Bupati Mabar Tegaskan Masalah Infrastruktur dan Pendidikan di Nisar Desa Nanga Bere Jadi Prioritas
kalau hujan besar tidak bisa ke sekolah juga karena banjir besar, ada kali mati dan saat hujan deras banjir
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
Bupati Mabar Tegaskan Masalah Infrastruktur dan Pendidikan di Nisar Desa Nanga Bere Jadi Prioritas
POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO -- Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan serta persoalan pendidikan di Nisar Desa Nanga Bere, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Mabar.
Demikian disampaikan Bupati Mabar, Edistasius Endi, SE saat ditemui di Kantor Bupati Mabar, Senin (15/3/2021).
"Menjadi prioritas kami. Tahun 2021 ada kegiatan untuk teruskan jalan itu," katanya.
Bupati yang akrab disapa Edi Endi ini menjelaskan, persoalan pendidikan di mana terdapat kekurangan ruang kelas menjadi perhatian serius pemerintah.
"Akan menjadi perhatian kami. Kebetulan saya sebelum ke bawah (ikuti rapat di Ruang Rapat Kantor Bupati Mabar), saya panggil teman-teman dari Bapeda, sehingga perumusan kebijakan tahun 2022 kita harus lihat yang betul-betul prioritas," katanya.
Sementara itu, seperti yang diberitakan sebelumnya, jalan menuju Nisar rusak parah, ketiadaan jembatan sehingga menyulitkan para siswa untuk bersekolah dan SMPN 6 Lembor Selatan yang tidak memiliki ruang kelas yang cukup.
Dalam reportase POS-KUPANG.COM, akses jalan menuju Desa Nisar, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), rusak parah, Sabtu (13/3/2021).
Untuk mencapai desa yang berjarak 80 km dari kota kecamatan Lembor Selatan, Lengkong Cepang itu, dibutuhkan tenaga ekstra.
Untuk sampai di Desa Nanga Bere, harus melalui sebanyak 19 kali atau sungai. Belum lagi, jalan yang terjal dan batuan do sepanjang jalan sangat membahayakan warga yang melintas.
Jika dalam musim hujan, warga tidak dapat menempuh jalan darat, karena lumpur dan kubangan air yang cukup dal serta kali yang dialiri air.
Sementara itu, dari 19 sungai, terdapat 7 sungai di Desa Nanga Bere yang memiliki beberapa kampung yakni Kampung Wae Raja, Kampung Bangko, Kampung Nipa, Kampung Weko, Kampung Kewitu, Kampung Nanga Tangga dan Kampung Bila
Alternatifnya, warga Desa Nanga Bere harus menumpang kapal motor yang disebut 'taxi' dari 2 titik kampung di Desa Nanga Bere dengan biaya Rp 25 ribu hingga Nangalili.
Akan tetapi, kapal motor yang ada hanya beroperasi saat hari pasar yakni setiap hari Rabu dan kembali ke Desa Nanga Bere pada esoknya.
Menurut seorang warga Desa Nanga Bere, Abdul Sahama (45), penggusuran jalan dilakukan pada tahun 2010 lalu oleh Pemda Mabar dibawah kepemimpinan Bupati Mabar, Agustinus Ch Dula kala itu.