul Ijo, Info Sport

Baca juga: Jalan 1 Km, Warga Desa Persiapan Warloka Pesisir Kabupaten Mabar Kesulitan Air Bersih

"Yang menarik di posisi ketiga secara top of mind, Ahok muncul di posisi ketiga dengan angka 8,5 persen," tutur Ade.

Tak ada ulasan dari Ade mengapa Ahok masih diharapkan memimpin Jakarta. Namun rekam jejak Ahok sebagai politisi di Jakarta cukup mumpuni.

Selain menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta 2012-2014, Ahok juga sempat memimpin Jakarta sebagai gubernur menggantikan Joko Widodo yang terpilih menjadi Presiden RI.

Ahok mendapatkan kesempatan menjadi Gubernur DKI dari periode 2015-2017 sebelum akhirnya diberhentikan lantaran tersandung kasus penistaan agama dengan vonis 2 tahun penjara.

Gibran Disebut Jadi Pesaing Tunggal Anies

Hingga saat ini ada dua opsi waktu pelaksaan Pilkada yakni tahun depan 2022 atau pada 2024 usai Pemilu.

Dua opsi pelaksaan Pilkada itu masih dibahas DPR RI melalui UU Pemilu.

Namun saat ini mulai muncul rumor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal kembali maju di Pilkada DKI Jakarta.

Apalagi jika akhirnya Pilkada serentak termasuk Pilkada DKI diadakan pada 2022 tahun depan.

Apalagi Anies Baswedan telah bertemu dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pekan lalu.

Meskipun, Partai Gerindra telah membantah pertemuan Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto membahas mengenai Pilkada DKI Jakarta.

Mantan Waketum Gerindra Arief Poyuono menilai belum ada tokoh yang bisa menyaingi Anies Baswedan hingga saat ini jika Pilkada DKI Jakarta digelar.

Namun langkah Anies untuk merengkuh kembali posisi DKI 1 bisa tak mudah bila putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka ikut dalam kontestasi pilkada DKI.

"Cuma akan lain cerita kalau Gibran Walikota Solo ikut maju dalam pilkada DKI Jakarta. Pasti akan jadi saingan berat bagi Anies Baswedan untuk menang di pilkada DKI Jakarta," kata Arief saat dihubungi TribunJakarta.com, Sabtu (6/2/2021).

Baca juga: Alasan MK Tolak Gugatan Willybrodus Lay dan JT Ose Luan di Sidang Sengketa Pilkada Belu NTT

Baca juga: Ini Profil Pemain Persebaya Pernah Jadi Kapten Timnas, ANak Legenda Bajul Ijo, Info Sport

Baca juga: Dirut Bumdes 7 Maret Hadakewa: Kehadiran Bumdes Bantu Serap Tenaga Kerja

Mengenai prediksi Gerindra akan mengusung kembali Anies Baswedan, Arief menyebut hal tersebut merupakan urusan petinggi Gerindra.

"Cuma kalau diusung Gerindra dan menang lagi maka Anies Baswedan akan mengikuti jejak Jokowi maju di pilpres 2024 dan akan makin menipis harapan Prabowo untuk menang di Pilpres 2024," kata Arief.

Pasalnya, kata Arief, kampanye Pilkada DKI Jakarta akan jadi magnet nasional yang akan meyedot perhatian nasional.

"Anies akan diuntungkan untuk popularitasnya apalagi jika sampai menang," tuturnya.

Berita tentang Anies Baswedan

Berita tentang Ahok

Berita tentang Jokowi

https://mataram.tribunnews.com/amp/2021/02/20/klaim-penanganan-banjir-era-anies-baswedan-lebih-baik-ketimbang-ahok-jokowi-ini-alasan-wagub-dki?page=all

Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved