Bupati Mabar Tegaskan Masalah Infrastruktur dan Pendidikan di Nisar Desa Nanga Bere Jadi Prioritas

kalau hujan besar tidak bisa ke sekolah juga karena banjir besar, ada kali mati dan saat hujan deras banjir

Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Bupati Mabar Tegaskan Masalah Infrastruktur dan Pendidikan di Nisar Desa Nanga Bere Jadi Prioritas
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Bupati Kabupaten Mabar, Edistasius Endi, SE

Persoalan jalan dan jembatan diakuinya telah diterima dalam Musrembang tingkat Kecamatan Lembor Selatan.

Sehingga, pihaknya selama ini telah mengusulkan kebutuhan masyarakat di Musrembang tingkat Kabupaten Manggarai Barat.

"Semua usulan dalam Musrembangcam kami telah masukan ke dalam Musrembang kabupaten. Karena situasi Covid-19, kami tetap berkoordinasi, mudah-mudahan saja," katanya.

Menurutnya, kebutuhan jalan dan jembatan sangat penting bagi masyarakat dan diharapkan ada realisasi dari pemerintah yang lebih tinggi.

"Memang setenga mati di sungai Nanga Bere. Setiap tahun usulan baik diterima dan tidak kami kasih masuk, termasuk jalan. Memang setengah mati karena di sana (Desa Nanga Bere) ada 3 sekolah, gedung kantor desa dan Pustu," katanya.

Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mabar, Ir. Oktavianus Andi Bona dikonfirmasi terkait tuntutan warga untuk jalan dan jembatan di Desa Nanga Bere mengatakan, pemerintah akan merespon kebutuhan masyarakat dalam APBD perubahan 2021.

Untuk saat ini, kata dia, Pemda Mabar tidak memiliki anggaran untuk perbaikan jalan dan jembatan karena recofusing anggaran demi penanganan pandemi Covid-19.

"Sementara kami belum, mungkin tahun depan, kami masih recofusing anggaran untuk covid, tapi tahun lalu jalan sudah gali tembus dari Wae Rajang ke Nanga Bere," katanya.

"Kita lihat di perubahan anggaran. Akan tetap diperhatikan karena kita ada kendala anggaran saja," jelasnya.

Sementara itu, terkait persoalan pendidikan dialami sejumlah siswa di SMPN 6 Lembor Selatan dan SDK Nisar.

Dalam reportase, terlihat Sahrudin Ola (13) berjalan tergesa-gesa, melepaskan sepatu dan bergegas melewati sungai Wae Mese Nanga Bere untuk bersekolah.

Letak sekolah siswa kelas VIII SMPN 6 Lembor Selatan itu masih berjarak sekitar 400 meter dari ujung sungai Wae Mese Nanga Bere.

Sungai Wae Mese Nanga Bere merupakan sungai berukuran besar dengan panjang lebih dari 80 meter dan berbatu.

Sungai tersebut terletak di Nisar Desa Nanga Bere dan merupakan muara dari beberapa sungai dari Kecamatan Sano Nggoang dan Kecamatan Lembor Selatan.

Dari tahun ke tahun, sungai itu semakin lebar karena digerus banjir. Hal ini membuat warga dan para siswa tidak bisa melewati sungai tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved