Berita NTT Terkini

DPRD Manggarai Barat Dorong Bangun Jembatan di Nisar

ETUA DPRD Manggarai Barat, Martinus Mitar mengatakan, Nisar Desa Nanga Bere merupakan salah satu daerah yang terisolasi

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/GECIO VIANA
Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Martinus Mitar 

POS-KUPANG.COM - KETUA Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) Kabupaten Manggarai Barat, Martinus Mitar mengatakan, Nisar Desa Nanga Bere merupakan salah satu daerah yang terisolasi.

"Daerah Nisar menurut saya sebagai daerah yang hingga saat ini terisolasi, saya pikir pemerintah jangan diam. Fokus pemerintah harus pula membuka keterisolasian pada desa," tandas Martinus di Labuan Bajo, Sabtu (13/3/2021).

Ia menegaskan, program jangka pendek yang harus segera dieksekusi adalah membangun jembatan gantung. Hal tersebut demi keselamatan para siswa serta memudahkan akses masyarakat ke fasilitas kesehatan.

Baca juga: NEWS ANALYSIS Prof Drs Feliks Tans, MEd, PhD Praktisi Pendidikan: Tantangan Pemimpin Baru

"Saya sepakat antisipasi jangka pendek membuat jembatan gantung setidaknya bisa mobilisasi manusia dan resiko," ujarnya.

Marthinus berharap pemerintah membuka keterisolasian beberapa desa karena Kabupaten Mabar telah berusia 17 tahun.

Baca juga: Demokrat NTT Solid Dukung AHY Tolak Hasil Kongres Luar Biasa

"Kalau masih tinggal sedikit kita fokus, agar sudah saatnya kata isolasi itu berakhir oleh rumusan kebijakan pembangunan daerah. Kalau di Lembor Selatan tinggal Nisar," tandas Martinus.

Menurutnya, persoalan di Nisar akan menjadi skala prioritas DPRD Mabar. "Saya akan serius agar ada pemerataan pembangunan dalam daerah ini, sehingga desa Nanga Bere yang sampai saat ini begitu banyaknya kekurangan sarana pendidikan dan infrastruktur lainnya mendapatkan perhatian khusus untuk desa itu dapat keluar dari kemelut keterisolasian," katanya.

"Oleh karena itu, tahun anggaran 2022, menurut saya Desa Nanga Bere mesti jadi skala prioritas agar diperhatikan baik sarana berupa jalan dan infrastruktur pendidikan sehingga menjamin kebutuhan masyarakat desa, terutama para siswa yang setiap hari berjalan kaki menuju sekolah dan melintasi sungai dan ini beresiko," tambah Martinus.

Ia berharap pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dapat turun langsung ke Nisar untuk melihat kondisi sesungguhnya.

"Untuk mengetahui, pemerintah tidak hanya mendengar informasi tapi harus turun ke sana untuk melihat langsung apa yang terjadi di sana dan mengetahui apa kesulitan masyarakat," ujarnya.

Anggota DPRD Mabar Inocentius Peni mendorong pemkab untuk merencanakan pembangunan jalan dan jembatan bagi warga Nisar Desa Nanga Bere, Kecamatan Lembor.

"Prinsipnya lembaga DPRD melihat itu sebagai persoalan yang harus ditangani, bagaimana penanganannya kita berikan kesempatan pada pemerintah untuk berpikir secara serius, lalu startegi penganggaran seperti apa biarkan pemerintah mengatur," kata Inocentius, Sabtu siang.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menjelaskan, kedua persoalan yang membelit dan menyengsarakan rakyat selama puluhan tahun tersebut harus ditangani pemerintah.

"Tentang bagaimana skenario pembiayaan, pemerintah silahkan membuat konsep apakah (anggaran) bertahap ataukah sekaligus, ya kami dorong itu sebagai prioritas. Kami dorong pemerintah melihat itu sebagai prioritas, kalau ada tips-tips dalam keterbatasan pemerintah mungkin dalam bentuk jembatan gantung tentu kita dorong pemerintah ambil titik di mana sehingga dari APBN bisa biayai," ujarnya. (ii)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved