Berita NTT Terkini
Perayaan Nyepi di Kota Kupang: Jefri Ajak Jaga Toleransi
PERAYAAN Hari Raya Nyepi oleh Umat Hindu Kota Kupang berlangsung sederhana di tengah pandemi Covid-19
POS-KUPANG.COM - PERAYAAN Hari Raya Nyepi oleh Umat Hindu Kota Kupang berlangsung sederhana di tengah pandemi Covid-19, Minggu (14/3/2021). Umat mendatangi pura, namun jumlahnya terbatas, seperti terpantau pada Pura Oebananta di Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama.
Mereka memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak. Meski demikian, tetap khusuk berdoa. Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore meminta umat Hindu berdoa agar Kota Kupang dibebaskan dari Covid-19.
"Kota Kupang masih dalam situasi pandemi Covid-19. Kami berharap melalui momentum Hari Raya Nyepi ini, semua umat Hindu berdoa agar daerah ini dibebaskan dari pandemi Covid-19," ujar Jefri, Minggu siang.
Baca juga: Via Vallen: Penggemar MU
Ia mengimbau semua umat beragama saling mendoakan, mendukung dan membantu satu sama lain sehingga bisa melewati cobaan yang berat ini.
"Mari kita semua bersatu untuk melawan pandemi ini. Tetap optimis dan mendukung pemerintah dalam pelayanan kemasyarakatan dengan terus taat pada protokol kesehatan pencegahan Covid-19," katanya.
Mantan anggota DPR RI ini menyampaikan selamat Hari Raya Nyepi kepada seluruh umat Hindu Kota Kupang. "Mari mensyukuri semua anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa bagi kita umat manusia dan alam semesta," ucapnya.
Baca juga: Kapan Rapat Dengar Pendapat Buruh-DPRD Lembata?
Jefri juga mengajak umat Hindu agar semakin memperkokoh persaudaraan dan kerukunan demi terciptanya toleransi di Kota Kupang.
Ia berharap, semua warga untuk terus menjaga toleransi dan menjadikan Kota Kupang sebagai rumah besar persaudaraan dan kerukunan.
"Kota Kupang telah dinobatkan sebagai kota toleransi sehingga semua warga menjaga kerukunan hidup beragama yang sudah terbangun dengan baik selama ini," imbuhnya.
Penyucian Ciri
Pada Sabtu (13/3), Umat Hindu Kota Kupang melaksanakan upacara penyucian diri dengan menggelar doa bersama. Acara dilaksanakan di Pura Oebananta, Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama. Kegiatan berlangsung selama 4,5 jam, dimulai pukul 08.00 Wita.
Ketua PHDI Kota Kupang, I Wayan Wira Susana mengatakan, kegiatan hari ini merupakan upacara penyucian diri bagi umat Hindu menjelang Hari Raya Nyepi.
Upacara diawali dengan melatsi atau pembersihan kepada alam dan diri umat manusia, selanjutnya membayar segala sesuatu yang telah diambil. Upacara ini juga merupakan bentuk rasa syukur dan terimakasih dari umat kepada alam.
Menurut Wayan, rangkaian kegiatan dilakukan sebagai persiapan menyambut tahun baru bagi umat Hindu dengan mempedomani empat hal.
"Tidak boleh berapi-api, tidak boleh berpergian, tidak boleh bekerja dan tidak boleh melakukan persembahan. Empat hal ini dilakukan umat Hindu," ujarnya.
Seluruh umat Hindu juga berdoa agar pandemi Covid-19 dapat segera teratasi. Hal ini agar pada momen perayaan hari raya lainnya pada waktu-waktu berikutnya tetap berjalan normal.
Wayan mengatakan, akibat pandemi sehingga rangkaian acara yang mestinya telah digelar tiga hari sebelum Nyepi, harus digabungkan pada satu hari dan satu lokasi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Pada perayaan Nyepi tahun sebelumnya, sering dilakukan dengan pawai ogoh-ogoh yang bisa melibatkan semua umat Hindu di kota Kupang dan juga, pura selalu di penuhi umat untuk beribadah.
"Sekarang umat akan berdoa di rumah masing-masing dan jika memungkinkan umat boleh berpuasa," ujarnya.
Pesan Jokowi
Sementara itu Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan Hari Raya Nyepi kepada seluruh umat Hindu di Tanah Air. Ucapan tersebut disampaikan Jokowi melalui akun media sosialnya, baik Twitter, Facebook maupun Instagram.
"Dalam hening dan sepi, kita menyelam ke lubuk hati, merenungkan karunia hidup dari Sang Pencipta," tulis Jokowi.
Jokowi melanjutkan, hal tersebut agar seluruh umat bisa bangkit dan tetap bersemangat serta optimistis. Terlebih dengan menyepi, amarah dan dendam pun disebutkannya bisa hilang.
"Maka meluruhlah amarah, dendam, dan rasa dengki. Dan kita pun bangkit dengan penuh semangat dan optimisme," kata Jokowi.
"Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943," lanjut Jokowi seperti yang ada dalam gambar yang turut diunggahnya.
Terpisah, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berharap seluruh umat Hindu di Tanah Air bisa menggali makna terdalam Hari Raya Nyepi kali ini. "Kita muliakan alam, maka alam akan memuliakan harkat martabat kemanusiaan," ujar Menag Yaqut.
Menag Yaqut mengajak umat Hindu memanfaatkan momentum Hari Raya Nyepi 2021 untuk memuliakan alam.
"Mari berikan jeda sejenak kepada alam agar kembali menata keseimbangan. Kita muliakan alam, maka alam akan memuliakan harkat dan martabat kemanusiaan," ujarnya.
Selain itu, Yaqut juga berharap seluruh umat Hindu di Tanah Air bisa menggali makna terdalam Hari Raya Nyepi kali ini. Terutama selama menjalani Catur Brata Penyepian, yaitu Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan, dan Amati Lelanguan.
"Temukan indahnya cahaya teduh sang diri dalam gelap dan hening menjalani Catur Brata penyepian, semoga menjadi lentera dalam menatap masa depan bangsa dan negara," imbuh Menag Yaqut. (irfan hoi/yeni rachmawati/kompas.com)