Kepala BI NTT Sebut Ada Tiga Tantangan Dalam Membina UMKM Tenun 

eberapa stakeholder utama seperti Dekranasda dan lain sebagainya maka hasilnya pasti akan lebih bagus

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/MICHAELA UZURASI
Kepala Perwakilan BI NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja 

Kepala BI NTT Sebut Ada Tiga Tantangan Dalam Membina UMKM Tenun 

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), I Nyoman Ariawan Atmaja mengatakan ada tiga tantangan dalam membina UMKM Tenun di NTT.

Hal tersebut diungkapkan dalam Acara Ngobrol Asyik Bersama Pos Kupang pada Selasa (16/03/2021) dengan tema "Tenun Sebagai Identitas Diri" yang dipandu oleh host Novemy Leo.

"Tantangan dalam melakukan pembinaan itu pertama, sinergi. Ini yang seringkali gampang diomongkan tapi susah dilakukan," ungkapnya.

Kata Nyoman, Bank Indonesia tentunya punya keterbatasan baik dari sisi waktu, orang, dan lain sebagainya sehingga jika BI bekerjasama dengan beberapa stakeholder terutama dalam OPD yang membidangi, kemudian beberapa stakeholder utama seperti Dekranasda dan lain sebagainya maka hasilnya pasti akan lebih bagus.

Tantangan kedua, lanjut Nyoman, adalah mengenai konsistensi, yang juga menjadi catatan BI dalam pembinaan tenun.

"Kelompok - kelompok atau penenun kita ini sering tidak konsisten. Ketika ada order yang banyak, tidak mampu memenuhi karena masalah kualitas, masalah waktu dan jumlah yang disediakan," jelas Nyoman.

"Ini yang juga menjadi permasalahan utama kita sehingga UMKM kita menjadi kalah bersaing dengan beberapa daerah dan juga tentunya luar negeri karena kalau ordernya banyak, hasilnya menjadi tidak berkualitas, kuantitasnya menjadi tidak tercapai waktunya juga tidak tepat," tambahnya.

Terakhir, menurut Nyoman, harus dilakukan research and development yang bagus sehingga produk - produk yang dihasilkan sesuai dengan selera pasar karena jika berproduksi yang sama setiap tahun maka akan terjadi kejenuhan pasar.

"Nah ini perlu research and development, bekerjasama dengan perancang, akademisi, sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan pasar," kata Nyoman. 

Baca juga: Masih Ingat Kematian Adi Nona, Simak Perkembangan Kasus Penyiraman Air Keras

Baca juga: Masih Ingat Kematian Adi Nona, Simak Perkembangan Kasus Penyiraman Air Keras

"Terutama dari akademisi, tentu akan menghasilkan gerakan yang luar biasa untuk mendukung UMKM dibidang tenun," pungkasnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved