Paronisasi dan Pertanian Unggulan Kopdit Solidaritas

ternak babi dan budidaya sayur-sayuran di beberapa lokasi di Kabupaten Kupang. Banyak anggota yang merasa sungguh terbantu.  

Penulis: Paul Burin | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Para Pengurus, Pengawas dan General Manager Kopdit Solidaritas pada acara Pra Rapat Anggota Tahunan dan RAT Anggota Tahunan Tahun 2020. 

Paronisasi dan Pertanian Unggulan Kopdit Solidaritas

POS-KUPANG.COM--Koperasi Kredit (Kopdit) Solidaritas Santa Marya Assumpta Kupang, kini fokus mengembangkan  paronisasi sapi, ternak babi dan budidaya sayur-sayuran di beberapa lokasi di Kabupaten Kupang. Banyak anggota yang merasa sungguh terbantu.  

General Manager (GM)  Kopdit  Solidaritas, Urbanus Reko, S.E, mengatakan hal ini ketika ditemui Pos Kupang di  ruang kerjanya, Senin (15/3/2021). 

Urbanus mengatakan, beberapa titik paronisasi sapi, yakni di Usapi Sonbay serta pinggiran Kota Kupang lainnya. 

Sedangkan pertanian musiman berupa budidaya sayur-sayuran dilakukan di wilayah Oesao.

“Oesao ini wilayahnya luas dan potensial. Banyak anggota kita mengembangkan sayur-sayuran,” kata Urbanus.

Urbanus yang baru dilantik menjadi GM  bersama beberapa manajer wilayah  tanggal 6 Maret  untuk  periode 2021-2023 mengatakan, langkah-langkah yang diambil semata untuk mendorong pertumbuhan ekonomi para anggota dalam menghadapi masalah ekonomi di musim pandemi Covid-19 ini. Sebab dampak pandemi ini sangat luas. Banyak usaha yang gulung tikar. 

Urbanus mengatakan, manajemen akan terus melakukan pendampingan. Ia menilai, pengembangan di Oesao berjalan dengan bagus sehingga semakin memacu para petani untuk berusaha. “ Ada juga anggota koperasi ini yang beternak ayam pedaging,” katanya.  

Ia juga mengatakan, khusus di Kota Kupang muncul beberapa kelompok kecil yang melakukan semacam arisan untuk membeli  mobil tangki.

Bahkan kata Urbanus, ada beberapa anggota kelompok itu yang telah membeli dua unit mobil tangki. Kelompok ini kata dia membangun kekompakan yang kuat.

Pernah kata dia, seorang anggota kelompok menyerempet seorang pengendara sepeda motor, kemudian aparat menahan mobil tangki itu selama dua bulan.  Anggota kelompok itu secara gotong-royong membayar cicilan (kredit) ke koperasi selama dua bulan.

“Saya menilai ini luar biasa,” kata jebolan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Kupang ini.

Ketika anggota hendak  meminjam uang untuk membangun rumah,  misalnya, Urbanus mengatakan, manajemen tak sekalian mencairkan dana itu. Namun, meminta anggota mencairkan dana sesuai dengan kebutuhan. 

“Kami maksud agar penggunaannya  tak melenceng,” katanya. 

Saat ini, Urbanus mengatakan, jumlah anggota  sebanyak 9.875 orang dengan total aset Rp 111 miliar.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved