SMPK Yapenthom Maumere Hemat Rp 80 Juta Setelah Lakukan Pembelajaran Secara Online

Aplikasi  tersebut digunakan  menyimpan soal  ujian untuk diakses para pelajar setelah mendapat   user bahan ujian.

Penulis: Aris Ninu | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/EUGENIUS MO'A
Kepala  SMPK Yapenthom 1 Maumere, Geradus  Manyela Gobang memantau pelaksanaan ujian tengah semester di  ruang laboratorium komputer sekolah, Senin  (15/3/2021). 

SMPK Yapenthom Maumere Hemat Rp 80 Juta Setelah Lakukan Pembelajaran Secara Online

POS-KUPANG.COM|MAUMERE---Hampir setahun sekolah-sekolah setingkat SMP dan SMA di  Kota Maumere, Pulau Flores melaksanakan  pembelajaran secara  online.

Ditengah berbagai keterbatasan, 352  orang pelajar SMPK Yapenthom 1 Maumere, akhirnya bisa  menjalani  ujian tengah semester secara  on line,  Senin  (15/3/2021).

Sebagian pelajar yang belum punya handphone android  menggunakan  komputer  di  laboratorium sekolah. Selebihnya  menggunakan laptop dipinjamkan oleh  para guru. Namun,  lebih menggembirakan  ujian online  ini  mampu  menghemat biaya  ujian Rp 70-80 juta setahun.

“Selama ini, setahun ujian mulai dari  ujian  tengah semester dan  ujian semester kami  bisa  habiskan  uang Rp 70-80 juta menggandakan bahan ujian,” ungkap Kepala SMPK Yapenthom 1  Maumere, Geradus Manyela Gobang, S..Ag, kepada POS-KUPANG.COM, Senin  (15/3/2021)  di Maumere.

Beralih ke ujian berbasis  online, sekolah mengeluarkan biaya  membeli apilikasi seharga Rp 4 juta/setahun.  Aplikasi  tersebut digunakan  menyimpan soal  ujian untuk diakses para pelajar setelah mendapat   user bahan ujian.

Geradus  mengatakan, baru dimulainya ujian online saat ini karena keterbatasan fasilitas sekolah dan para pelajar. Kebanyakan pelajar juga belum memiliki HP android. 

“Anak-anak  yang masuk ke sekolah ini  hampir 80  persen dari  latar belakang orangtua petani, nelayan dan papale. Sekolah sangat memahami keadaan  ekonomi  orangtua murid dan  tidak  memaksakan orangtua harus membelikan anak-anaknya HP,” kata Geradus.

Meski bukan  masuk kategori favorit, sekolah  yang bernaung dibawah  Yayasan Pendidikan Thomas  Maumere telah menghasilkan beberapa  orang bupati dan  banyak  tokoh penting di  daerah akan memasuki usia  75  tahun  pada 2022.

Pelajar kelas  VII, Yohanes  Trisantus Mau (12), mengakui  orangtuanya  yang  hanya  berlatarbelakang petani belum bisa  memenuhi permintaanya membelikan HP android.

“Bapak hanya bilang nanti,kalau   kita sudah kelebihan  uang  baru beli HP android. Saya ujian pakai  komputer di sekolah,” kata  Yohanes. 

Ia mengaku  tak merasa  rendah diri  bergaul dengan teman-temanya yang telah memiliki HP android.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM/Eugenius Mo'a)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved