Berita NTT Terkini
NEWS ANALYSIS Prof Drs Feliks Tans, MEd, PhD Praktisi Pendidikan: Tantangan Pemimpin Baru
NEWS ANALYSIS Prof Drs Feliks Tans, MEd, PhD praktisi pendidikan: tantangan Pemimpin Baru

NEWS ANALYSIS Prof Drs Feliks Tans, MEd, PhD praktisi pendidikan: tantangan Pemimpin Baru
POS-KUPANG.COM - PROBLEMATIKA pendidikan yang terjadi selama ini di Nisar, Desa Nanga Bere, Kecamatan Lembor Selatan harus segera disikapi Bupati dan Wakil Bupati Mabar, Edistasius Endi-Yulianus Weng.
Jangan tunggu sehingga masalahnya berkepanjangan. Saya percaya Bupati Mabar bisa mengatasi persoalan tersebut secara cepat, tepat dan benar. Keadaan tersebut merupakan persoalan pelik yang harus segera diatasi.
Baca juga: 164 Pasien Covid-19 di Sumba Timur Masih Dirawat
Jangan biarkan anak-anak Mabar belajar dalam keprihatinan seperti itu. Mereka masa depan Mabar dan bahkan Indonesia. Mereka juga anak-anak kita bersama. Karena itu, Bupati harus segera atasi itu. Jangan mengatakan bahwa itu baru bisa diatasi tahun depan karena anggaran untuk mengatasi itu baru diusulkan tahun ini.
Jika persoalan tersebut dibiarkan berlarut-larut, Bupati dan Wakil Bupati Mabar bukan tipe pejabat yang melihat jabatan sebagai aksi, tetapi sebagai posisi.
Baca juga: Perayaan Nyepi di Kota Kupang: Jefri Ajak Jaga Toleransi
Saya ingatkan, jabatan itu soal aksi, perbuatan untuk melakukan sesuatu untuk mengatasi masalah. Itu juga yang disebut dengan "problem-based leadership", kepemimpinan berbasis masalah.
Pemimpin daerah harus tahu aksi apa yang harus segera dilakukan untuk mengatasi setiap masalah yang ada di daerah kepemimpinannya. Jangan tunggu.
Sebagai masukan, saya sarankan Pemda Mabar dapat melihat rujukan kebijakan yakni Permendikbud Nomor 32 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Minimum Pendidikan.
Dalam kebijakan tersebut, untuk siswa SD, misalnya, jarak pemukiman anak sekolah dan SD-nya tidak lebih dari 3 KM. Jika lebih, standar pelayanan minimum pendidikan tdk terpenuhi. Tentu tugas pemerintah adalah melaksanakan pendidikan dgn standar nasional.
Namun kalau standar minimum saja tdk bisa, standar nasional pasti lebih tidak bisa lagi. Karena itukah, pemerintah harus bekerja lebih keras, lebih cerdas, supaya SPM, standar pelayanan minimum, pendidikan Itu terpenuhi.
Kepada para siswa di Nisar, saya berpesan agar selalu awas saat melakukan perjalanan ke sekolah, terlebih saat musim penghujan. Namun tetap harus hati-hati. Jika banjir, jangan paksakan diri ke sekolah. Belajar saja di rumah.
Kita beri pemerintah kesempatan untuk mengatasi masalah yang ada. Dengan segala fasilitas dan kekuasaan yang diberikan rakyat, pemerintah sejatinya bisa mengatasi persoalan itu. Jika tidak bisa, itu bukan pemerintah yang kredibel dan bertanggung jawab. (ii)